20. Gua Rahasia Warisan Lie Cu Seng

1.7K 28 0
                                    

HOA HOA CINJIN mengangguk dan hendak keluar, akan tetapi Bhok-kongcu berkata lagi. "Harap Cinjin menahan Tung-hai Siang-mo ji-wi loenghiong itu untuk menemani kita mengambil warisan. " Hoa Hoa Cinjin mengangguk lagi, diam-diam memuji Bhok-kongcu yang selalu berhati-hati. Memang, semua orang di dunia kang-ouw mengingini warisan itu, maka bukanlah hal yang tidak ada bahayanya kalau nanti mereka mengambilnya. Perlu penjagaan yang kuat. Memang tidak usah menguatirkan sesuatu dengan adanya dia di situ, akan tetapi kalau dibantu pula oleh dua orang iblis dari laut timur itu, kedudukan mereka menjadi lebih kuat lagi.

Setelah Hoa Hoa Cinjin keluar, dengan wajah berseri Bhok-kongcu lalu menghampiri Han Sin, "Saudara Cia, harap kau maafkan bahwa kau tadi telah menderita kaget. Kami tidak bermaksud mengganggumu, hanya warisan Lie Cu Seng itulah yang menimbulkan semua urusan ini. Sekarang kuharap kau suka mengaso dulu dan menerima hidanganku."

Dengan kedua tangannya sendiri Bhok-kongcu melepaskan belenggu pada kaki tangan Han Sin, kemudian menuntun pemuda yang sudah lemas dan sakit-sakit tubuhnya ini menuju ke ruang tengah. Ia menoleh kepada Thian-san Sam-sian supaya keluar dari situ, kemudian kepada Li Hoa ia berkata, "Nona Thio, apakah kau juga hendak melihat aku mengambil warisan itu?" Ucapan ini mengandung ejekan. Li Hoa yang tadi menundukkan muka sambil menangis, sekarang mengangkat mukanya dan sepasang matanya yang indah itu memandang penuh kebencian kepada Bhok-kongcu kemudian memandang kepada Han Sin dengan penuh keharuan.

"Han Sin, berhati-hatilah kau menjaga dirimu," katanya perlahan. Kemudian tanpa pamit kepada Bhok-kongcu, gadis ini melompat keluar dari kamar itu dan terus melarikan diri turun puncak. Bhok-kongcu tertawa bergelak,

"Saudara Cia, kau masih belum berpengalaman. Lain kali jangan kau terlalu mudah tertipu oleh wajah cantik dan omongan manis. Dia itu bersama adiknya, sudah terkenal amat licik dan seringkali menggunakan kecantikan mereka untuk menggoda orang."

Han Sin makin tak senang kepada Bhok-kongcu, juga makin kecewa kalau mengingat gadis itu. Akan tetapi dia diam saja dan karena memang perutnya lapar dan tubuhnya lemas, ia tidak menolak ketika orang menyuguhkan makanan dan arak. Setelah makan minum sampai kenyang, Han Sin lalu tidur di dalam kamar yang indah.

Bhok-kongcu biarpun masih mudah namun pandangannya luas dan kecerdikkannya luar biasa. Sekali bertemu dan melihat sikap Han Sin, ia sudah tahu bahwa pemuda Min-san itu adalah seorang kutu buku yang terlalu banyak dipengaruhi kitab-kitab kuno dan karenanya tentulah seorang yang selalu berusaha untuk bersikap sebagai seorang kuncu sebagaimana sering kali dimunculkan sebagai teladan di dalam kitab-kitab. Maka ia segera memegang kelemahan Han Sin, yaitu menyuruh pemuda itu berjanji. Ia yakin bahwa pemuda seperti itu takkan mungkin mau mengingkari janjinya.

Ia tahu pula bahwa pemuda itu sudah menderita hebat, maka perlu diberi makan dan mengaso agar pulih kembali tenaganya. Kalau dipaksa mencari warisan dan terlalu lelah menderita, mungkin akan menjadi nekat karena tidak kuat menahan lagi. Itulah mengapa dia bersikap ramah dan menjamu Han Sin, malah memberi kesempatan kepada pemuda itu untuk menghilangkan lelahnya dan tidur.

Pada keesokan harinya, pagi-pagi sekali Han Sin sudah bangun dan merasa tubuhnya sehat dan segar. Lehernya yang melepuh ternyata telah diberi obat oleh gadis pelayan atas perintah Bhok-kongcu dan bukan main manjurnya obat itu. Rasa sakit sudah lenyap, malah kulit yang melepuh sudah pulih kembali. Ia tidak tahu bahwa obat ini adalah pemberian Hoa Hoa Cinjin, juga ia tidak tahu betapa Hoa Hoa Cinjin diam-diam merasa terheran-heran ketika melihat bahwa pemuda ini sama sekali sudah terbebas dari pengaruh pukulannya.

Tentu saja sebagai seorang tokoh besar, ia tidak mau membicarakan urusan ini dengan orang lain, karena hal ini akan merugikan namanya sendiri. Diam-diam ia menduga barangkali Li Hoa telah berusaha minta pertolongan orang pandai untuk mengobati luka Han Sin. Mungkin Ciu-ong Mo-kai yang telah menyembuhkannya, pikirnya. Mana ia tahu bahwa pemuda itu dengan lweekangnya yang ajaib telah dengan sendirinya melindungi tubuhnya dari pukulannya yang beracun?

Kasih di Antara Remajaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن