Bab 24 Melihat!

9.3K 1.2K 68
                                    

Bintang merasa dipermainkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bintang merasa dipermainkan. Tapi sekali lagi dia tidak mau membawa perasaannya itu berlarut-larut. Dia bukan wanita lemah dan rapuh.

Dia Bintang yang bisa berdiri tegak meski badai menerjangnya. Belajar dari sang Mama, Bintang mengerti apa arti kesabaran.

Bintang sudah sepenuhnya dewasa saat mendengar kisah hidup sang mama. Bundanya Kak Adrian itu dan juga Mamanya serta Kak Bulan sungguh wanita yang sangat kuat dan sabar.

Andai saja Bintang yang ada di dalam hidup mamanya, dia mungkin tidak akan kuat. Mamanya di dzalimi ayah kandungnya. Di jual kepada pria yang merasa tertipu. Tapi meski perlakuan sang papa pertamanya kasar, dengan kebaikan hati dan kesabaran mamanya badai itu berlalu. Bahkan sekarang papanya adalah pria yang sangat mencintai istrinya.

Bintang masih merasa bersyukur saat ini. Dia tidak ada setengahnya mengecap kehidupan mamanya. Dia dijodohkan dengan Sirius, pria tampan, mapan dan kaya. Bahkan sejak awal pria itu memanjakannya. Meski ada sikapnya yang tidak disukainya setidaknya Rio masih mengakuinya. Masih memperhatikannya.

Bagaimanapun juga hidupnya jauh lebih beruntung daripada mamanya. Jadi, di sini Bintang tidak ingin membawa masalah tentang seorang Keysha berlarut-larut.

Toh di sini dia yang istri sahnya Rio. Lagipula Rio hanya merasa iba menurut pengakuan suaminya itu sendiri.

Bintang tidak mau egois dan menjadi wanita picik. Andai dia yang menjadi Keysha, mungkin dia juga akan melakukan hal yang sama. Bintang berusaha berlapang dada menerima cobaan dalam kehidupan rumah Tangganya.

Semalam dia memang marah kepada Rio. Karena telah menjadi pria egois dan pengecut. Tapi dia menghargai saat Rio mau jujur kepadanya. Itu diluar ekspektasinya.

Bintang menghela nafasnya lagi. Pagi ini dia duduk di depan meja makan dengan bubur ayam tersaji di depannya. Satu gelas susu hangat dan juga jus jeruk kini juga mendampingi bubur ayam itu.

Terbangun pagi tadi Bintang memang terkejut melihat Rio sudah mandi dan langsung membawanya ke ruang makan. Pria itu sudah menyiapkan semuanya.

"Di makan Bin. Kamu harus makan habis itu minum susu dan minum vitamin. Biar kamu gak mual muntah lagi"

Ucapan Rio membuat Bintang kini mengalihkan tatapannya ke arah Rio yang mengambil duduk di seberangnya. Pria itu tampak muram

Memang setelah semalam, Bintang mendiamkan Rio. Semalam dia masih merasa kesal. Tapi pagi ini semua rasa kesal itu sudah luruh semua. Hanya saja dia masih malas untuk mengajak Rio berbicara. Biarlah itu menjadi sedikit hukuman untuk Rio.

Bintang hanya mengangguk dan menyuapkan bubur ayam itu. Agak hambar sebenarnya, tapi dia tahu itu usaha Rio untuk membuat sarapan pagi ini. Dia hanya meneruskan makannya.

"Ehm uhuk kenapa kurang enak ya?"

Rio mengucapkan itu sambil meneguk air putih. Mata pria itu menatapnya saat Bintang kini mencoba mengalihkan pandangan ke arah suaminya itu.

H@NY@ S@TU BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang