Proem

21.8K 1.3K 25
                                    


"But wishes are only granted in fairy tales." — Simone E.


Jakarta, November 2018


A long time ago... In a galaxy far, far... Away...

Oh, wait.

We're on earth, not in the galaxy. Ganti.

Once upon a time, in the days of Princess


Bruk!

"Aww!" Aku mengaduh ketika tumpukkan buku-buku besar dengan hardcover bergambar tipikal buku anak-anak jatuh tepat di atas jari-jari kakiku yang hanya beralas sandal jepit berwarna merah.

Rasa sakitnya membuyarkan suara-suara yang sedang mendongeng di dalam kepalaku. Cih! Dongeng? Apa masih ada manusia-manusia yang mempercayai sastra dengan khayalan super ekstra tinggi seperti itu? Apa tidak terlalu bodoh untuk berkhayal mengenai kesulitan hidup yang seketika musnah karena adanya seorang penolong berwujud ibu peri dan memiliki akhir cerita yang bahagia, selamanya? Biarlah orang lain, namun aku tidak. Lebih tepatnya tidak mau lagi percaya hal-hal yang memberi harapan semu seperti itu, lagi.

In a fairytale, no matter how terrible life is, they will be lightened by sprinkles of magic. Oh! Fairy godmother's deeds, dan yang paling tidak masuk akal adalah datangnya sang pangeran bak seorang penyelamat, dengan aksi heroiknya dan berakhir ungkapan cinta dan sebuah ciuman atau pesta pernikahan di mana semua orang turut berhahagia. Ugh, it doesn't make sense. Mana ada di dunia nyata ini hal-hal seperti itu? Mana ada seseorang yang akan datang untuk menyelamatkan hidupmu, atau setidaknya membantumu dengan sebuah sihir? Kalau bukan kamu sendiri siapa lagi yang bisa? Oh, bukan, lebih tepatnya siapa lagi yang mau menyelamatkanmu?

Dongeng tetap hanya menjadi sebuah khayalan anak-anak, dan seharusnya hanya sebuah fiksi untuk orang dewasa sepertiku, seperti kalian, seperti kita. Mungkin dongeng bisa menjadi pencerahan bagi imajinasi anak-anak, memberikan harapan bahwa hidup akan berahir bahagia selamanya. But Isn't that a subtle trickery? Seharusnya sejak kecil anak-anak tidak diberitahu hal-hal super manis seperti itu, karena nyatanya hidup akan lebih pahit ketika mereka sedikit lebih besar nanti.

Sebenarnya tanpa perlu aku buktikan apapun, hidup ini sudah mencerminkan semua ketidakmungkinan itu. Aku yakin bukan hanya aku yang malam ini mengalami kemalangan bak habis dirampok habis-habisan, ada tujuh miliar lebih manusia di dunia ini ngomong-ngomong. Hampir tengah malam menyelesaikan pekerjaan dengan tubuh lepek dan patah hati ditambah kakiku baru saja ditiban tumpukkan buku-buku ber-hardcover yang rasa nyerinya tidak main-main, rasanya aku hanya ingin mengakhiri hari ini dengan damai di atas kasurku yang nyaman sambil memejamkan mata dan jatuh tertidur, tak perlu sebuah mimpi. How bad I've been treated today with life. I'm only asking for my deep sleep tonight, that's it.

However,

Life is life, that's the fact. There are no fairy tales in this real world, tales are still tales, please... Deal with it.

Well, even it's true if in everyone's story there will be a 'Once upon a time' but for happily ever after is just a hoax.

Tell No Tales | CompletedWhere stories live. Discover now