Q-8

15.6K 983 24
                                    

HAPPY NEW YEAR BUAT SEMUA

TADI MALEM TAHUN BARUAN DIMANA???

KALAU AUTHOR DI RUMAH AJA NONTON FILM HORROR SAMBIL MAKAN MARTABAK

happy reading

.
.
.
.

Seminggu kemudian setelah mendapatkan kabar jika Queen sudah membaik dari Gilang dan Rian, Revano beserta istrinya sudah berdiri di depan rumah minimalis, namun masih terlihat sangat mewah, terlihat dengan koleksi tanaman hias seharga ratusan juga, dan juga perabotan rumah yang sangat mewah.

Bisa terlihat jika Keluarga William adalah keluarga yang sederhana dari luar namun luar biasa dari dalam.

Pasangan suami istri paruh baya namun masih terlihat sangat tampan dan cantik itu berkunjung ke kediaman William dengan maksud ingin berbicara perihal Queen.

Saat ini Revano dan istrinya duduk di ruang tamu rumah itu, dan menunggu Tn, dan Ny William.

"Pak Revano." Sapa Albert.

Revano dan Reta yang mendengar itu langsung berdiri dan bersalaman kepada rekan bisnisnya itu.

"Ada perlu apa ya, sampai pagi – pagi anda sudah berkunjung ke rumah kami, maaf saya tidak bisa berlama – lama di rumah karena saya harus ke kantor, dan juga mengantar istri saya ke rumah sakit untuk bergantian dengan putra saya menjaga Queen." Tanya Albert to the point.

"Saya dan istri saya ingin menyampaikan sesuatu kepada Pak Albert dan Bu Kirana." Ucap Revano sambil menatap pasangan suami istri yang umurnya tidak jauh dari umurnya dan Reta.

Lalu Revano menceritakan kejadian ketika ia dan sang istri kehilangan putri sematawayangnya.

"Saya sudah tau pak, jika Pak Revano dan Bu Reta pernah kehilangan seorang putri karena kasus penculikan itu. Saya beserta suami saya turut menyesal, dan merasa prihatin atas kejadian itu pak, bu. Saya sebagai seorang ibu sangat tau perasaan bu Reta ketika kehilangan putri yang ia lahirkan dengan mempertaruhkan nyawanya." Ucap Kirana sambil menatap lembut serta mengusap punggung Reta dengan lembut.

"Dan saat saya telusuri, ternyata putri saya di temukan oleh seorang ibu dan kebetulannya beliau pengurus panti asuhan kasih bunda." Ucap Revano.

"Jangan – jangan...." Tebak Kirana.

"Iya bu, seperti yang ibu perkirakan, putri saya yang hilang adalah, putri angkat pak Albert dan ibu Kirana." Ucap Revano.

"Dia adalah Queen." Ucap Revano kembali.

Kirana dan Albert saling berpandangan.

"Ternyata dunia itu sempit ya pak, ternyata putri kandung pak Revano beserta ibu Reta menjadi putri angkat kami." Ucap Albert sambil tersenyum tulus.

"Iya bu, mungkin ini cara Allah untuk mengembalikan putri keluarga Siregar kembali ke keluarga kandungnya kembali." Ucap Kirana.

"Queen anak yang baik, lembut ya walau sedikit petakilan." Ujar Kirana sedikit terkikik mengingat kelakuan putri angkatnya itu.

"Kami sangat menyayangi Queen seperti anak kami sendiri, bukan hanya kami namun putra kami Bara juga sangat menyayangi Queen seperti adiknya sendiri, mereka juga terlihat sangat dekat, dan tadinya saya akan sedih jika suatu hari aka nada keluarga kandung Queen yang datang dan mengambilnya dari kami." Tambah Kirana.

"Namun adik ipar saya bilang, jika kami harus mengikhlaskan Queen pergi jika keluarga kandungnya menjemput Queen. Dan saya juga sering melihat Queen yang menatap dengan sendu dan ada rasa iri ketika saya sedang berdua dengan Bara. Dan saya juga sering melihat Queen menangis menatap kalung dengan bandul bertuliskan Queen yang saya yakini pemberian orang tua kandungnya."

QUEEN (PROSES PENERBITAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang