Albondigas adalah makanan khas spanyol yang mirip sekali seperti bakso yang dipadukan saus tomat. Albondigas sendiri terbuat dari daging sapi yang biasanya di dominasi dengan bumbu kering oregano rasanya gurih, sedikit asam dan terasa rempahnya.

               Helena sangat semangat belajar memasak albondigas, Helena bertanya ini dan itu kepada Ritika, Helena diajari oleh Ritika membuat Albondigas dari daging sapi yang masih segar jadi membutuhkan waktu yang cukup lama dari menggiling daging, membumbui dan membuatnya seperti bakso.
Menurut Ritika membuat bakso Albondigas sendiri jauh lebih enak daripada membelinya.

                Tak terasa waktu melesat begitu cepat, sudah kurang lebih dua jam Helena dan Ritika berkutat di dapur.

            "Nyonya, apakah anda tidak pegal berdiri terlalu lama di dapur," tanya Ritika

             "Sudah kubilang Ritika," belum sempat Helena melanjutkan omongannya sudah di saut oleh Ritika "Ah, maaf Helena, aku tidak terbiasa,"

              "Emm, kali ini aku maafkan, eh aku tidak merasa kecapean sekalipun, malah senang, aku merasa pegal jika harus membaca buku-buku Sean di perpustakaan, aku sudah setengahnya membaca isi dari perpustakaan tersebut," ucap Helena panjang lebar

             Albondigas buatan Helena dan Ritika pun sudah jadi dan hasilnya pun tidak memalukan malah menurut Helena sangat enak, tentu saja karena Helena belajar pada sang ahli

            "Oh ya Ritika, jika Albondigas aku antar ke kantor Sean bagaimana, aku yakin Sean pasti akan senang bukan main," ucap Helena sambil membayangkan ekspresi suaminya yang kaget

           "saya setuju sekali Lena, tuan pasti sangat senang,"

            "Tolong kau packing Albondigasnya, ke tempat makan yah, aku mau siap-siap,"

               "Baik Helena,"


(Itu untuk visual MB helenanya yang mau nemuin mas Sean)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Itu untuk visual MB helenanya yang mau nemuin mas Sean)

       Helena telah siap dengan dress cantik bunganya dan tas mahalnya yang berwarna tosca, tak lupa juga menenteng tempat makanan untuk Sean, sesuai peraturan yang diberikan Sean, Helena menuju kantor Sean dengan jasa supir pribadi yang telah disiapkan khusus untuk Helena.

       Helena mulai berkenalan dan bertanya ini itu kepada supir pribadinya Ruby, Ruby adalah supir sekaligus bodyguard Helena, padahal Ruby cantik, tubuhnya seperti model namun entah kenapa ia suka style tomboy.

        "Ruby, kamu cantik, kenapa mau menjadi supir, padahal di usiamu sekarang kau bisa menjadi model papan atas pastinya," tanya Helena

          "Tidak, nyonya, aku membutuhkan uang untuk makan,"

          "Kumohon jangan panggil aku nyonya, cukup dengan nama saja oke,"

           "Baik Lena,"

          "Kau, sudah bekerja untuk Sean berapa tahun,"

            "sudah dua tahun ini Lena,"

           "Ohh, apakah kamu pernah melihat atau mungkin mengawal kekasih Sean,"

            "wkkk wkk, tuan hanya mencintaimu Lena, hanya sajaaaa," ucap Ruby sedikit berfikir

           "kenapa Ruby, hanya saja apa, ayo lanjutkan,"

            "Maafkan aku Lena, aku akan jujur padamu tanpa menjelek-jelekkan tuan tapi kumohon ini hanya menjadi rahasia kita saja oke,"

           "Baiklah," Helena sangat penasaran dengan masa lalu Sean, maka dari itu ia sangat kepo

           "Jadi dulu tuan, sesekali meniduri sekretarisnya karena sekretarisnya menggoda duluan, tuan juga sering mabuk jika cemburu melihat tuan Leon dan anda berkencan, maka dari itu tuan Sean menyalurkan hasratnya dengan meniduri sekretarisnya tersebut," cerita Ruby panjang lebar

          "Aku tak heran jika Sean seperti itu, ia ahli dalam berciuman," ucap Helena sedikit terluka

          "Tapi tenang Lena, sekertaris itu semenjak tuan menikah dengan anda di pindah tugaskan ke perusahaan cabang dan tuan sudah tidak pernah berkomunikasi kembali, kumohon Lena jangan sakit hati atau menyalahkan tuan, biarkan tuan bahagia bersama anda, karena sejak menikah dengan anda tuan sangat terlihat bahagia atas kehidupan masa lalunya yang menyakitkan,"

        "Sepertinya kau tahu semua tentang hidup Sean, atau kau memang kekasih gelapnya Ruby," ucap Helena dengan menitikan air mata

          Helena sungguh tidak tahu, cerita akan Sean yang berlaku seperti itu membuat hatinya sakit, padahal sebelumnya Helena sudah menebak jika Sean pasti sudah melakukan hal-hal yang berbau dewasa terbukti dengan koleksi majalah dewasa dan DVD 21++ yang Helena temukan di kamar mereka.

        "Ah Ruby, sudah sampai aku turun yah, terimakasih sudah mengantar dan menceritakan tentang Sean untukku," ucap Helena dengan bergetar menahan tangis

         Helena memasuki kantor Sean namun sejak mendengar cerita tentang Sean rasanya Helena ingin sendiri dan menenangkan hatinya, entah kenapa rasanya sangat sakit padahal Helena merasa tidak mencintai Sean.
Karena Helena tidak ingin menemui Sean, Helena menitipkan Albondigasnya kepada sekertaris Sean.

          Helena yang ingin sendiri memutuskan menelpon Ruby, untuk pulang terlebih dahulu dan berdalih akan pulang bersama Sean. Ruby yang mengetahui kerinduan nyonyanya kepada tuannya mudah sekali percaya kepada Helena..

         Helenapun pergi entah kemana setelah memastika Ruby sudah pergi dari area kantor Sean.






         Helenapun pergi entah kemana setelah memastika Ruby sudah pergi dari area kantor Sean

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Dan ini untuk chas MB Rubynya)

Mohon para readers yang berkenan menyukai 96 Dias untuk memvote dan komen, memberi saya masukan agar lebih baik lagi, atau mungkin bisa mengikuti wattpad saya
Terimakasih 🙏



           

96 diasWhere stories live. Discover now