1. PEREMPUAN YANG PATAH HATI

Mulai dari awal
                                    

Acara tahun baru. Karena itulah Aubree berada di sini, menjemput Theo yang tidak juga muncul menjemputnya ketika waktu tinggal 45 menit menuju pukul 00:00. Karena itulah Aubree berada di sini, untuk memastikan kalau tunangannya dalam keadaan baik-baik saja tanpa kekurangan suatu apa pun. Namun, apa yang dilihatnya sekarang ini, benar-benar memuakkan.

"Theo!" Aubree berteriak, membuat perempuan di hadapannya berjengit. "Theo!" Kali ini didorongnya perempuan itu ke samping, sehingga tubuh kurus itu terjatuh. "THEO!"

Tubuh atletis itu pun menggeliat di ranjang. Mata itu mengerjap malas, sebelum mengintip dari balik kelopak yang enggan membuka, dan benar-benar membelalak setelahnya sambil kelimpungan mencari selimut untuk menutupi tubuh bagian bawahnya.

"Aubree!" serunya terkejut. "Kok, kamu ada di sini?" Theo masih berusaha menutupi tubuh bagian bawahnya.

Aubree menahan napas sejenak, lalu diembuskan keras-keras. "Aku butuh penjelasan," katanya.

"Tentang ...?" Suara Theo melemah di akhir kata, saat perempuan yang tadi menyambut Aubree segera duduk di sebelahnya, dan mengecup pipinya sekilas. Ketika perempuan itu hendak menyahut bibirnya, Theo segera mendorong tubuh si perempuan menjauh, kemudian bangkit dari ranjang, dan membiarkan selimutnya jatuh ke lantai.

Lelaki itu bergerak mendekati Aubree yang terlihat enggan untuk didekati. "Akan kujelaskan," ujarnya, mencoba menatap dalam ke arah mata kekasihnya.

"Dia pacar kamu?" Perempuan yang masih duduk di atas ranjang itu menyela ucapan Theo. "Yang kamu bilang, sulit untuk dibawa ke ranjang?"

Sialan! Aubree memaki dalam hati.

"Yang kamu bilang sok suci, makanya kamu butuh aku buat bersenang-senang?" Perempuan itu masih mencicit.

Aubree menatap tajam mata Theo, dipertahankannya agar kelopak tidak berkedip meski panas mulai menjalari sekitar mata.

"Sulit dibawa ke ranjang?" Aubree mengulang apa yang didengarnya barusan.

"Enggak begitu, Bree ...." Theo merajuk, diulurkannya kedua tangan untuk merengkuh lengan kekasihnya.

"Sok suci?" Aubree mengulang lagi.

"Enggak, Bree ...." Theo terlihat benar-benar serba-salah.

Aubree sudah benar-benar panas. Ditepisnya kedua tangan Theo dari lengannya dan mundur beberapa langkah. Suara jam di dinding mulai berdentang. Sepertinya, tahun akan segera berganti.

"Bree ...." Theo terlihat panik ketika Aubree semakin menjauh.

Namun, Aubree sungguh telah patah hati. Alasan apa itu, selingkuh karena dirinya tidak bisa diajak ke ranjang dan sok suci? Bukankah Theo sendiri yang berjanji akan menjaganya sampai hari pernikahan mereka tiba tiga bulan lagi? Tetapi nyatanya, lelaki itu sendiri yang tidak menepati janji.

"Kita pisah." Aubree berkata tanpa ragu, membuat Theo menganga tidak percaya.

"Enggak boleh, Bree!" Theo mencoba meraih tubuh gadisnya dalam dekapan. Tetapi, perempuan yang gincunya amburadul, menahan tubuh Theo. Mendekap lelaki itu erat-erat. "Apa-apaan, Nes!" Theo mencoba menepis tangan yang memeluknya, tapi gagal. Perempuan itu semakin mengeratkan dekapan.

Aubree tersenyum kecut, mencibir ke arah Theo dan perempuannya bergantian. "Kalian cocok," katanya, lalu memutar tubuh dan melangkah dengan anggun ke arah pintu keluar. Di balik punggungnya, Theo berseru-seru meminta maaf. Tetapi, Aubree sudah sakit dan patah hati. Diabaikannya seruan permohonan maaf.

