[Twelve]

4K 415 21
                                    

Twelve | TBFND

"Hei, ayolah! Kau bilang kau akan memberitahuku cerita dengan versi lengkapnya?" rengekku pada Kathy. Sekarang ia tengah sibuk memakaikan boneka itu baju. Oke, ia mulai gila. Ia menoleh ke arahku lalu tersenyum manis yang dibuat-buat. Mungkin wajahnya sama menjijikkannya dengan wajahku saat itu. Menggelikan.

"Satu barang untuk satu kalimat informasi, sayang," ujarnya sambil mencolek daguku. Aku membelalak. Hei, itu tidak adil!

"Hei itu tidak sesuai dengan kesepakatan!" seruku padanya dan berusaha mengambil anak anjing yang ada di genggamannya. Sialnya, ia menjauhkan anak anjing malang itu dari jangkauanku dan mengangkatnya tinggi-tinggi di udara. Aku menyalahkan takdir mengapa aku lebih pendek dari Kathy.

Kathy tertawa terbahak-bahak melihatku yang meloncat-loncat di depannya hanya untuk merampas anak anjingnya.

"Baiklah baiklah, kukira memang sudah saatnya bagimu untuk mengetahui hal ini," katanya lalu kembali duduk di tempatnya semula. Aku tersenyum senang. Well, setidaknya aku tak harus bersusah payah mematahkan leher anak anjing itu.

"Memangnya mengapa kau sangat ingin tahu tentangnya?" tanya Kathy padaku yang kusambuti dengan kerutan di kening. Astaga, jangan mengerutkan kulit seperti itu. Perawatan laser untuk memulihkannya mahal sekali. Jadi, jangan ulangi kesalahanku, oke?

"Aku berhak tahu kan? Lagipula aku hanya heran, ini asrama perempuan namun mengapa bisa ia masuk di sini?" jelasku. "Jangan bilang aku berhalusinasi atau sebenarnya dia tak ada, atau dia hantu?" Aku menerawang ke arah pintu dengan nada dan sorot mata yang dramatis. Oh, aku tahu aku memiliki banyak bakat. Aku tahu, aku tahu.

Kathy menepuk atas kepalaku. "Kau ini bicara apa sih? Jangan-jangan ini bukan Zoey. Zoey yang asli tertinggal di toko barang antik atau kau kerasukan setan antik?" Sekarang Kathy yang mengada-ada. Aku memutar mataku kesal. Ia hanya mengulur-ulur waktunya untuk bercerita.

"Hahaha, oke oke, baiklah. Dengarkan baik-baik karena aku tak akan mengulang cerita, oke?" Aku mengangguk cepat dengan wajah kegirangan seperti anak kecil yang baru saja dibelikan gula-gula kapas. Seingatku, aku tak pernah segirang ini meski saat Alain membelikanku gula kapas. Astaga, lupakan.

"Kau harus tahu nama belakang mereka--"

Aku memotong kalimatnya, "Nama belakang? Aku bahkan tak tahu siapa nama cowok itu, yang kutahu hanya inisialnya, H."

"Apakah aku sudah memberitahumu untuk tak menyela ceritaku?" Aku menggeleng. "Nah, sekarang kau tahu. Jaga mulutmu untuk terkatup sekali saja, Zoey." Aku mengangguk. Rasanya seperti aku benar-benar mengunci mulutku dengan gembok dan kuncinya kutelan. Tunggu, bagaimana cara aku menelannya jika mulutku dikunci? Astaga, Zoey, kenapa kau bertambah idiot? Aku menyalahkan Kathy karena telah menepuk kepalaku. Hei, di dalam kepalaku ada otak brilian yang perlu dilindungi.

"Oke, kuulang karena aku sedang baik dan karena anak anjing yang imut ini," katanya memulai sambil kembali menimang-nimang anak anjing yang alih-alih hidup sungguhan. Aku hanya diam mengisyaratkannya untuk melanjutkan.

"Well, namanya Harry Styles. Aku yakin huruf H yang ada di kertas itu adalah singkatan dari Harry. Dan Renata, Renata Styles--"

Dan rasanya seperti gembok di mulutku hancur begitu saja seiring mataku yang hampir--beruntung hanya hampir--mencuat dari tempatnya.

"ASTAGA! MEREKA KORBAN IKLAN TV MENIKAH MUDA?!"

***

Maafkan daku yang membuat Zoey oon bin bloon di sini. Astaga, keknya dia kerasukan setan antik. Tolong, Wanda :( btw, ini panjang loh gantinya chaps eleven. iya kan? iya aja deh.

Ekspresi ngeselinnya Kathy ada di mulmed >>

satu lagi, wkwk. Cast-nya udah aku masukin yep. Ada yg mau nebak Renata siapanya Harry? /naikturuninalis/

sebenernya ini sih udah jadi sejak tadi malem, tapi buat kalian penasaran itu asik, byeee~

vote+comment please, dont be silent reader! :))))

The Boy From the Next DoorWhere stories live. Discover now