26. Terungkap 💤

Start from the beginning
                                    

Angel segera menghamburkan diri ke dalam dekapan Kenny. Kenny tak berhenti mengusap punggung Angel supaya gadis itu tenang.

"Enggak, Kak Ken. Ini salah Angel yang buat Kak Misya ngelakuin ini semua. Jangan marahin Kak Misya ya." Angel bersuara lirih untuk membela Misya.

Quin yang mendengarnya tak berhenti mengusap bulu kuduknya. "Gila, dramanya lebih hebat daripada gue. Gue salut."

"Benar kata Ken! Lo emang bangsat, gak ada bosannya cambuk Angel! Tega banget lo sama gadis mungilnya KURA! SAMPAH MASYARAKAT!" Robert mendorong kasar tubuh Misya hingga Misya tersungkur ke lantai.

"HEI! Bego lo kemakan drama dia!" omel Quin. Cewek itu segera memapah Misya untuk berdiri.

Ugo menahan bahu Robert, menjauhi Robert dari Misya sebelum cowok itu hendak maju lagi. "Lo dengarin penjelasan dululah, Bert! Dan cewek itu hakikatnya dijaga bukan buat lo kasarin, bego! Jangan pernah main tangan sama cewek lagi! Minggir! Minggir!" Cowok itu mendesak Robert untuk menjauh.

Setelahnya Ugo menghampiri Misya. "Sya, cepat jelasin ke mereka kalau tadi itu bukan lo yang ngelakuin. Ayok! Gue percaya sama lo." Ugo menatap Misya intens untuk memberi dukungan.

Misya hanya membalas dengan senyuman miris.

"Ayok, Sya. Jelasin apa yang terjadi. Kenny juga bisa bedain mana yang benar mana yang salah," desak Ugo lagi.

"Sorry, Go. Kali ini harus bikin lo kecewa. Faktanya gue emang siram dan pukul dia."

"Jangan lupain gue! Gue juga! Gue gampar dia! Gue jambak dia! Gue dorong dia! Semua gue yang ngerencanain. Lo orang mau marah, marahnya sama gue aja. Jangan salahin Misya! Misya udah cukup kasihan difitnah-fitnah selama ini!" Pembelaan Quin membuat hati Misya tersentuh.

"Thanks, Quin. Tapi, kalo gue gak punya dendam sama Angel, gue juga gak bakalan ngelakuin ini semua. Jadi nggak ada kaitannya sama lo." Misya menatap Kenny dan Robert secara bergantian. "Sekarang terserah lo orang mau ngelaporin gue ke Bu Ceci atau kasih gue hukuman. Gue siap terima."

"Tuh dengarin, Ken! Kali ini Misya udah keterlaluan! Lo jangan bela dia lagi. Laporin ke Bu Ceci aja biar dia cepat di DO," kompor dari Robert.

Kenny menghela. "Bert, lo bawa Angel ke ruang kelas dulu. Cariin Angel baju kering. Jangan lama-lama, tar Angel demam. Misya biar gue yang urus."

Robert menurut. Tubuh Angel kini berpindah ke dalam dekapan Robert. Kenny beranjak, akan tetapi Angel menahan kaki Kenny. "Kak Ken ... jangan marah sama Kak Misya. Jangan ngelaporin Kak Misya ke Bu Ceci juga. Ini semua salah Angel."

Kenny berjongkok kembali mengusap air mata Angel, kemudian merapikan rambut Angel yang berantakan dengan lembut. "Keadilan akan ada untuk semua orang. Kali ini aku tau kamu yang dirugikan secara dua lawan satu." Kenny beranjak menghampiri Misya. Cowok itu menyorot Misya tajam. Ada amarah di sorotan itu.

"Eh, lo mau ngapain? Lo jangan sembarangan ya!" Quin menghadang Kenny. "Gue kasih tau ya tadi itu Misya cuma lempar kecoa sama siramin air aja, tapi Angel sengaja mancing-mancing emosinya. Angel mukul Misya pakai sapu, dia juga ngata-ngatain Misya, makanya Misya pu--"

"Quin, udah. Memang gue yang salah, udah main fisik duluan," potong Misya cepat.

Quin menghela kemudian bergeser, membiarkan Kenny kini berdiri di hadapan Misya.

After Being Happy, Then? [TERBIT]Where stories live. Discover now