3. KenalanㅡKuy Kuy Kuy Kuy~

1.6K 385 21
                                    

Brelin dengan wajah tenang terus memperhatikan setiap inci ruangan dengan pendingin ruangan yang terus dinyalakan. Sedangkan tujuh orang dengan tatapan yang berbeda juga ikut memperhatikan Brelin yang mulai merasa risih.

"Ey, kalian gak mau nyuruh dia duduk?" tanya Renjun yang sekarang tengah menutup pintu ruang diskusi.

Sedangkan tujuh orang dengan pakaian bebasnya tersenyum.

"Ayok duduk," Jasmin menggiring gadis itu untuk duduk di sebuah kursi yang bermodel dari kaleng tempat cat yang diberi sebuah bahan sofa di atasnya.

"Pacar baru lo Njun?" tanya Jaemin dengan senyum jahilnya.

Renjun yang kebetulan masih memegang botol tupperware yang kosong, dengan reflek melemparnya ke arah Jaemin. Yang malah mengenai Haechan yang sedang mencomot sebuah camilan yang Chenle bawa sebelum datang kemari.

"Anyiing!!" Haechan meringis sambil menyentuh hidungnya yang kini memerah.

Jeno terbahak melihatnya. Jaemin sendiri mengelus dada karena tak mengenainya.

"Makin mingslep dah idung gue," Haechan mengusap hidungnya dan kembali melanjutkan mengambil satu chip potato.

Renjun mendudukkan bokongnya di kursi yang bersebelahan dengan Brelin. Renjun tahu gadis itu nampak tidak nyaman, tapi Renjun pun bisa melihat Yuli yang sudah tenang dipangkuan Brelin.

"Oh ya guys, kenalin dia Brelin. Cewek yang waktu itu gue bilang," ujar Renjun yang membuat ruangan diskusi seketika hening.

Jeno mengangguk sembari memperhatikan gadis itu dan terpaku pada anak kecil yang dengan nyaman memeluk Brelin erat. Begitu juga dengan yang lain, menatap anak kecil itu bingung atau bisa dibilang baru menyadari bahwa sedari masuk anak kecil itu sudah berada digendongan Brelin.

Renjun yang paham tatapan beberapa temannya itu langsung dengan sigap menjelaskan.

"Itu adeknya Brelin, Yuli namanya," ujar Renjun menjawab semua tanda tanya dari semua teman-temannya.

"Salam kenal Brelin, gue Jasminㅡlo anak ipa 3 kan ya? Gue anak ips 1 masih seangkatan sama lo," jelas Jasmin membuka pembicaraan karena merasa situasi saat ini agak canggung.

"Oy Lin, masih inget gue gak lo?" Chenle menyapa dengan senyum kudanya.

Brelin mendongak, tersenyum tipis dan mengangguk. Jisung pun tersenyum saat mata Brelin menangkap keberadaan Jisung. Kini wajah Brelin pun sedikit melunak karena merasa ada seseorang yang ia kenal, Renjun bisa melihat gerak-gerik gadis itu.

Hueningkai dan Jaemin sendiri masih nampak memperlihatkan wajah dingin.

"Oh ya guys, jadiㅡgini... Lin boleh gue ceritain sedikit?" tanya Renjun meminta izin karena Renjun tahu ini termasuk privasi gadis itu.

Brelin menggigit bibirnya bingung harus menanggapi bagaimana. Renjun tersenyum mengerti.

"Gini, dia sama adeknya kekonci dari luar rumah. Dia bingung kan gimana, orang tuanya gak ada di rumah. Nah rencanannya gue mau minta tolong ke kalian, ada yang mau bantu dia gak, buat tinggal... sementara," jelas Renjun.

Sebelum mereka sampai ke sekolah. Renjun sempat bertanya-tanya mengenai keputusan Brelin saat ini. Walaupun dengan jawaban mengangguk, menggeleng, dan sesekali menjawab dengan singkat. Tapi Renjun tahu bahwa gadis itu masih tidak bisa untuk pulang ke rumah. Setidaknya butuh satu hari.

Jasmin dengan wajah cerianya dengan senyuman lima jari, mengangkat tangannya.

"Ke rumah gue aja, lo bisa tidur bareng gue. Mamah juga kayaknya bakal ngizinㅡ"

🅓🅔🅣🅔🅒🅣🅘🅥🅔 🅝 🅓;NCT DREAM(ot6) ft HueningkaiWo Geschichten leben. Entdecke jetzt