Already Crazy

3.5K 551 201
                                    

Update lagi nih♡

Team Soonyoung?


Atau team Jisoo?


Happy reading!^^



~°~°~



"Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif. Silahkan-"

Pip-


Aku mematikan sambungan telponnya dan melempar ponselku ke atas ranjang. Sudah empat kali aku gagal menghubungi Soonyoung.

Pertama, pagi tadi tidak diangkat. Kedua, siang kutelpon lagi masih tidak diangkat. Karena kesal, aku langsung menelpon lagi untuk yang ketiga kalinya. Tapi sial, ia mematikan ponsel. Sekarang pun, meski sudah malam, dia masih belum menyalakan ponselnya.

Apa dia benar-benar marah?

Aku mengacak rambutku frustasi. Sekarang aku sendirian di rumah sakit malam-malam, kelaparan, bosan setengah mati, dan bingung bagaimana harus membuat kekasihku berhenti marah meski ia tak mengangkat telponku. Berhubung Wonwoo sibuk dan Jisoo Oppa pergi ke proyek, apa aku kabur saja dari rumah sakit untuk menemui Soonyoung?

Gila.

Aku bisa dicincang Wonwoo.



Ceklek...


"Ohh! Oppa sudah pul- lang?"

Frasa terakhir itu kuucapkan pelan. Aku mengerjap pelan kala menyadari yang masuk bukanlah Jisoo Oppa. Melainkan pria yang amat sangat ingin kutemui.

"Jinhwan Oppa?"

Pria dengan pipi yang berisi itu tersenyum. Ia menutup kembali pintu dan melangkah masuk.

"Hai," sapanya. "Aku membawa separuh hidupmu."

"Tteokboki?" tanyaku memastikan.

Jinhwan kembali tersenyum. Ia mengangguk. "Aku tahu aneh membawa tteokboki untuk orang yang sakit. Tapi seleramu memang begini kan? Aku hanya tidak ingin kau meneriakiku karena menyayangkan aku tidak membawa kesukaanmu," ada jeda di kalimatnya, "meski sebenarnya aku tidak yakin kau akan marah."

Kalimat terakhir itu ia ucapkan pelan. Aku kehabisan kata. Aku tidak menyangka dia masih ingat kebiasaan dan kesukaanku.

Mataku tanpa sengaja menangkap kursi kosong di samping ranjang. "Duduklah, Oppa. Kau pasti lelah."

"Ahh..." Jinhwan menaruh jinjingan yang dibawanya di nakas, di samping buah, lalu mengambil posisi duduk di samping ranjang.

Lalu keheningan menguasai kami yang diam seperti patung.

Ohh ayolah... Bukankah kemarin kau berharap bertemu dengannya? Kenapa sekarang kau diam?!


Aku mengutuk diriku sendiri. Sumpah demi apa pun aku merasa bodoh sekarang. Banyak kata yang ingin kuucapkan. Tapi tidak ada satu pun kata yang bisa diolah otakku.

"Jadi... Kau siapanya Jeonghan Hyung?"

Aku segera menoleh kala Jinhwan membuka suara. Tapi ia memalingkan wajahnya dan meringis. Kurasa ia menyesal dengan kata yang baru saja keluar dari mulutnya.

Brother in Law [Seventeen Imagine Series]Where stories live. Discover now