Do You Want to be...

4.5K 682 153
                                    

Update lagi nih yuhu~

Ada yang nungguin gak? Maafkan dakuh telah membuat kalian menunggu :'


Happy reading!^^



~°~°~



Sial!


Itu umpatan pertamaku di hari Jumat yang seharusnya indah karena aku mendapat cuti berkat kesepakatan tidak penting yang kubuat dengan Soonyoung. Sayangnya, aku terlalu menikmati hari ini dan baru menyadari bahwa waktu telah berlalu dengan cepat. Sekarang sudah pukul tiga dan aku tidak menemukan satu pun gaun yang pas untuk kukenakan malam ini.

Aku tidak mungkin keluar dulu untuk membeli gaun bukan?


Aku terus melangkah keluar-masuk kamar. Otakku terus berputar. Memikirkan jalan keluar terbaik dari permasalahan yang seharusnya tidak perlu kupikirkan.

Tapi, setelah kurang lebih sepuluh kali berputar, sebuah ide brilian muncul. Kenapa aku tidak pergi ke gudang dan meminjam gaun lama Yoora Eonni?

Aku menjentikkan jari dengan senyuman lebar sebelum akhirnya menaiki tangga menuju loteng dengan riang. Aku menarik lampu gantung di loteng untuk menyalakannya.

Aku melangkah menuju lemari putih lama milik Yoora Eonni yang sengaja disimpan di loteng. Aku membuka lemarinya. Melihat beberapa gaun tergantung dengan manis di sana. Yoora Eonni adalah wanita yang anggun. Hampir semua pakaiannya berupa gaun yang kurasa masih terlihat bagus meski sudah lama tak dipakai. Aku hanya perlu memberi sedikit parfum.

Pilihanku jatuh pada sebuah gaun coklat mengkilap dengan panjang selutut namun semakin panjang pada bagian belakang. Gaun itu polos. Hanya memiliki dua lipatan sebagai hiasan di bagian atasnya.

"Eonni... Kupinjam dulu gaunnya. Aku akan mencuci dan mengembalikannya lagi besok," gumamku seolah Yoora Eonni berada di depanku lalu bergegas kembali ke kamar untuk mengganti pakaian dan juga merias wajahku dengan bermodalkan video tutorial make up dadakan.

Aku dapat mendengar suara klakson mobil tepat ketika aku selesai. Aku memeriksa riasanku sekali lagi sebelum akhirnya menyambar dompet besar berwarna putih tulang di atas ranjangku dan bergegas keluar.


Soonyoung dengan kemeja putih yang dibalut tuxedo hitam adalah pemandangan pertama yang kulihat ketika membuka pintu. Ia bersandar pada mobil biru tuanya dan menunduk. Memerhatikan kuku-kuku jarinya dengan bosan.

"Soonyoung!" Aku menganggilnya dan tersenyum lebar seraya melambaikan tangan ketika ia melihatku. Aku bergegas menghampirinya setelah ia tersenyum.

"Boleh juga," ujarnya seraya memerhatikan penampilanku. "Kupikir kau benar-benar tidak bisa berdandan. Aku khawatir, tahu?"

"Apa ini terlihat bagus?" tanyaku ragu lalu menunduk. Memerhatikan heels silver yang kini menjadi alas kakiku. "Aku tidak yakin heels ini cocok dengan gaunnya."

"Cocok. Kau cantik," ujarnya lalu membuka pintu mobil dan membungkuk. "Silahkan masuk, Tuan Putri."

Aku terkekeh pelan dan memukul bahunya sebelum sedikit mengangkat gaunku dan masuk ke dalam mobil. Soonyoung terlihat tersenyum lebar setelah menutup pintu. Ia berlari kecil memutar mobil untuk sampai ke bangku kemudi.

Brother in Law [Seventeen Imagine Series]Where stories live. Discover now