[Twenty Seven]

3.4K 340 56
                                    

sebenernya ini udah aku post sejak minggu malem, tapi ada beberapa tambahan karena aku rasa kurang greget gitu ya. so, buat yang udah baca kemarin, tolong baca lagi okey!

Twenty Seven | TBFND

Aku memasukkan ponsel dan dompetku yang tergeletak di atas meja ke dalam tas dengan kecepatan cahaya. Bahkan aku yakin tidak hanya ponsel dan dompetku saja yang telah masuk ke dalam tasku, namun beberapa benda yang ada di atas meja juga. Aku tak peduli dengan itu, yang aku pedulikan sekarang adalah bagaimana caranya untuk menghentikan detik jarum jam?! Astaga, Renata benar, bahwa aku harus belajar menggunakan jam weker. Oke, aku mengaku telah melempar jam weker Kathy yang berisiknya bukan main ke dinding dan bangun hanya untuk mematikan alarm-ku. Namun aku bersumpah aku akan menyesal jika melewatkan film horor tengah malam kemarin. Kusebut ini semua pelampiasan karena aku tak pernah tidur lebih dari jam sepuluh malam saat masih berada di rumah. Sekali lagi, terimakasihku untuk Mom.

Ini hari pertama kuliahku dimulai dan itu artinya...? Tepat sekali, orientasi mahasiswa. Karena itu aku tak mau terlambat barang sedetikpun. Aku tak mau dosen, senior, teman seangkatan, petugas kebersihan, petugas kebun-oh, cukup-mengecapku sebagai mahasiswi yang tak disiplin. Aku jelas tak mau itu terjadi, catatan sejarahku mengatakan bahwa aku belum pernah terlambat datang ke sekolah. Mungkin namaku harus dicatatkan pada buku Guiness Book of Record besok.

Setelah selesai mengikat tali sepatuku yang kurutuki mengapa aku pernah membelinya karena talinya yang menyusahkan, aku keluar kamar dan berlari menuju lift. Kathy sudah melesat pergi saat aku baru menuang dua butir sereal sarapanku ke mangkuk. Dari notes warna-warni yang tertempel di dinding sisi mejanya, aku menyimpulkan bahwa ia adalah salah satu panitia orientasi mahasiswa. Pantas saja.

*

Aku menyeka peluh di dahiku yang kuyakin sebesar biji rambutan-karena biji jagung sudah pasaran-dengan sehelai tissu yang ada di dalam tasku-aku yakin aku terlalu terburu-buru saat memasukkan benda ke dalam tas, karena aku memasukkan tissu gulungan yang berada di meja. Di sinilah aku berada, di salah satu ruangan yang disebut aula New York University, di antara ribuan-aku tak tahu pastinya-mahasiswa lain.

Kau tahu apa berita bagus dan berita buruknya? Yakin kau ingin tahu?

Baiklah. Jadi berita baiknya adalah aku tidak terlambat. Sama sekali tidak. Padahal aku sudah berlari-lari dari gerbang kampus sampai aula hingga berkeringat karena menyangka bahwa aku terlambat. Tapi nyatanya tidak. Hiraukan segala teori tentang kalimat efektif untuk sekarang. Dan berita buruknya adalah, sesaat setelah aku mendaratkan bokongku ke salah satu kursi-sebelum aku menyeka keringat-ponselku bergetar pertanda pesan masuk. Sebuah pesan masuk dari Kathy.

Selamat, Zoey! Kau tidak terlambat. Lupa memberitahumu jika jam dinding di kamar kuatur 20 menit lebih cepat. Sorry. Eh, tapi kau harus berterimakasih padaku karena kau jadi tidak terlambat. Nikmati hari pertamamu, junior <3

Kau tahu apa yang ada di pikiranku saat itu? Benar, rencana pembunuhan untuk Kathy sesaat aku pulang dari sini. Aku kontan menoleh ke kanan dan ke kiri setelah membaca pesannya. Jika ia tahu aku baru saja masuk, berarti ia ada di sekitarku. Dan benar saja, ia berada di sana, di meja panitia sedang melambaikan tangannya padaku dengan wajah polos bak bayi baru lahir. Ugh, sungguh, akan kugantung lehernya-sekaligus anak anjingnya-nanti saat acara ini berakhir!

*

Acara di aula sangat membosankan. Kau masih ingat Mr. Watson, bukan? Kalau tidak, ia adalah kepala fakultasku. Lihatlah, ia sedang memberikan ceramahnya di depan sana yang lagi-lagi tentang sejarah kampus. Namun kali ada beberapa tambahan tentang Lady Gaga dan Paris Hilton yang pernah berkuliah di sini. Sejujurnya, itu tidak penting. Aku serius. Apa pentingnya sejarah kampus untuk kami ketahui. Lagipula mustahil bukan jika suatu saat salah satu pertanyaan di kuismu adalah; kapan kampus ini dibangun? atau; kapan Lady Gaga mendaftar menjadi salah satu mahasiswi NY University? Konyol.

The Boy From the Next DoorWhere stories live. Discover now