33. Duel Menghadapi Racun Utara

1.4K 30 1
                                    

DARI tempat sembunyinya, Han Sin menonton dan ketika melihat betapa Li Hoa sama sekali tidak terancam bahaya bahkan mendesak, tidak mau muncul membantu. Ia tidak mau membantu pihak Mancu, hanya kalau ia melihat Li Hoa terancam bahaya, ia akan keluar menolongnya, baru sekarang ia menyaksikan pertempuran antara dua bangsa itu dan diam-diam ia merasa kagum menyaksikan sepak terjang orang-orang Mongol.

Mereka itu rata-rata memiliki kepandaian bertempur yang lumayan, dan yang paling mengagumkan adalah kenekatan mereka. Sudah banyak orang Mongol menggeletak tak bernyawa lagi, akan tetapi sisa pasukan itu mengamuk terus tanpa mengenal rasa takut. Agaknya mereka memang pantang mundur dan pantang lari!

Pada saat pasukan Mongol sudah terancam sekali kedudukannya, terutama sekali karena amukan para tosu dan Li Hoa, tiba-tiba mendengar suara gemuruh dari jauh. Makin lama suara itu makin keras dan kagetlah Han Sin ketika mendengarkan bahwa suara itu adalah suara nyaring dari banyak kerincingan yang berbunyi terus-menerus. Teringat ia akan seorang tokoh besar yang pakaiannya dipasangi benda-benda kecil ini. Pak-thian-tok Bhok Hong, si Racun Utara atau Raja Muda Bhok Hong-ong, ayah dari Bhok-kongcu atau Pangeran Galdan pemimpin para pemberontak Mongol!

Agaknya bukan hanya Han Sin yang merasa kaget. Juga Li Hoa, para tosu dan para anggauta pasukan Mancu terkejut dan nampak gelisah. Di lain pihak, orang-orang Mongol bersorak girang mendengar suara ini. Semangat mereka terbangun dan dalam keadaan nekat mereka menyerang orang-orang Mancu yang sedang ketakutan. Pasukan Mancu cerai-berai, banyak korban yang jatuh.

Suara nyaring dari seratus delapan puluh buah kerincingan itu berhenti secara tiba-tiba dan sebagai gantinya terdengar suara tertawa bergelak. Tahu-tahu di situ telah berdiri seorang laki-laki tinggi besar, bermuka tampan gagah dan usianya sudah lima puluh tahun lebih. Akan tetapi, dia masih kelihatan muda dan gagah, pakaian perangnya indah dihias kerincingan pada pakaian dan topinya. Di pinggangnya tergantung sebatang golok besar.

Suara ketawa ini pengaruhnya hebat sekali, sampai-sampai banyak tentara Mancu menggigil dan senjata mereka terlepas dari tangan. Bahkan para tosu menjadi pucat, kemudian bersama sisa pasukan Mancu, mereka mundur-mundur dan tidak berani menyerang. Sedangkan pasukan Mongol juga berhenti berperang, lalu menjatuhkan diri berlutut, menghormat Pak-thian-tok Bhok Hong.

Dengan sikap tak sabar Pak-thian-tok menggunakan tangannya memberi isyarat supaya orang-orang Mongol itu bangun berdiri, lalu terdengar suaranya yang nyaring, "Hayo pukul terus, hancurkan anjing-anjing Mancu ini. Kenapa berhenti?"

Orang-orang Mongol itu tertawa, lalu mengeluarkan sorak sorai gembira dan bagaikan orang-orang kemasukan setan mereka menyerbu pasukan Mancu yang sudah kehabisan semangat dan nyali itu. Melihat ini Li Hoa menggigit bibir. Ia cukup maklum akan kelihaian Pak-thian-tok Bhok Hong. Akan tetapi, dalam peperangan, seorang gagah pantang untuk merasa gentar. Melihat keadaan para tentara Mancu yang ketakutan sehingga kini terdesak hebat oleh orang-orang Mongol, Li Hoa menjadi gemas sekali.

"Hayo, lawan sampai titik darah penghabisan!" teriaknya. Suaranya melengking nyaring mengatasi sorakan musuh sehingga terdengar oleh para tosu dan para tentara Mancu. Suara nona ini merupakan minyak yang membuat api semangat mereka berkobar lagi. Benar-benar kini orang-orang Mancu itu menjadi nekat dan begitu mereka melakukan perlawanan mati-matian, kembali orang-orang Mongol terdesak hebat.

Apalagi Li Hoa, gadis ini dengan pedangnya merupakan seekor naga yang mengamuk. Ke mana saja pedangnya berkelebat, tentu ada seorang musuh yang terguling. Han Sin makin kagum saja melihat sepak terjang Li Hoa ini.

Diam-diam ia teringat akan Bi Eng. Kalau Bi Eng berada di situ, tak dapat diragukan lagi tentu Bi Eng juga akan mengamuk seperti Li Hoa, mungkin lebih hebat lagi. Teringat akan Bi Eng, Han Sin mengerutkan keningnya. Kenapa Li Hoa meninggalkan Bi Eng dan tahu-tahu berada di tempat ini?

Kasih di Antara RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang