[Thirteen]

3.7K 373 20
                                    

Thirteen | TBFND

"ASTAGA! MEREKA KORBAN IKLAN TV MENIKAH MUDA?!"

Kathy mendengus. "Mana ada iklan TV menikah muda, yang ada himbauan agar jangan menikah muda, Zoey," katanya yang sebenarnya sama sekali tak penting karena kami malah membahas iklan TV. Ini semua di luar skenario. Aku merasa aku telah kerasukan setan antik bodoh di toko tadi. Astaga.

"Lalu mereka...?" tanyaku. Kurasa di wajahku terdapat banyak tanda tanya karena rasa penasaranku yang sudah sampai di ubun-ubun.

"Sepupu, mereka saudara sepupu," jawab Kathy sangat singkat. Aku tak bergeming di tempatku selama 5 detik. Pertemuanku awalku dengan Renata berkesan baik. Ia ramah dan hangat. Ugh, jangan bandingkan dengan saudara sepupunya itu. Tak sopan, tak tahu malu, penggoda, euw.

"Kau serius kan?" tanyaku pada Kathy yang dibalas anggukan dengan senyum-menahan-tertawanya.

"Mengapa mereka tak mirip?"

"Astaga, pertanyaan bodoh macam apa itu. Tentu saja mereka tidak mirip, mereka bukan saudara kandung, oke?

Well, satu misteri terpecahkan (checklist di sini). Dan bukan misteri horor!

"Lalu mengapa Ha--hatchy? Hawwy? Siapa namanya?" tanyaku pada Kathy.

"Harry," jawabnya. "Hawwy," ulangku.

"Astaga, it's R okay double R, H-A-R-R-Y, Harry," jelasnya. Aksen orang Inggris, duh.

"Hawwy," ulangku lagi sambil terkikik geli. "Oke oke, Harry."

"Mengapa Harry bisa ada di sini, maksudku, di asrama perempuan?" Ini adalah poin penting dari percakapan ini. Pertanyaan yang terngiang terus di otakku setiap melihat angka 282.

"Ceritanya panjang, mungkin cukup jika kubuat menjadi novel," ujarnya. Oh, ayolah aku tahu ia hanya malas bercerita. Tapi itukah hasil yang kudapat setelah mengijinkannya mengambil boneka anak anjingku? Jawabannya adalah, tidak. Kathy harus bicara sekarang juga. Kathy harus membayar pengorbananku, pengorbanan anak anjing.

"Kau tahu apa yang akan terjadi dengan Bubbly-mu." Bubbly, sedari tadi Kathy mengguman kata Bubbly terus sambil memainkan anak anjingnya. Mengapa aku merasa kami berdua jadi tidak waras sih? Hei, aku bersumpah aku tak membeli lampu ajaib Aladdin di toko tadi, jadi tak mungkin ada jin di sini.

Kathy menarik nafasnya pasrah lalu mulai membuka mulutnya untuk bercerita. "Harry setahun lebih tua dari padaku, ia setingkat lebih senior juga daripadaku. Saat aku masuk ke sini, ia sudah seperti itu; menyebalkan."

Kali ini aku bersungguh-sungguh untuk tak menyelanya. Mood-nya sedang bagus. Jadi jangan hancurkan semangat berceritanya.

"Aku dekat dengan Renata, namun itu dulu. Ia seangkatan denganku tetapi ia mengambil kelas percepatan, ia pintar, aku tahu. Dan sejak itu kami jarang bertemu, ia terlalu sibuk dengan kuliahnya. Bahkan meskipun kamar kami bersebelahan, kami tetap jarang bertemu, itulah sebabnya mengapa aku senang saat tahu kau akan menjadi teman sekamarku. Teman kamarku yang dulu lulus saat aku baru semester awal. Bisa kau bayangkan betapa kesepiannya aku waktu itu," jelas Kathy dengan nada sedih yang dibuat-buat di akhirnya. Catat ini, aku tak akan ke toko antik itu lagi. Sepertinya penjaga toko memasukkan jin dramatis dan setan bodoh ke dalam kantung kertasnya.

"Tutup mulutmu," katanya saat melihat aku mulai membuka mulut untuk bicara. "Akan kujelaskan semuanya."

"Kau tahu kan Harry dan Renata itu orang Inggris. Ya ya, sama sepertiku. Sebenarnya mereka adalah anak konglomerat di Inggris. Tidak, maksudku hanya Harry. Aku yakin harta orang tuanya tak akan habis sampai tujuh turunan, astaga aku yakin pasti lebih."

Aku menaikkan alisku. Ingatkan apa yang kutanyakan pada Kathy tadi? Mengapa ia membeberkan semua sejarah hidup Ha—siapa? Apa susahnya menjawab langsung pertanyaanku.

"Diam kau, nona muda. Kau kira aku tak tahu apa yang kau pikirkan? Ini semua ada hubungannya dengan keberadaannya di kamar Renata. Jika kau tak mau mendengarkan, fine—" Kathy beringsut bangkit dari duduknya. Sekarang ia yang merajuk. Tapi, mengapa ia bisa mengetahui isi pikiranku?

"Tidak tidak kumohon. Oke, aku akan mendengarkanmu, janji!" mohonku sambil memasang wajah seimut anak anjing seperti pajangan anjing yang Kathy genggam. Astaga, cukup. Lupakan tentang anak anjing bodoh itu.

Kathy mendesah lalu kembali duduk. "Orang tuanya sangat terkenal di Inggris. Namun mereka menyerah mengurusi Harry, anak semata wayangnya itu. Ia tak bisa diatur. Kurasa ia kurang kasih sayang dari orang tuanya yang super sibuk itu. Maka dari itu orang tuanya mengirimnya untuk kuliah di sini dan masuk asrama. Ia bisa saja membeli satu gedung apartemen, namun orang tuanya ingin ia hidup mandiri dan belajar tentang menghargai hidup. 

"Renata itu adik sepupu Harry, anak pamannya. Ia yang ditugasi orang tua Harry untuk mengontrol semua kelakuannya. Namun pada kenyataannya, Harry tetaplah sama, tak berubah. Masih menyebalkan. Yang kutahu, Renata berusaha menutup-nutupi semua kelakuan Harry selama ini. Aku turut prihatin padanya. Aku tak mengada-ada, oke. Aku tahu ini semua dari Renata sendiri. Dulu waktu pertama kali di sini, aku juga sepertimu, kaget melihatnya ada di asrama perempuan. Baiklah, apakah penjelasanku sudah cukup?" jelas Kathy panjang lebar. Bahkan sampai mencakup dua alinea.

"Jadi mengapa Harry ada di kamar Renata?" tanyaku dengan nada anak TK yang sedang membaca kalimat tanya. Kau tahu kan, merendah di bagian akhir kalimat.

Kathy mengulum bibirnya lalu mulai bersuara lagi. Mungkin ia haus bercerita sepanjang itu? Mendengar cerita tentang Harry--kali ini aku tak melupakan namanya--sebenarnya membuatku kasihan juga padanya. Tapi, euw, dia itu menyebalkan.

"Kathy itu jarang ada di kamarnya. Ia masuk jurusan kedokteran. Membuatnya harus bolak-balik ke laboratorium, karena sesungguhnya cita-citanya menjadi peneliti. Kamarnya selalu kosong, ia hanya ke kamar saat butuh tidur. Mengenai mengapa Harry ada di kamarnya itu karena ...," jeda Kathy. Ia menarik nafas lalu menatapku jahil.

"Mungkin ia ingin dekat denganmu?" godanya sambil menaik-turunkan alisnya. 

"Oh, hipotesa yang bagus nona Inggris."

***

Kathy nglawak mulu ah, gatau kan kenapa Harry-nya ada di kamar Ree.

HAHAHA JADI REE ADALAH SEPUPUNYA HARRY. BANYAK YG JAWAB SEPUPU-ADIK-SAUDARA. OKE OKE KALIAN BERHASIL MENEBAK YEEYYY /tebar kembang api/ /kibas-kibasin pom-pom/ KALIAN BERHASIL BIKIN AKU SENYUM-SENYUM SENDIRI WAKTU BACA KOMEN KALIAN. AKU CINTA KALIAN LAH.

question at the end of this chapter : apa kesan kalian sama aku? boleh yang baik boleh yang jelek kok.

OKE, BAI SELAMAT BERTEMU MINGGU DEPAN!

The Boy From the Next DoorWhere stories live. Discover now