[Fourteen]

3.4K 341 12
                                    

Fourteen | TBFND

Alarm Kathy yang berisiknya sama seperti klakson mobil paman pemarah saat terkena macet, berdering selama kurang lebih 5 menit. 5 menit pertama setelah membuka mataku yang menyebalkan. Kathy hanya menggeliat lalu menggulung tubuhnya ke dalam selimut lagi. Sementara aku di sini langsung bangun terduduk karena terkejut. Aku melemparinya dengan gulingku, tapi nihil. Ia tak bergerak sama sekali dari balik selimutnya itu.

Setelah mengurus diriku sendiri, aku baru menyadari bahwa jam telah menunjukkan pukul 9 pagi dan Kathy belum bangun. Sementara aku di sini kelaparan. Aku tak tahu apakah masih ada makanan yang tersisa di ruang makan. Kemarin saja aku mencari makan di luar karena kesiangan, aku tak mau ini terulang lagi. Kathy menyusahkan saja.

"Kathy bangun! Aku lapar!" seruku sambil menarik-narik selimutnya.

"Ugh, kalau lapar, makanlah bodoh," jawabnya yang kuyakin masih setengah sadar.

Membangunkan Kathy membutuhkan kesabaran dan ketekunan yang luar biasa, jika kau ingin tahu. Mengingat perut yang tak bisa diajak kompromi, aku pun memutuskan untuk pergi ke ruang makan. Sendirian.

Aku membuka pintu kamar dan terlihatlah lorong kamar yang sepi. Ah, aku kesiangan lagi. Bisa dipastikan tak ada makanan yang tersisa di ruang makan. Aku bisa kehabisan uang hanya karena setiap pagi makan di luar. Ugh bisa-bisanya aku kesiangan.

Aku hendak berbalik masuk ke dalam kamar untuk mengambil dompet dan ponselku saat seseorang di belakangku berkata, "Sarapan?"

***

HAHA kalo udah lama nggak nulis rasanya pelanginya menguap gitu aja. Hiks.

vote and comment please:)

The Boy From the Next DoorWhere stories live. Discover now