Gurl's [Omega High School]

Part 19 : A Day of Cinderella

Sesampainya di Laut Sandang, Gurl's langsung berkeliling mencari stan pakaian yang ingin mereka kunjungi. Sambil berjalan, mereka tak bisa untuk tak mampir di berbagai stan selain menjual pakaian. Mereka bahkan mencobai aksesoris di beberapa toko, bergurau dan tertawa bersama--termasuk Sava yang entah kemana hilang wajah datarnya, menggoda penjual jika ada yang masih muda, lalu pergi jika merasa tidak ada yang selera. Mereka juga sempat singgah di stan penjual es krim yang menjual banyak varian rasa. Kemudian lanjut berkeliling menelusuri setiap stan dibarengi nikmatan es krim yang mereka beli. Sampai mereka serempak menghentikan langkah di depan salah satu stan penjual pakaian. Mereka saling pandang, mengangguk, lalu masuk dan mencari sesuatu yang menarik di sana. Dan benar dugaan mereka, stan ini sangat sesuai dengan yang diinginkan. DI sini menjual pakaian yang memiliki berbagai konsep dan warna sama, namun memiliki model baju yang berbeda. Jadi, bisa dibilang ini untuk pakaian couple group. Meskipun model yang berbeda-beda, tapi jika disatukan akan memiliki konsep yang padu.

Setelah menimbang lama dan diselingi perdebatan kecil-kecilan. Mereka memutuskan menghampiri ragam uh oh look outfits. Itu adalah jalan tengah dari banyaknya perbedaan pendapat mereka untuk baju hari ini. Dan tampilan mereka kurang lebih seperti gambar di bawah ini.



[Lea] [Sava] [Anne] [Ziva] [Risa]

Mereka berdiri melingkar untuk memastikan tak ada yang kurang dari penampilan mereka. Lalu mereka tersenyum, dan segera menuju kasir untuk membayar. Saat di luar stan, saat mereka memutuskan mencari makan siang, Anne meminta untuk izin ke kamar mandi. "Udaaah nggak bisa ditahaan inii, diujung bangeet!!!" begitu katanya. Mau tidak mau mereka menunggu Anne ke kamar mandi dan berdiskusi untuk makan siang dimana.

Beberapa menit kemudian Anne datang dengan membawa kantung kertas yang sepertinya berasal dari stan aksesoris. Risa langsung menembak, "Kau bukannya ke kamar mandi, tapi malah beli aksesoris ya?!"

Yang ditembak hanya cengengesan. Katanya tadi memang ke kamar mandi lalu mampir sebentar ke stan aksesoris di dekatnya. Anne langsung mengalihkan pembicaraan mengenai tempat makan siang. Mereka masih bingung mau kemana. Lalu Anne menyahut dengan ceria, "Ke Burger Queen aja, yuk? Yang ada di Mentari Mall. Sekalian kita ke Time Zone?"

"Gue traktir." dua kata Ziva yang membuat keempat makhluk di depannya sontak mendelik. "Iya serius. Tiga detik lagi bakal berubah pikiran kalo kalian bantah!"

Dengan cepat Anne menggandeng lengan Ziva menuju pintu keluar Laut Sandang. Dan matanya mengkode Risa, Sava, Lea yang masih saling berpandangan. Mau tak mau mereka berjalan mengikuti Anne dan Ziva di belakang meski dengan hati yang merasa sungkan.

■■■

Untungnya siang itu mereka mendapatkan tempat duduk di tengah ramainya Burger Queen. Memang wajar saat ini sedang ramai-ramainya, karena waktu makan siang. Baru mereka semua duduk, Lea dengan wajah tidak enak membuka suara, "Ziv, ini beneran nggak masalah kamu traktir?"

"Iya santai aja, itung-itung syukuran gue."

"Syukuran?"

"Iya, kalian berhasil jadi temen cewek pertama, eh bukan, empat cewek sekaligus yang berhasil bikin gue nyaman. Dan ini cara gue ngiket kalian. So, kalau kalian mau ninggalin gue, kembaliin semua uang gue." santai Ziva membuat keempat makhluk di depannya melongo tak percaya. Lalu dirinya tertawa sampai mengundang perhatian sekitar. "Bercanda lah gue anjir! Udah ayo pesen!"

Seperti biasa, tugas untuk memesan makanan adalah Anne. Tapi kali ini ditemani Ziva untuk bagian pembayaran juga. Awalnya mereka tetap menolak traktiran Ziva, mereka menyarankan untuk membeli makanan sendiri dan tak apa jika Ziva ingin membelikan minumannya. Tapi Ziva langsung menolak mentah-mentah lalu menyeret Anne untuk memesan makanan.