Dengan susah payah Pricil mencoba untuk bangun dari posisi berbaringnya di lantai yang terkesan kotor plus dingin itu.

Salah satu dari kelima wanita itu membantu Pricil untuk duduk.

"Siapa kalian? Ini di mana?" tanya Pricil dalam bahasa inggris. Kerongkongannya terasa kering jadi suaranya agak serak saat berbicara.

"Akhirnya kau sudah sadar juga, gadis Asia. Sedari tadi kami menunggu kau bangun," kata si wanita berambut pirang sebahu.

Pricil memperhatikan penampilan si wanita berambut pirang yang tampak sedikit berantakan. Begitu pula dengan empat wanita yang lain. Dan ia meyakini penampilannya juga pastilah sama dengan mereka mengingat penculikan yang menimpanya.

"Kau sekarang ini berada di kastil milik Madam gila itu." terang wanita yang memiliki rambut curly berwarna merah wortel.

"Atau lebih tepatnya di ruang bawah tanahnya..." imbuh si wanita berambut pirang sebahu itu lagi.

Pricil mengedarkan pandangannya ke seluruh ruang bawah tanah itu. Terkesan kotor dan dipenuhi sarang laba-laba. Hanya ada obor api yang ditaruh di setiap sudut ruangan itu sebagai penerangnya.

"Hai aku, Brenda." sapa si wanita berambut curly merah wortel memperkenalkan dirinya. Keempat wanita yang lain juga ikut berkenalan dengan Pricil.

"Aku Jesse."

"Aku Aurora,"

"Aku Winny,"

"Aku Zimora. And what's your name, lady?"

"Namaku Pricillia...." sahut Pricil lalu ia menatap kelima wanita cantik itu bergantian. Ia seketika jadi penasaran dan hendak bertanya sesuatu pada mereka.

"Um, aku ingin tahu, kenapa kalian berlima bisa sampai berada di sini?" tanya Pricil.

Wanita bernama Winny mendengus kasar."huh, Madam gila itu. Kami semua korban penculikannya. Dia gemar menculik wanita-wanita muda di daerah sekitar sini untuk kemudian dia akan membawa mereka pada sir Russef, si muncikari tua bangka itu untuk dijual!"

Mata Pricil spontan membeliak horor. Ia terkejut bukan main.

Rupanya, selain psikopat si Madam juga selalu terlibat dalam pergadangan manusia. Benar-benar wanita tua gila....iblis...bangsat!

"Dan nasibmu juga akan berakhir seperti kami, nona." sambung Zimora yang langsung disambut dengusan dari Pricil.

"By the way, what a nice neckless. And the bracelet too..." ucap Jesse yang sedari tadi mengagumi kalung dan gelang kaki yang dipakai Pricil.

Pricil menunduk menatap kalung dan gelang kaki pemberian dari pria yang sangat ia cintai.

"Apa kekasihmu yang memberikannya padamu?" tanya Aurora penasaran yang langsung direspon anggukan kepala dari Pricil.

Melihat kedua benda berharga yang melekat pada tubuhnya itu, jauh dalam lubuk hatinya Pricil jadi merindukan Daniel.

Apakah Daniel sudah tahu kalau gue diculik madam gila itu? batin Pricil.

Dear God.....i miss him so much.....

"You lucky girl. Untung saja Madam gila itu tidak mengambilnya darimu. Jadi saranku, simpanlah baik-baik." ujar Winny.

Pricil turut membenarkan perkataan Winny.

Beruntungnya ia, Martina tidak sampai mengambil kalung dan gelang kakinya pada waktu wanita tua itu menculiknya.

Pricil akhirnya membuka kalung beserta gelang kaki itu lalu memasukkannya ke dalam saku celana kainnya."Terima kasih sudah mengingatkanku, Winny." ucap Pricil tulus.

Mr Duren And Silent Girl - ENDWhere stories live. Discover now