Q-12

14.9K 917 53
                                    

Happy reading 😊😊😊
.
.
.
.
.

Saat sampai di kelas Queen, Queen sudah di sambit oleh teman – teman sekelasnya.

"QUEEN!" pekik kelima sahabat Queen.

"KITA KANGEN." Ujar kelima sahabat Queen lalu memeluk tubuh Queen dengar erat.

"Udah ih lepas, sesek." Ujar Queen.

Kelima sahabat Queen hanya cengengesan tidak jelas.

"Kita kangen banget tau loh Queen." Ucap Andine.

"Aku juga kangen kalian." Ujar Queen sambil tersenyum.

"BTW, kok lo bisa berangkat bareng Keenan dss sih?" tanya Naura.

"Nanti aku ceritain." Ujar Queen dengan mengedipkan sebelah matanya.

"Queen lo mah gak asih, cerita sekarang aja kenapa sih?" protes Nadine.

Namun Queen hanya tersenyum misterius, dan itu sukses membuat kelima sahabatnya gemas, namun membuat teman sekelasnya terpesona dengan kecantikan natural yang di miliki oleh Queen.

"Oya selama lo gak masuk, itu si lalat buah suka nempelin kakak tersayang lo." Ujar Andine sang ratu gossip.

"Lalat buah siapa?" tanya Queen dengan kening berkerut.

"Siapa lagi kalau bukan Revalina." Ucap Naura.

"Yaudahlah biarin aja, suka suka dia aja." Ucap Queen acuh walau sebenarnya dia sebal ketika Revalina selalu mendekati Bara.

Ke enam manusia berjenis kelamin cewek itu masih setia bergibah ria di meja Queen sampai – sampai mereka tidak sadar jika guru killer mereka sudah berdiri di samping meja mereka.

"Ehemmm." gumam guru Kimia bernama Bapak Leo.

Namun hanya di balas lambaian tangan dari Naura.

"Sttt." Ucap Queen sambil memberi kode dengan lirikan matanya.

"Apa sih Queen, bentar gue masih asik gibah nih." Ucap Andine.

"Ehemmm." Gumaman dengan nada lebih tinggi dari bapak Leo.

"Apa sih ganggu aja...." Ucapan Andine terpotong dengan mulut dan mata terbuka lebar, ketika mengetahui siapa yang berdeham kepada mereka.

Tidak hanya Andine, namun Naura, Nadine pun berekspresi sama.

Sedangkan Claudia, Queen dan Ria sudah menundukan kepalanya dari tadi.

Dan Pak Leo hanya tersenyum sangat tampan, namun menakutkan untuk ke enam gadis itu.

"Enak ya gibahnya." Sindir pak Leo.

"Hehe iya pak, bapak mau ikutan?" tanya Andine santai, walau sebenarnya dia deg – degan setengah hidup.

"Kalian kembali ke tempat masing – masing atau bapak jemur kalian di tengah lapangan." Ujar Pak Leo.

"Eh jangan donk pak, kan kasian uang saku saya semakin menipis kalau di jemur di tengah lapangan mana panas gini." Ucap Naura.

"Apa hubungannya uang saku sama di jemur di tengah lapangan." Tanya Pak Leo.

"Ya berhubungan lah pak, nih saya kasih tau ya pak. Skincare mahal pak." Bisik Naura.

Pak Leo semakin menajamkan tatapannya.

"Oke pak saya tau saya cantik, tapi biasa aja liatinnya oke pak Leo ganteng." Ucap Naura sambil mengedipkan sebelah matanya genit.

Setelah itu ia duduk di samping Ria.

Nauru gila apa ya. Batin Queen, Claudia, Andine, Nadine, dan Ria.

QUEEN (PROSES PENERBITAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang