Girls Talk

2.5K 452 188
                                    

Hey yo hey yo wassap gaisss :v

Nunggu gak nih? Wkwkwk

Maaf ya telat banget buat update. Seminggu kemarin jadwalku padet banget dari pagi sampe malem. Naik bis kota desek-desekan, kalau gak dapet bis naik angkot yang langka lewatnya dan naik-turun. Sampe rumah harus ngerjain tugas. Gak kepikiran apa-apa selain tidur :(

Ide di otak udah muter-muter. Tapi sayang waktu baru mengizinkan untuk update :')


Happy reading!^^



~°~°~



"Hey hey hey berhentilah untuk minum!" tegur Youngmi yang tiba-tiba saja menarik kaleng bir ketigaku –yang belum sempat kuminum– dan menaruhnya di atas karpet merah di tengah kamarku. Aku menghela napas lalu bersandar dengan frustasi pada kaki ranjang. Sungguh, kepalaku rasanya akan meledak dalam hitungan menit!

Minji memasukkan potongan kecil ayam tepung ke dalam mulutnya. Matanya memerhatikanku dengan seksama. Sedangkan Youngmi, ia bersedekap dada dan menatapku tajam.

"Kalau kau begitu terus, bukan hanya kau yang akan jadi depresi. Tapi kita bertiga," ujar Youngmi lalu melirik Minji, "iya tidak?"

Minji mengerjap pelan sebelum mengedikkan bahunya. "Aku biasa saja. Hanya saja, sedikit kurang nyaman karena tidak tahu apa yang (y/n) pikirkan."

Youngmi tadinya hendak protes. Tapi, setelah mendengar kalimat terakhir darinya, ia menjentikkan jari dan kembali menatapku.

"Kita berkumpul di sini untuk bersenang-senang dan berbagi masalah, jadi jangan frustasi sendirian. Kau membuatku pusing," protes Youngmi lalu melirik Minji yang membuat wanita berambut pendek itu tak punya pilihan lain selain mengiyakan.

Aku kembali menghela napas. Setelah itu berbaring menyamping di atas karpet. "Aku tidak tahu dari mana harus memulai. Pikiranku rumit."

Youngmi meneguk bir dari kaleng yang dirampasnya dariku. "Kalau begitu, biar aku yang bertanya dan kau harus menjawab. Karena hari ini adalah hari terakhirku di divisi desain, aku akan membantu permasalahan kalian semua sehingga aku bisa pergi dengan tenang. Mengerti?"

Tidak. Aku tidak mengerti kenapa kepribadian Youngmi dan Jihoon berbanding terbalik tapi mereka bisa bertahan sejauh ini, bahkan saling jatuh cinta. Kenapa aku dan Soonyoung, yang jelas-jelas memiliki banyak kesamaan, berhenti begitu saja tanpa perasaan yang tuntas?

Cukup. Berhenti memikirkannya. Kau punya Jisoo Oppa yang tampan!

Tapi Soonyoung juga tampan!



Ahh hey! Kenapa pemikiranku terbagi dua seperti setan dan malaikat dalam film kartun?!


Aku kembali menghela napas, setelah itu meraba ranjang untuk mengambil bantal dan berbaring di karpet dengan benar. Youngmi memosisikan tubuhnya menghadapku, seperti bersiap untuk pertanyaan rumit.

"Ada apa antara kau dengan kakak iparmu?"



Sudah kuduga pertanyaan sederhana dengan jawaban rumit yang keluar.


Aku menghela napas sebelum balik bertanya, "Kenapa Eonni tidak bertanya soal Soonyoung?"

"Karena aku tahu sesuatu pasti terjadi antara kau, kakak iparmu, dan juga Soonyoung. Ketika aku dan Minji berkunjung ke rumah sakit dan bercanda soal aku yang tertarik pada Jisoo, raut wajahmu berubah. Jelas bahwa kau memiliki rasa lain," jelasnya.

Brother in Law [Seventeen Imagine Series]Where stories live. Discover now