DETIK-DETIK...

1.9K 28 1
                                    

DETIK-DETIK...

Hari-hari yang membuat terlena… hari-hari tanpa akal sehat… Hega tahu Greta membutuhkannya… Tapi Hega beralasan pada Greta, “Greta… kamu harus mandiri… saya gak bisa tempel kamu terus… malam ini saya ada urusan darurat…”

Hega bahkan tidak melakukan cross check lagi terhadap jumlah setoran Yanto dengan pernyataan customernya…

Dan Antonius tidak sibuk lagi mencari barang… Ia beralasan pada Stanley, “Stan… kamu kan dah saya ajarin… kalo gak ngerti atau kesulitan, minta tolong sama Pak Martin atau Pak Siswoyo…” dan Antonius tak menyebut-nyebut nama Hega sama sekali…

Antonius terus saja beralasan pada Mira, “Sori, mam… aku meeting mendadak lagi… mungkin aku gak pulang…”

Keindahan yang menyakitkan hati orang-orang di sekeliling Antonius dan Hega, terus berlangsung hingga enam bulan berikutnya… mereka begitu terlena dalam asmara yang terlarang…

Antonius melupakan semua janji hatinya di saat ia mengawali semua hubungannya dengan Mira dulu…

Antonius sedang merebahkan kepalanya dengan begitu nyaman di pangkuan Hega, di salah satu kamar suite di Hotel Hilton… Begitu banyak uang yang sudah mereka keluarkan untuk banyak malam bersama…

Dan sudah begitu banyak air mata yang dikeluarkan Mira yang terus-terusan di buat menunggu… Bahkan di malam ini… tepat di hari ulang tahun pernikahan Antonius dan Mira yang ke sebelas…

Mira sudah menitipkan anak-anaknya di rumah mamanya. Karena Antonius berjanji, tepat di malam minggu ini, ia akan pulang… Ia mengaku sedang ada outing di luar kota selama seminggu… sudah seminggu penuh Antonius tidak pulang… dan bahkan tidak menelepon. Bila Mira menelepon, Antonius selalu cepat-cepat menyudahi… Antonius selalu bilang meeting masih sedang berlangsung… ada masalah serius dan sebagainya…

Dan semakin lama,,, Mira semakin merasakan suaminya telah terhilang… ia tak mengenali lagi siapa Antonius yang sekarang… Antonius selalu terlupa… Selalu menerima telepon keluar rumah… selalu pulang larut malam… selalu lelah bila Mira ingin bersentuhan dengannya… selalu tak punya waktu, tak punya tenaga dan tak punya uang untuk Mira dan anak-anaknya… Mira bisa merasakan firasatnya kali ini benar… Ia mendapat mimpi berkali-kali… melihat Antonius di pelukan seorang perempuan… Dan ia banyak menemukan hal-hal mencurigakan lainnya…

Malam ini, Mira masih kuat menunggu… hanya untuk malam ini… Bila malam ini Antonius tak juga muncul… Mira sudah mengepak semua pakaiannya di dalam satu kopor yang cukup besar. Ia akan pergi selamanya… Ia merasa dirinya sudah tak diharapkan lagi…

            Hega masih asik membelai rambut Antonius dan mencabut beberapa helai uban. Antonius menatap ke langit,,, menikmati rebahannya di balkon kamar suitenya yang beratap terbuka… melihat ke bintang-bintang… hatinya mulai gelisah… “ga…”, katanya pelan.

            “Ya, sayang?” Hega tersenyum di atas wajah Antonius.

            “Aku harus pulang, ga…”, kata Antonius lagi. Pelan.

            “Apa itu yang kamu mau?”

Antonius tampak berpikir. “Aku masih kangen sama kamu… tapi… hari ini,,, hari ulang tahun pernikahanku dengan Mira…”

Hega terdiam. Ia menatap Antonius lagi. “Aku cuma tanya… apa itu yang kamu mau? Jawab aja… gak apa-apa, kok…”

Antonius bangkit untuk duduk dari pembaringannya. “Aku… agak khawatir dengan Mira… sudah seminggu penuh, aku gak pulang… aku dah nemenin kamu di sini sampe sekarang…”

NURANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang