12. HARI YANG PENUH KEJUTAN

Start from the beginning
                                    

Namun, langkahnya terhenti seketika. Ketika sosok Aubree muncul dari dalam sana, dengan tas tercangklong, dan gaun berwarna hitam. Sejenak mereka bertatapan, tetapi sejurus kemudian perempuan itu justru berlarian ke arah si nenek di bawah pohon.

Zayn membelalakkan mata, hendak mencegah Aubree berlari. Pikirannya tentang bayi di perut Aubree membuatnya gelisah, bagaimana bisa Aubree masih bergerak seaktif itu? Bagaimana kalau terjadi apa-apa dengan jabang bayi di perutnya?

Aubree menghampiri Nenek Amika yang masih memandang ke arah Zayn. Wanita tua itu terlihat takjub, matanya berbinar melihat bagaimana penampakkan Zayn.

"Dia sepuluh kali lebih tampan dari si tampanmu dulu. Dan dia terlihat mengkhawatirkanmu. Itu dia, 'kan? Pengganti si tampan?" Nenek Amika meraih tangan Aubree, tanpa mengalihkan pandangan dari sosok yang sedang menatap mereka di kejauhan. "Auranya positif sekali."

"Benarkah?" Aubree turut memandang ke arah Zayn. Pria itu menatapnya dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Sesekali Zayn membekap mulut sendiri, mencubit dagu seraya menggeleng-geleng saat mata mereka bersirobok.

 Sesekali Zayn membekap mulut sendiri, mencubit dagu seraya menggeleng-geleng saat mata mereka bersirobok

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Yang ini, jangan dilepas." Nenek Amiko menoleh ke perempuan yang berdiri di sisinya. Tangannya bergerak menyentuh perut Aubree. "Dia ayahnya?"

Aubree tersentak, segera menoleh ke afah Nenek Amika dengan terkejut. Dia belum menceritakan tentang ini pada siapa pun.

"A-aku ...." Aubree tergagap.

Nenek Amika menarik tangan dari perut Aubree sembari tersenyum. Kemudian kembali menatap ke arah Zayn.

"Dia calon ayah dari anak-anakmu nanti," kata Nenek Amika lagi. Tenang.

Aubree yang kebingungan, akhirnya tertawa lepas. Tawa untuk menertawakan dirinya sendiri. Sayangnya, nenek enggan tertawa bersamanya.

"Cepat sana! Dia sudah menunggu lama." Nenek Amika menepuk bokong Aubree, seolah-olah perempuan itu masih seorang bocah.

Aubree menghentikan tawanya, kemudian mengecup kening si nenek. "Sampai senin nanti, Nek," katanya.

Nenek Amika mengangguk. "Sampaikan salamku pada si sepuluh kali lebih tampan."

Aubree tersenyum, memamerkan gigi-giginya yang rapi. "Zayn. Namanya Zayn ...."

***

Zayn mendorong kereta belanja yang isinya masih kosong. Sementara Aubree terlihat berdiri di depan rak yang berisi susu kehamilan berbagai rasa. Saat ini mereka berada di supermarket yang berada di dalam sebuah mal.

"Apa harus banget aku minum susu ini?" Perempuan itu memandang bingung deretan asing di hadapannya.

"Demi anak kita. Iya." Zayn menyahut, tangannya bergerak mengambil satu kotak dengan rasa coklat.

"Kenapa coklat?" Aubree mengerutkan kening.

"Kamu bilang waktu itu, maunya coklat." Kata Zayn tenang.

FROM A TO Z, I LOVE YOU - (COMPLETED - TERBIT)Where stories live. Discover now