"How so?"

Kaisar meletakkan gelas champagne miliknya dan mendekatkan wajahnya ke wajahku, menghapus jarak di antara kami berdua. Gerakan yang terlalu tiba-tiba sampai membuatku tidak bisa berbuat apa-apa selain membeku di tempat. Aku dapat merasakan hangat nafasnya di telingaku.

Kaisar berbisik, pelan namun pasti, suaranya yang dalam membuat momen itu terasa lebih 'intim' dibanding yang seharusnya, "be my lady for tonight, and we'll see how it goes."

Bukan pertanyaan.
Bukan pula pernyataan.
Melainkan terdengar seperti tantangan.

Tantangan yang terlalu sulit untuk kutolak.

Kaisar menjauhkan wajahnya dari telingaku, kembali menciptakan jarak, dan menunggu jawaban apa yang kuberikan.

"Are you sure that will amuse me? I'm hard to please, just so you know," giliranku yang menantangnya.

"Are you sure that will amuse me? I'm hard to please, just so you know," giliranku yang menantangnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kaisar kembali tersenyum, "we'll see how it goes, I have endless charm, just so you know."

Aku tertawa mendengar jawabannya, "you are weird."

"That's one of my charm," jawabnya sambil terkekeh, "so what's your answer?"

Aku terdiam dan berpikir, hanya untuk satu malam, pikirku malam itu. Tomorrow we'll forget about tonight, kataku pada diriku sendiri.

"Jennie?"

Suara Kaisar yang memanggil namaku membuatku tersadar dan berhenti memikirkan segala list pro dan kontra yang aku buat.

"Okay, one little game will hurt nobody, right?" Jawabku sambil mengacungkan gelas champagne di hadapannya.

Ada senyum puas di wajah Kaisar saat mendengar jawabku. Seiring dengan dentingan gelas champagne kami yang beradu. Saat itulah aku tau kalau permainan kami telah dimulai.

"Let the game begin," ujar Kaisar sambil memberikan lengannya yang tentu saja tidak perlu waktu lama untukku menggamit lengan kokoh miliknya.

Setelahnya kami menjadi pusat perhatian.

Malam itu juga aku mendapat tatapan cemburu dari perempuan-perempuan yang tidak merasa kesempatannya mereka telah direbut olehku.

And the rest is history.

Permainan yang aku pikir hanya akan berlangsung satu malam, ternyata berlanjut ke malam-malam berikutnya hingga hari ini. Empat bulan telah berlalu sejak malam itu. Hubunganku dengan Kaisar pun pada akhirnya mempunyai sebuah label, 'pacaran'.

Aneh bukan? Semua hanya berawal dari permainan untuk satu malam dan berakhir dengan sebuah hubungan yang mempunyai label.

Selama empat bulan terakhir aku bersama Kaisar, aku sama sekali tidak pernah dibawa ke acara keluarga Kaisar. Entah apa alasannya.

the jayawardhanas ; ensemble castsWhere stories live. Discover now