Meski sekuat tenaga mencoba kuat, tapi ternyata sulit. Air mata Aubree luluh juga. Suara jam terus berdentang, sampai akhirnya berhenti ketika pintu tertutup di balik punggungnya. Air mata gadis berbibir tipis itu, luluh juga. Tiga tahun enam bulan bukan waktu yang sebentar. Sudah banyak kisah manis yang dirajutnya bersama Theo, sudah begitu sempurna rencana masa depan yang mereka rangkai. Sekarang semua menjadi sia-sia.

***

Malam ini adalah hari ketiga setelah hari patah hati, nyatanya Aubree masih juga bergelung di dalam selimut. Enggan keluar kamar, hanya berada di dalam kamar kos-nya selama tiga hari terakhir. Banyak pesan yang masuk sejak malam itu. Dari pesan selamat tahun baru, dan pesan untuk sekadar menanyakan kabar.

Mama dan papanya belum mengetahui kabar bubarnya pertunangan mereka, sudah pasti. Pasalnya, pesan yang masuk dari mereka hari ini adalah, menanyakan mengenai persiapan lebih lanjut pernikahannya dengan Theo. Theo si pengkhianat.

Di balik selimut, Aubree menggulir layar ponselnya. Menyelamatkan diri dari dinginnya pendingin ruangan, seraya berpikir tentang apa yang harus dilakukannya untuk menetralisir rasa sakit hati. Ini bukan sesuatu yang mudah. Matanya bahkan benar-benar bengkak, dengan wajah yang sudah pasti terlihat menyedihkan.

"Theo sialan!" umpatnya. Tetapi, dia tidak dapat menahan diri untuk mencari tahu bagaimana keadaan mantan tunangannya saat ini. Apa lelaki itu sama terpuruk dan hancurnya dengan dirinya?

Jari-jari sialnya menyentuh aplikasi sosial media, dan mengetik nama Theo Ayanka di sana. Ketika laman dengan nama Theo terbuka, sakit hatinya semakin menjadi.

Di hari malam setelah mereka putus, terlihat Theo mengunggah foto dirinya yang berpesta di hari pertama tahun ini. Lelaki itu tersenyum semringah di foto-foto yang terpajang, seolah-olah tidak ada kejadian apa pun hari itu. Di foto terbaru, sejam yang lalu, terlihat mantan tunangannya itu berfoto bersama seorang perempuan—berangkulan dengan senyum lebar. Perempuan itu, perempuan yang berada di apartemen malam itu.

Tanpa sadar, air mata Aubree luluh lagi. Pada saat itulah sebuah iklan pada banner laman sosial media menarik perhatiannya.

Cari teman atau pasangan? Come to Madam. —Madam Rose, the best dating application.

Sontak Aubree keluar dari dalam selimut, duduk di ranjang dengan berdebar. Mencari teman atau pasangan? Bagaimana dengan pasangan untuk melampiaskan kesal dan sakit hati?

Dengan gemetar karena perasaan yang campur aduk, diunduhnya aplikasi Madam Rose. Sepertinya Aubree sudah tahu persis, apa yang akan dilakukannya setelah ini untuk menyembuhkan hati yang kecewa.

*
*
*

Verlita's speaking:

Hai-hai! Ini part 1-nya. Bagaimana? Apakah sudah cukup bikin kamu penasaran untuk ke part selanjutnya?

Jangan lupa untuk vote, comment, dan shares yang banyak yaaaa! Supaya aku semangat!

Rencananya, Aubree akan tayang seminggu 2 kali. Cuma aku belum pastiin aja waktunya. Supaya ga berbenturan sama Adhara.

Tunggu part lanjutannya oke! Di part selanjutnya, kamu bakal kenalan dengan Zayn Zavyan. Si keceh yang katanya mandul. O-OWWW!

See you!

Love, 😘
Verlita.

FROM A TO Z, I LOVE YOU - (COMPLETED - TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang