Online 3

147 27 6
                                    

Saat malam di kamar Zilvania, suasana tenang dan hening. Ia duduk di atas tempat tidurnya, menggenggam ponselnya dengan antusias. Dengan cepat, ia membuka akun fake-nya dan tak lama kemudian, notifikasi berdering satu per satu.

Zilvania memeriksa notifikasi tersebut dengan mata berbinar-binar. Ribuan pujian dan komentar membanjiri layar ponselnya, membuatnya tersenyum lebar.

Akunnya dengan nama "Zan_yourman" memiliki foto profil seorang pria muda yang tampan dengan senyuman menggoda, mungkin dengan latar belakang yang keren atau gaya yang menarik. Deskripsi dalam bio-nya berbunyi, "hidup untuk bernafas." Postingannya berisi foto-foto pemandangan yang indah, selfie dengan gaya yang keren, dan beberapa kutipan motivasi atau humor.

"Tidak bisa dipercaya!" gumam Zilvania dengan gembira. "Mereka benar-benar tergila-gila dengan akun palsuku."

Dia mulai membaca satu per satu pujian yang datang, merasa bangga dengan kesuksesan trik isengnya di dunia maya. Namun, di antara segala pujian itu, ada beberapa komentar yang menyebutkan tentang kemungkinan akun palsu.

Zilvania mengernyitkan keningnya, sedikit khawatir. "Tapi, sepertinya ada beberapa orang yang mulai mencurigai identitas akunku," bisiknya sendiri.

Meskipun demikian, dia memilih untuk menutup mata akan ketidakpastian itu dan menikmati momenya. "Ah, biarkan mereka berpikir apa pun yang mereka mau. Yang terpenting, gue berhasil membuat banyak orang senang dan terhibur," pikirnya.

Sementara Zilvania menikmati pujian dari akun palsunya, ada satu interaksi yang menarik perhatiannya: pesan dari akun cewek yang terlihat seperti mencoba untuk memikatnya.

Sebelum membaca pesan tersebut, ia melihat akun cewek tersebut dengan nama "Bubbly_Ara" yang memiliki foto profil seorang wanita muda dengan senyuman manis dan penampilan yang menarik. Deskripsi dalam bio-nya tertulis, "Sweetie Sweetie Honey Boo." Postingannya berisi foto-foto selfie, dan mungkin beberapa postingan tentang minat dan hobi yang dimiliki.

Dengan perasaan yang jijik Zilvania mulai membuka chatnya. "Hm, sepertinya akun ini mencoba menjadi 'pick-me grill' dan menghubungi akunku dengan harapan mendapatkan perhatian," gumamnya sambil menggelengkan kepala.

Chat board

O Bubbly_Ara
Hai ☺️🫶❤️‍🔥👋

O

Bubbly_Ara
Eh sorry gak sengaja
kepencet emot love

Zan_yourman O
Oh aja sih

O Bubbly_Ara
Ih sebel, kok kamu gitu sih, gak asik
Aku marah ih

Zilvania masih merasa tertarik untuk mengetahui motif di balik pesan tersebut. Dia memutuskan untuk membalas pesan dengan gaya yang santai namun sedikit menggoda.


Zan_yourman O
Jangan marah nanti
cantiknya hilang :3

O Bubbly_Ara
Iwww, bisa ajah >∆<

Zan_yourman O
Btw siapa namamu
Cantik :)

Zan_yourman O
Kenalan dulu dong
Tak kenal maka tak sayang


O Bubbly_Ara
Nama aku Azura
Panggil aja Ara.

O

Bubbly_Ara
Kalau kakak?

Zan_yourman O
Don't call me "kakak"
Panggil aku "sayang"

O Bubbly_Ara
Kakak Bisa aja :)

Zan_yourman O
Gue Zanne paling aja
Zan

Zilvania tersenyum tipis, menikmati permainan yang sedang dimainkan. "Hmm, menarik, apa gue prank sekalian aja ya. Itung-itung cosplay jadi buaya jantan."

Mereka terus bertukar pesan dengan gaya yang agak lebay. Meskipun Zilvania tahu bahwa percakapan ini tidak akan pernah melampaui batas virtual, namun itu masih memberinya hiburan dan kesenangan. Sebenarnya ia sangat jijik dan alergi dengan cewek pickme. Namun kali ini Zilvania mencoba merespon ke alay an akun dengan nama Bubbly_ara itu.

Zan_yourman O
Wah, aku merasa seperti sedang berada dalam film romantis yang cheesy setiap kali kita bertukar pesan, haha.


O Bubbly_Ara
Haha, iya kan? Tapi kadang
cheesy itu juga menyenangkan, bukan?

Zan_YourMan O
Betul juga sih. Tapi jujur, aku lebih suka ketika...

O Bubbly_Ara
Ketika apa? >w<

Zan_YourMan O
Rame lanjut part 2 🤣🤣


Waktu mulai mendekati tengah malam, Zilvania duduk bersandar di ranjangnya, mata mulai terasa berat karena kelelahan. Dia merasakan keletihan yang menghantui setelah seharian penuh berinteraksi di dunia maya. Namun, dia masih enggan untuk mematikan ponselnya, terlalu penasaran dengan respons terbaru dari akun palsunya.

Sementara dia terus menatap layar ponselnya dengan mata yang semakin berat, akhirnya kelelahan itu merambat ke seluruh tubuhnya. Napasnya menjadi perlahan dan dalam, dan sebelum dia menyadarinya, matanya sudah terpejam dalam tidur yang pulas.

Dengan posisi yang agak terlentang, ponsel Zilvania masih terbaring di sampingnya dengan layar yang terang. Notifikasi terus berdering dengan suara lembut, tapi Zilvania terlalu tenggelam dalam tidurnya untuk memperhatikannya. Dia terlelap dengan nyaman, meninggalkan dunia maya yang berkelana di dalam ponselnya, setidaknya untuk sementara waktu.

TO BE CONTINUED

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA!!! SEE YOU NEXT CHAPTER.

OnlineWhere stories live. Discover now