Q-2

21.2K 1.2K 47
                                    

happy reading :):):)

Bara pov

Hai kenalin Aldebara Arsenio William, kalian bisa panggil gue Bara. Gua putra sematawayang di keluarga William.

Orang tua gue bernama Albert William dan Kirana William, gue juga punya tante bernama Alberta William, dan tante Berta suruh gue untuk memanggilnya mama. Gue nurut aja karena gue tau mama Berta menderita kangker rahim yang membuatnya tidak bisa hamil dan diceraikan oleh suaminya.

Tiba – tiba mama Berta ingin mengadopsi seorang anak perempuan, karena ia merasa jika penyakitnya terus menggerogotinya dari dalam. Dan sebelum ia menghadap sang pencipta, ia ingin merasakan merawat seorang anak perempuan, dan keinginan itu disetujui oleh bonyok gue.

Tiba saatnya mama, bunda dan ayah pergi ke panti asuhan yang rajin di beri sumbangan oleh keluarga gue. Sedangkan gue di tinggal di rumah, karena memang gue harus sekolah.

Saat gue pulang, gue melihat seorang gadis kecil yang sangat cantik duduk di antara mama dan bunda.

"Loh bunda dia siapa?" tanya gue.

"Queen dia sepupu kamu namanya Aldebara kamu panggil dia kak Bara aja." Ujar bunda.

"Iya ma."

"Bara ayo kenalan." Titah bunda.

Gue melangkah mendekati gadis imut yang sedang menundukkan kepalanya. Gue bisa melihat kegugupan di wajah imutnya.

Gue masih menatapnya lekat yang membuatnya terus menunduk. Perlahan gue mengukir senyuman yang gue buat semanis mungkin.

"Kenalin namaku Aldebara, kamu boleh memanggilku kak Bara." Ujar gue sambil mengulurkan tanganku.

Gadis itu mendongak, sambil menatapku dengan mata bulat kecilnya.

Ia membalas uluran tangan gue dengan tangan mungilnya, "Qu.Quen." ujar dia sambil memberikan senyuman manisnya.

"Cantik." Gumamku sambil terus tersenyum.

Gue bisa melihat semburat merah di pipinya.

Menggemaskan. Batin gue.

Sejak saat itu gue dan Queen menjadi sangat dekat, kita selalu bersama dan kami selalu di sekolahkan di sekolah yang sama. Karena orang tua gue dan mama Berta ingin ada yang menjaga Queen.

Sampai di titik terpuruk Queen saat mama Berta pergi meninggalkan kami untuk selama – lamanya, gue berusaha selalu ada untuknya.

Tidak akan gue biarkan ada yang bisa menyakitinya, bahkan seekor nyamuk pun.

Sampai akhirnya kami masuk ke SMA Siregar International High School milik kolega ayah.

Gue berharap bisa sekelas dengannya agar gue bisa selalu menjaganya.

Bara pov end

Selama di mobil hanya ada keheningan, Bara yang fokus pada jalanan, dan Queen yang tengah menikmati perjalanan.

"Kak, kita bakalan sekelas gak ya?" tanya Queen.

"Entahlah, kenapa kamu mau sekelas sama kakak?" tanya Bara.

"Enggak juga." Jawab Queen santai.

"Akhhh sakit kak." Rengek Queen sambil mengusap hidungnya yang menjadi korban tangan jail Bara.

"Dah sampai, yuk turun." Ucap Bara.

"Oke."

Saat mereka jalan, mereka menjadi pusat perhatian para siswa dan siswi, baik senior maupun seangkatan mereka.

QUEEN (PROSES PENERBITAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang