"Kau membela jinhwan karna menyukai nya. Singkirkan itu, dan buka matamu. Ada seseorang yang terluka karna mu". Hanbin sudah mulai kesal.

" Bagaimana dengan mu? Kenapa  kau membela yunhyeong? Bukan kah aku ini teman mu, kau bahkan bukan temannya",

Hanbin terpojok dengan pernyataan itu.

Ahh.. Benar juga, june tidak tau jika Hanbin menyukai tunangan nya.

Menyaksikan cinta nya di lukai Hanbin marah. Sudah berulang kali ia melihat yunhyeong menangis karna orang yang sama. Mungkin june tidak tau, tapi Hanbin jelas sering melihat nya menangis meski tanpa air mata. Rasanya Hanbin juga bisa merasakan rasa sakit yunhyeong.

"Jangan berlebihan, dalam percintaan rasa sakit pasti ada, dan itu tidak akan lama. Seiring berjalan nya waktu yunhyeong juga pasti bisa melupakan nya", ucap june penuh penekanan. Lalu meninggalkan Hanbin dari sana.

Hanbin menghembuskan nafas nya dengan berat. Itu benar, tapi  menyangkut yunhyeong kenapa ia tak rela jika yunhyeong harus merasakan sakit. Seandainya bisa, biar dia sendiri yang menanggung sakitnya.

Aaah.. Ternyata Hanbin bucin.

Tepat ketika Hanbin pergi keluar,yunhyeong membuka kedua matanya,air mata yang ia tahan sadari tadi akhirnya mengalir. Rasa sakit apa yang ingin june tunjukkan padanya? Karna setau yunhyeong sakit di dalam hati nya saja selama ini sudah teramat sakit.

Yunhyeong prov...

Jangan katakan apapun pada ku. Aku tau secara tidak sadar sekarang aku sudah menjadi orang yang lemah.

Jangan sentuh aku dimana pun, percayalah Aku akan melebur  sekarang  juga,bertapa rapuh nya aku saat ini.

Aku menelan kata-kata ku sendiri.

Aku ingin menyimpan rasa ini. hubungan apapun di antara kita, aku tidak ingin menyelesaikan nya. Apa yang harus aku lakukan jika tidak memiliki mu? Tidak ada rumah tempat pikiran ku bersandar sekarang, aku.....

Aku...

Aku...

Aku mulai takut.!!!!

"Yunhyeong.."

Aku terkejut saat ibu ku menghambur kepelukan ku,ibu sangat khawatir terhadap ku,Terlihat jelas di wajah nya. Sial.. Kenapa mereka menghubungi ibu ku.

"Bu.. Aku tidak apa apa", ucap ku menenangkan ibu..

" Tidak apa apa bagaimana, sampai kepala mu harus di perban seperti ini", ibu mengusap ku pelan.

Aku baru sadar jika june ada di sini tepat nya di belakang ibuku.

"Jun.. Kau bisa ikut pulang kan dengan kami", tanya ibu pada june.

" Tidak perlu.. ", dengan cepat aku menjawab sebelum june.

Ibu tidak boleh tau apa yang terjadi antara aku dan june. Karna akupun tidak tau apa yang akan terjadi dengan hubungan kita. Setidaknya tidak sekarang,lagi pula aku ingin menenangkan diri dulu.

" Maksud ku, june masih memiliki tugas disini, biarkan dia menyelesaikan nya bersama yang lain", tambah ku lagi tidak ingin membuat ibu ku curiga.

June yang seperti nya setuju hanya mengangguk.  Dengan imaginasi ini hati ku meledak ketika mengingat nya, karna lebih dari itu semua aku menyukai perasaan ku sendiri, saat beribu-ribu macam rasa menggerogoti kekosongan ini. Aku tidak yakin apa aku bisa bertahan kembali,aku ragu akan diriku sendiri.

June benar aku harus siap merasakan sakit itu, tapi aku tidak bisa membayangkan seperti apa rasanya nanti karna saat ini pun sangat menyakitkan.

Apakah akan lebih menyakitkan?

Love Defense {Complete} (Yunjun / Junhyeong) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora