Bab XXIII: Ketahuan

1K 310 135
                                    

Kepulangan Arza ke Indonesia, nampaknya tidak terlalu banyak mempengaruhi siklus kerja Gia. Pekerjaan menjadi sekretaris Arza memang sudah tidak dikerjakannya lagi. Hanya saya meeting setiap malam yang dulu selalu dilakukannya ketika Arza di luar negeri masih rutin ia lakukan.

Yang berbeda hanyalah materi yang dibahas. Kalau dulu lebih kepada progress project yang sedang berjalan. Kalau sekarang adalah progress project dari pekerjaan Gia sebagai Operational Manager. Karena ternyata Arza sudah dilimpahkan tanggung jawab oleh Gandi untuk memimpin unit Agro.

Malam ini pun, juga sama Gia dan Arza tampak sedang serius membahas progress dari planning Gia selama setahun kedepan. Dalam presentasinya pada Gandi dulu, Gia ingin merubah beberapa konsep di Agrowisata yang dulunya hanya sebagai tempat wisata alam untuk keluarga, kini Gia ingin mengubah sedikit menjadi lebih kekinian.

Kalau dulu orang-orang hanya bisa berkeliling melihat beraneka ragam tanaman yang mereka tanam. Kini mereka bisa melakukan hal lain seperti bermain outbound dan ada pula tempat yang nantinya bisa digunakan sebagai spot piknik keluarga di kebun yang berisikan pohon tabebuya.

Ide itu Gia ajukan karena melihat ada beberapa lahan yang masih belum digunakan ketika ia bekerja di unit Agro dulu. Menurutnya area sedemikian luas akan sangat rugi apabila hanya dibiarkan terlantar. Lalu ia juga mulai mengobservasi trend wisata saat ini dan menurutnya itu masih bisa diterapkan di unit Agro.

Arza terlihat setuju dengan ide yang Gia jelaskan. Namun, ada beberapa hal yang harus terus Arza pantau, sehingga walaupun ide Gia itu bagus. Apabila tidak disertai dengan monitoring yang baik juga akan lambat pencapaiannya.

Alasan ini yang digunakan Arza agar dirinya bisa terus menghubungi Gia. Padahal laporan sebulan sekali saja sudah cukup, tetapi Arza beralasan Gia belum cukup pengalaman dalam meng-handle unit Agro sehingga masih harus Arza monitoring.

Setelah selesai membahas pekerjaan kini Arza tampak memandangi wajah Gia. Menyadari hal itu, Gia pun bertanya pada Arza "Bapak kenapa ngeliatin saya kayak gitu?"

Arza yang ditanya malah bertanya balik kepada Gia, "kenapa setiap meeting kamu masih aja pakai baju kerja? Ini kan sudah lewat jam kerja?" tanya Arza heran karena dirinya selalu melakukan video call diatas jam tujuh malam, tetapi selalu saja melihat Gia masih menggunakan baju kerja.

"Yah terus saya harus pakai pakaian apa Pak?" Gia kembali bertanya dengan kesal karena pertanyaan bosnya mulai absurd.

"Emangnya gak ada pakaian lain? Kamu kan sudah dirumah" Arza masih menanyakan masalah pakaian ke Gia.

"Bapak mau saya meeting pakai baju tidur gitu? Mau model yang gimana Pak? Piyama apa lingerie sekalian?" tanya Gia mulai sewot.

"Lingerie juga boleh Gi," seloroh Arza dengan muka datar yang sontak membuat Gia memutuskan sambungan video call dengan kesal. Menyesal Gia bertanya pada Arza, mungkin ia lupa kalau bosnya itu adalah orang yang paling mengesalkan.

Terima kasih sudah membaca cerita ini, untuk tau kelanjutannya bisa melanjutkan membaca melalui aplikasi dreame/innovel, gratis...

Akun dreame: Iennerr

Tetap follow akun ini yah untuk mendapatkan kabar terupdate dari cerita-ceritaku. Sampai jumpa diceritaku selanjutnya

 

The Word Called Love (Complete) Move To Dreame/InnovelWhere stories live. Discover now