38. Bersaing 💤

Start from the beginning
                                    

"BERISIK!" Kenny memotong nyanyian Lucy. Dirinya dibikin panas sama kelakuan sang mama.

"Ops." Lucy mematikan musiknya. Kenny sudah naik pitam, sedangkan Benny hanya ketawa kecil melihat ulah sang mama.

"Heran! Aku ini anak pungut Mama ya? Kok malah ngedukung Aben?" Malang. Kenny menggerutuin nasib sambil menunduk kepala.

Lucy mengambil duduk di sebelahnya, mengusap punggung Kenny. Kenny pikir Lucy akan menghiburnya, tapi lagi-lagi salah.

"Kamu kok tau kalau kamu itu anak punggut?"

Pertanyaan Lucy membuat pupil mata Kenny melebar.

"Pungut dari planet mars," samber Benny.

"Nah, Aben pinter. Mama tuh ya pasti pungut kamu dari planet Mars, makanya itu hati lupa dicampur otak. Masa tega sih bawa adik tirinya Misya nginap di rumah ini? Apalagi pas kalian masih pacaran. Gimana kalau pas kalian masih pacaran, Misya tau? Kelakuanmu itu benar-benar keterlaluan. Kamu udah melukai hati gadis itu, Aken," oceh Lucy panjang lebar.

"Emangnya salah Ma? Misya yang minta dijagain adik tirinya," lawan Kenny.

"Tapi bukan sampai dibawa ke dalam rumah, Aken." Lucy mengacak rambut Kenny gemas. "Kamu gak tau kemarin itu Angel bilang ke Mama ... dia pacaran sama kamu udah satu tahun."

"Astaga, Angel." Kenny menjambak rambut frustrasi."

"Halu girl," tambah Benny sambil mengendikkan bahu.

"Sekarang Angel udah diusir Mama. Kamu juga gak mau kejar Misya balik. Gak heranlah kalau kakakmu maju. Kamunya aja lemah. Ada gadis kayak Misya malah didesak jauh." Lucy kadang ngomong suka benar.

"Kalian gak tau. Misya bilang benci sama aku, dia bilang aku menjijikkan. A--aku bahkan pernah ciuman sama Angel," lirih Kenny tidak berdaya. Alasan terbesar dia mendesak Misya bukan ingin menyia-nyiakan Misya, akan tetapi dia tidak ingin menyakiti Misya lagi. Dia juga harap Misya bisa mendapat cowok yang jauh lebih baik.

"LO--" Nada Benny meninggi mendengar pengakuan Kenny di bagian pernah ciuman sama Angel. Lucy mencegah Benny yang hendak maju menghajar Kenny. Benny kembali duduk di sofa.

"Sore itu, aku lagi ngecek kondisi Angel setelah kecelakaan. Angel histeris karena sudut jidatnya dijahit. Angel paling jaga penampilan. Luka itu membuat dia putus asa. Dia tiba-tiba minta dinikahi dan sebelum aku tolak, bibirnya udah maju. Dan Misya datang habis itu," cerita Kenny sambil menopang kening. Sore itu, dia tidak sangka Angel akan melakukan hal gila. GILA BENAR-BENAR GILA!

"Bibirmu udah gak suci lagi ternyata ...," ucap Lucy lagi penuh iba.

"Berengsek." Benny menggepalkan tangan. Bagaimana bisa cewek yang ia tertarik dilukai seperti ini?! Apa perasaan Misya melihat pacar sendiri ciuman sama adik tirinya? Benny sudah bisa merasakan dadanya yang sesak.

"Kamu terlalu baik sama Angel sampai lupa posisimu sebagai pacarnya."

"Iya. Ini salahku. Selama ini aku utamain Angel. Selama ini Misya juga selalu kelihatan kuat, makanya aku pikir Angel lebih butuh aku. Aku bahkan nggak pernah jadi senderan Misya di kala ia rapuh," sesal Kenny membuat Benny mengangguk setuju.

"Kalau udah tau salah, kamu seharusnya ...." Lucy menjedakan kalimat untuk menatap Benny. "Bersaing sama kakakmu. Berjuang buat raih dia kembali. Kasih dia bahagia. Tembus kesalahan."

After Being Happy, Then? [TERBIT]Where stories live. Discover now