GELITIK

2.6K 46 4
                                    

GELITIK

6 bulan sudah berlalu… semua kembali pulih seperti biasa. Hanya Rika yang menghilang. Ia mengundurkan diri setelah Monica Sevina; istri sah Almarhum Ryan Suwandi melabraknya, mempermalukannya di depan semua orang di kantor karena perselingkuhannya dengan Ryan yang pernah berjalan hampir selama dua setengah tahun. Pertikaian seru mereka sempat menjadi tontonan laris satu kantor sebelum akhirnya dilerai oleh Antonius. Monica berteriak histeris menuding Rikalah penyebab keretakan rumah tangganya hingga membuatnya memilih pergi dari rumah hingga dua bulan lamanya. Dan Rika jugalah awal mula pengaruh buruk yang membawa Ryan pertama kali mengenal dunia malam serta drugs. Monica dan Rika sempat berkelahi hingga bergulingan di kantor. Saling histeris, saling menangis dan berteriak serta mencaci maki seperti orang gila… Semua masih mengingat jelas bagaimana kedua perempuan itu sama-sama menangis karena mencintai laki-laki yang sama. Hanya saja, cinta Rika menjerumuskan Ryan hingga ke maut.

Dan Antonius dengan seratus persen yakin, untuk segera memberhentikan Rika. Karena Rika juga terbukti melakukan banyak penggelapan uang perusahaan bersama Almarhum Ryan. Dan lagi-lagi, Antonius harus menutupinya dari manajemen. Karena itu berarti performance yang buruk di dalam penilaian manajemen atas kepemimpinannya. Sementara belum genap setahun ia memimpin cabangnya saat kasus itu terjadi. Dan Rika masih berada di bawah pengawasannya. Dan selama ini, Antonius tak pernah menduganya. Karena system TOS yang sudah dibuat perusahaan, sudah begitu ketat. Setiap celah sudah begitu dipersempit. Tapi Rika cukup lama bekerja di Dealer Cameron untuk menjadi pakar yang bisa memanfaatkan celah sekecil apapun untuk melakukan banyak penipuan. Dealer Cameron adalah salah satu dealer besar di Indonesia yang juga tergabung di dalam group perusahaan otomotif raksasa. Bila berita ini sampai tercium oleh manajemen, rusaklah nama besar yang dipupuk Antonius selama lima belas tahun bergelut di dunia otomotif. Antonius harus mengocek isi rekeningnya sendiri untuk mengganti sejumlah uang yang sangat besar, yang digelapkan oleh Rika dan Ryan. Sementara Rika sudah bisa di bilang “hilang akal sehat” semenjak kematian Ryan. Ia bersedia “pasang” badan saat Antonius menuntutnya untuk mempertanggungjawabkan sejumlah besar uang customer yang dilarikannya untuk berfoya-foya selama ini. Dan di penghujung kemelut, masalah akhirnya bisa di redam setelah semua uang customer di ganti. Dan Antonius sangat berhutang budi pada Hega. Hegalah yang menutupi sekitar enam puluh persen dari jumlah yang harus ditanggungnya. Belum sempat Antonius sejenak saja menikmati nafas leganya, Beno Darmawan; Kepala Bengkel Tebet, muncul di pintu ruangan Antonius dengan wajah tak senang. “Siang, Pak Anton…”, Beno memulai dengan sapaan kaku sambil terus berjalan menghampiri kursi tamu di depan meja Antonius.

            “Eh, wah, Pak… tumben, nih… duduk, Pak…” Antonius mempersilahkan… meskipun Beno sudah berinisiatif sendiri untuk menarik kursi dan duduk dengan cepat.

            “Begini, Pak Anton ya,” Beno buka suara, “Saya turut senang sekali dengan program gebrakan Pak Anton yang banyak meningkatkan penjualan… tapi saya keberatan dengan itu, tuh… apa itu… sponsor-sponsor spanduk ituh… di bengkel-bengkel di luar bengkel resmi kita…”

Baru mendengar sampai situ, Antonius sudah menarik nafas. Beno melanjutkan, “Jujur aja, ya Pak… itu sama aja ngasih feed ke bengkel luar, Pak… bikin sepi bengkel sendiri… karena customer jadi punya pikiran, kalau itu berkoordinir dengan bengkel resmi, tapi harga lebih murah…”

Antonius berdehem sebentar. “Oke, Pak… Sebelumnya,,, kalo boleh saya luruskan dulu… yang kita sponsori itu cuma spanduk, Pak Beno… hanya saja, kita mencantumkan nomor hotline kita dan foto mobil yang sesuai sama segmen mayoritas di kawasan itu aja. Berhubung itu dekat dengan kawasan anak muda, jadi yang kita perbesar adalah foto mobil anak mudanya, Pak… gak ada penawaran apapun yang bisa membuat persepsi orang bahwa tenaga ahli di situ juga disponsori oleh kita… itu cuma spanduk beriklan, Pak… macam simbiosis mutualisme lah… saling menguntungkan… Tapi untung di kita tuh, lebih besar… Jadi sebaiknya, Pak Beno kasih kita waktu dan kesempatan untuk survey lagi… apa benar, penyebab bengkel resmi di Tebet jadi sepi cuma karena spanduk itu…”

NURANIWhere stories live. Discover now