D-Day

2.9K 370 128
                                    

Last chapter ❤️

Tapi jangan khawatir karena masih ada epilog satu lagi :')


Happy reading!^^



~°~°~



AKU KESIANGAN!


Ohh sial ... di hari pernikahanku aku terlambat. Bodoh, ceroboh, kedua kata itu sudah berulang kali kutujukan pada diri sendiri.

Hey! Pernikahanku berlangsung pukul sepuluh nanti! Harusnya aku sudah di gedung sejak jam delapan untuk persiapan dandan, memakai gaun, dan juga beberapa hal yang perlu kusiapkan. Tapi, aku baru bangun pukul delapan lewat lima. Kenapa tidak ada yang membangunkanku?!

Oke ... sepertinya kemarin aku terlalu banyak minum alkohol. Dasar bodoh!

Aku menghela napas kasar kemudian melirik ponselku. Ada banyak pesan spam dari appa dan eomeoni. Ada juga beberapa panggilan telepon. Bodohnya lagi, aku menyeting ponsel dalam mode diam. Percuma.

Aku segera turun dari ranjang, merapikannya secepat mungkin, kemudian menarik handuk dan mandi. Aku memakai pakaian sembarangan—yang lebih dulu kulihat—kemudian bergegas keluar dari kamar. Aku mencari-cari Minji. Ia tidak ada di kamar. Kalau dia tidak membangunkanku seharusnya dia masih di-

"Ohh, Tuhan! Minji! Wonwoo! Bangun, kita terlambat!"

Minji dan Wonwoo tertidur di ruang tamu, di sofa, dalam keadaan saling memeluk. Mereka lebih banyak minum dariku, tidak aneh kalau mereka juga kesiangan. Yang aneh itu karena mereka berada dalam posisi itu sepanjang malam. Aku juga ingin ... tapi Jisoo Oppa- tidak, jangan terlalu banyak berpikir!

"WONWOO! MINJI! AKU HARUS MENIKAH DUA JAM LAGI!" seruku amat kencang. Wonwoo dan Minji tersentak. Keduanya langsung duduk dan karena sofanya sempit, Wonwoo jadi berguling ke lantai.

Aku ingin menertawakannya, tapi sudah tidak ada waktu. "Wonwoo, ayo cepat! Antar aku ke gedung dengan motor, aku tidak mungkin pakai taksi!"

Wonwoo tampak ingin protes. Tapi, begitu matanya melihat jam yang menunjukkan pukul setengah sembilan pagi akhirnya ia beranjak.

"Minji, kau siap-siap dulu saja. Nanti aku kembali lagi," ucapnya.

Minji yang entah kenapa tampak malu-malu hanya mengangguk kemudian melesat pergi menuju kamar mandi. Hmm ... aku jadi mencurigai mereka.

"Heh! Ayo cepat, katanya sudah terlambat," tegur Wonwoo. Aku mendengus kemudian bergerak mengikuti Wonwoo, keluar dari rumah Minji.

Wonwoo hanya mencuci muka di wastafel dapur dan memakai jaket. Aku menutup pintu kemudian berlarian ke arah Wonwoo yang sudah menyalakan mesin motor.

"Youngmi Eonni dan Jihoon Sunbae mana?" tanyaku. "Kemarin aku masuk kamar duluan."

"Ohh ... mereka pulang," balas Wonwoo seraya memberikan helm. "Jihoon Hyung, kan, tidak minum sama sekali. Youngmi Noona sangat mabuk, jadi Hyung membawanya pulang."

"Ohh ...." Aku mengangguk pelan kemudian naik ke motornya. Kami langsung melesat pergi menuju gedung yang untungnya bisa dicapai dalam waktu dua puluh menit saja dengan motor.

Wonwoo tidak mengantarkan sampai dalam karena ia harus bersiap juga. Aku sudah memaksanya untuk berjanji bahwa ia akan menemaniku di ruang tunggu setelah aku selesai dirias. Jadi, aku tak terlalu khawatir dan segera masuk ke dalam gedung.

"(Y/n)!"

Ohh sial ... tertangkap basah Eomeoni!

Dengan jantung berdebar dan napas terangah, aku berbalik. Eomeoni menatapku dengan tatapan bingung. Ia menunjuk ke arah yang berlawanan denganku.

Brother in Law [Seventeen Imagine Series]Where stories live. Discover now