Keep it a Secret

3.5K 571 247
                                    

Update lagi nih~

Siapa yang kemaren mau cepet update terus? Wkwkwk

Terimakasih guys, itu menyemangati♡


Happy reading!^^



~°~°~



"Bisakah kau berhenti menatapku?"

Soonyoung mengerucutkan bibirnya. "Bisa, tapi tidak mau."

Sumpah demi apa pun aku bosan melihat wajahnya!

Setelah tadi menelponku dan tiba-tiba meminta maaf, memutuskan sambungan telpon tanpa menjelaskan maksud, lalu tiba-tiba datang dan memelukku, juga mengatakan hal aneh yang tak kumengerti, Soonyoung tiba-tiba saja menjadi pendiam yang terus memerhatikanku. Sungguh, dia hanya duduk di sisi ranjang dan menatapku lekat seolah aku adalah mangsa yang siap diburu. Mengerikan.

Dan tentu saja membosankan.

Aku menarik bantal yang menjadi tempat punggungku bersandar lalu menutup wajahnya yang sok imut itu dengannya. "Hentikan. Aku bisa bosan melihat wajahmu," cetusku.

Soonyoung menyingkirkan bantal itu dari wajahnya dan memeluknya. Bibirnya mengerucut. Matanya memelas.

Aku mencebik sebelum melirik Jisoo Oppa yang sedari tadi betah duduk di sofa. Ia hanya diam memerhatikan dengan tatapan tanya. Rupanya pria pink gila ini tidak hanya membuatku bingung. Tapi Jisoo Oppa juga.

Ponselku bergetar kala aku hendak berbaring. Aku meraih benda yang tergeletak di sisiku itu lalu memeriksa layar ponsel. Nama Wonwoo tertera di sana.

Aku mengerutkan dahi sebelum mengangkatnya, "Hallo?"

"Kau di mana?"

Aku menghela napas. "Tentu saja di rumah sakit, bodoh! Kenapa hari ini kau tidak datang? Aku belum melihat wajah datarmu."

Bukannya menjawab, dia justru kembali bertanya, "Kapan kau keluar dari sana?"

"Tanya saja pada dokter," sahutku acuh tak acuh.

"Setelah keluar dari rumah sakit kau mau ke mana?"

Aku mengerjap pelan. "Hey! Apa-apaan itu? Tentu saja pulang ke rumah. Memangnya apa lagi?"

Apa yang sebenarnya ia inginkan?!

Aku ingin menyerangnya dengan banyak pertanyaan seputar keanehannya yang tiba-tiba banyak bertanya. Sungguh, aku tidak mengerti kenapa semua orang -kecuali Jisoo Oppa yang belum terlihat- jadi aneh hari ini. Tapi, ia lebih dulu bicara.

"Ohh... Kupikir kau akan pergi ke peristirahatan terakhir."

Mataku membulat. "Hya! Kau ingin aku mati?!"

"Ya, jika kau berpikir begitu," ujarnya lancar seolah itu bukan sesuatu yang salah.

"JEON WONWOO! Aku akan membunuhmu!"

Dengan tidak tahu dirinya, Wonwoo malah tertawa di sebrang sana. Percayalah, ia yang sedang tertawa jauh lebih menyebalkan daripada Wonwoo yang datar dan suka bicara pedas.

Brother in Law [Seventeen Imagine Series]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz