TATAPAN MIRA

1.9K 27 3
                                    

TATAPAN MIRA

            Antonius terbangun di pagi hari dengan perasaan yang baru… tapi sesaat, terselip sedikit kekacauan di antara indahnya mengenang sepuluh tahun bersama Mira dengan setahun terakhirnya bersama cinta Hega… Ia terkenang dengan keduanya… dan bisa merasakan dengan jelas nuraninya berkata apa… Ini salah…

Antonius merasa bahagia bisa membuat Mira bahagia… juga bisa membuat Hega… bahagia… tapi lagi-lagi nuraninya mengetuk-ngetuk hatinya dengan kencang… ini salah… terasa begitu indah… tapi salah…

Mira sudah bangun dari tidurnya lebih awal dari Antonius. Dua piring nasi goreng sudah terhidang di meja makan… dua gelas mug berisi kopi susu juga sudah terhidang di atas meja… Mira menyiapkan semuanya sambil bersenandung… masih di balik baju mandinya yang berpotongan seperti kimono. Mira terlihat seksi… Saat berjalan mondar-mandir dari dapur ke meja makan, dari meja makan ke dapur,,, Antonius bisa melihat betis Mira terangkat naik mengencang setiap kali ia melangkah, merentangkan kaki-kaki rampingnya…

Antonius masih terbalut handuk kecil di pinggangnya saat ia menghampiri Mira perlahan… layaknya singa jantan mengendap-endap mendekati si betina… Dan Mira tiba-tiba berbalik… Antonius takkan serta-merta menghamburkan diri untuk menangkap Mira kalau saja ia tahu Mira sedang memegang panci panas di tangannya…

            “Aduh!!! Dudududuhhhh!!!” Antonius berjingkat-jingkat berputar, memegangi kakinya yang tertiban panci berisi sup asparagus panas…

            “Huaaaahhhhh!!! Papa!!! Mati-matian aku masak pagi-pagi buta buat kamu,,, malah kamu tumpahin!!!”

            “Kenapa bawa-bawa panci panas kayak gitu, sih?!!!” Antonius balas berteriak.

Mira mendengus. “Memangnya,,, gaya orang bawa panci panas gimana? Pake kaki???” Mira menggerutu kecil saat melemparkan serbet kering ke atas tumpahan sup asparagus.

            “Ma! Kaki aku dulu, nih! Panas!!! Melentung, nih!” Antonius menghentak-hentak, masih berjingkat-jingkat berharap Mira mau memperhatikan kondisi kakinya lebih dulu.

            “Sirem aja pake air dingin! Udah gede kan…” Mira masih sibuk membenahi lantainya yang kotor dengan tumpahan sup asparagus.

            “Ma!!!” Antonius mulai mendengus. Mira tak sedikit pun mau memperhatikannya. Saat Antonius berjingkat-jingkat menuju kamar mandi dalam, yang ada di dalam kamar tidurnya,,, tahu-tahu tangan Mira sudah melingkar di pinggangnya… Mira tersenyum menatapnya… Antonius masih cembetut. “Kamu tuh… selalu sibuk dengan ubin rumah… dengan panci… dengan ini-itu… tapi gak perhatian sama aku…”

            “Bukan gitu, pa… kalo gak langsung aku lap,,, nanti kalo anak-anak ada yang bangun trus kepleset di situ,,, gimana? Kan bahaya, pa… aku cuma mo kasih aman ke anak-anak dulu… kamu dan aku kan sama-sama orang dah gede… kamu ngerti’in, kek…” Mira membantu memapah Antonius ke kamar. Mira mengambil air segayung dan handuk kecil. Ia membersihkan kaki Antonius dan memakaikan salep untuk luka bakar ke kulit kaki Antonius yang memerah. Mira mengangkat kaki Antonius dan meniup-niup kaki itu sambil melepas senyumannya pada Antonius… Antonius membalas senyuman itu… sudah lama ia merindukan suasana-suasana semacam ini…

            “Pa… nanti kamu kalo kerjaannya dah selesai… pulang cepet, ya…” Mira merekahkan senyumnya…

Antonius terdiam sejenak. Terbayang wajah Hega berkelebat di otaknya�

NURANIWhere stories live. Discover now