[Four]

5.3K 488 20
                                    

Four | TBFND

Jam telah menunjukkan pukul 9 malam saat aku meletakkan baju terakhirku ke dalam lemari. Aku menepukkan kedua tanganku. Ternyata beres-beres itu melelahkan juga ya. Pantas saja Mom selalu marah jika aku malas membereskan kamarku.

Kathy sedang memainkan ponselnya ketika aku duduk di sebelahnya. Kami sudah saling berbagi tentang satu sama lain. Dan sejauh ini aku merasa nyaman dengannya. Kathy ternyata setahun lebih tua dariku. Aku tak menyangka, kukira ia sebaya denganku. Wajahnya memang terlihat awet muda. Ia jauh-jauh dari Inggris untuk kuliah di sini. Well, terlihat sekali dari aksennya, bahwa ia benar-benar orang Inggris tulen.

"Hei, sudah selesai?" tanya Kathy padaku yang kubalas dengan anggukan kepala. "Tidurlah, besok kau akan kuajak berkeliling," ucapnya yang—kuyakin—membuat wajahku menjadi secerah model iklan krim pemutih kulit. Aku memang ingin sekali mengelilingi asrama ini, aku sudah tertarik dengan model bangunan dan arsitekturnya saat pertama kali masuk ke sini.

"Baiklah, selamat malam!"

*

"Zoey, bangun!" Aku merasa seseorang mengguncang badanku. Ugh, siapa sih. Menganggu mimpi indahku saja. Aku tengah bermimpi aku menjadi mahasiswi New York University, tahu!

"Zoey, aku bersumpah aku akan membatalkan ajakanku untuk berkeliling asrama jika kau tak—"

"AKU BANGUN!" seruku yang membuat manusia di depanku ini memundurkan badannya karena kaget. Siapa sih dia? Seingatku rambut Mom tidak pirang dan minggu lalu ia baru saja memotong rambutnya menjadi pendek. Aku mengerjap memulihkan pengelihatanku. Oh! Kathy! Aku ingat aku kan sudah menjadi mahasiswi dan sekarang aku ada di asrama. Kukira aku bermimpi.

"Woaa, santai saja mahasiswi baru," ledek Kathy padaku. Ya ya, Kathy memang seorang yang mudah bersosialisasi denganku. Kurasa tahun mahasiswaku akan menyenangkan.

Aku meregangkan otot-ototku lalu beranjak. "Oke, aku mandi dulu."

*

"Ini dapur, dan ruang makan," jelas Kathy saat kami melewati ruangan dengan pintu besar berukiran. Aku dan Kathy sudah—kurasa—hampir satu jam berkeliling asrama. Dan yang kulihat memang benar-benar menakjubkan. Pantas saja asrama New York University ini masuk dalam 10 asrama dengan biaya termahal.

"Ini menakjubkan!" seruku girang.

"Perjalanan tur kali ini selesai, nona," ujar Kathy padaku. Aku terkekeh. Kami lalu menuju lift dan kembali ke kamar. Kuliah dimulai 1 minggu lagi. Itu artinya, aku punya banyak waktu untuk bersantai, menghabiskan waktu mengenal Kathy dan mendekor kamarku.

Kami telah sampai di depan pintu kamar, saat Kathy berbalik menghadapku.

"Oh, aku lupa memberi tahumu tentang tetangga kita," katanya sambil melirik pintu kamar bernomor 281. Kamar yang berada di sebelah kiri kamarku dan Kathy. Aku mengangguk sembari melirik juga ke arah pintu 281 tersebut, membiarkan Kathy untuk melanjutkan.

"Kau akan mengenalnya nanti, namanya Renata," lanjut Kathy lalu memutar kunci. Aku hanya mengangguk—untuk kedua kalinya. Semoga ia tetangga yang menyenangkan.

***

pertanyaannya satu, kenapa aku suka banget ngumpetin harry nya? wkwk

harry nya mana yaaaa? mana nih? tetangga sebelah namanya renata kok wlee :p

part 5 nanti aku post malem ini jugaa, okayy! byeee /kaburbarengharry/

The Boy From the Next DoorWhere stories live. Discover now