Bab 25 Melepasmu!

10.9K 1.1K 66
                                    

Ucapan Bintang membuat Sirius tidak tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ucapan Bintang membuat Sirius tidak tenang. Istrinya itu bahkan tidak perlu mengatakan dengan keras dan tidak perlu marah kepadanya. Hanya dengan mengatakan kalau Sirius tidak suka dengan sikap Bintang, maka istrinya itu minta diceraikan.

Sungguh ironis. Sirius merasa semuanya berjalan tidak sesuai yang direncanakan sejak awal.

Penerimaan Bintang, keikhlasan Bintang, kebaikan Bintang sungguh menohok ulu hati Sirius. Dia benar-benar tidak menyangka akan mendapatkan Bintang yang merasa iba kepada Keysha. Tidak sekalipun.

"Jadi kakak lebih memilih istri kakak?"

Suara sedih Keysha kini mengagetkan Sirius dari khayalan tentang Bintang.

Kemarin Bintang mendiamkannya sejak pulang dari rumah Keysha. Tapi istrinya itu masih bersikap baik dengannya pagi tadi. Memasakkan sarapan, menyiapkan baju untuknya bekerja.

Hal itu membuat Sirius risau. Dia tidak bisa konsentrasi dalam pekerjaannya. Setelah makan siang, Sirius memutuskan untuk menemui Keysha. Dia harus membuat keputusan.

"Key. Kemarin Bintang ke sini. Dia ingin bertemu denganmu. Aku sungguh melihat ketulusan darinya. Tidak bisakah kamu sekarang lebih bersikap bijak?"

Sirius menatap Keysha yang kini tampak pucat dan duduk di atas kasurnya.

"Aku tahu kemarin Mama bilang. Maafkan sikap Mama ya Kak. Aku bahkan tidak akan mengusir Bintang kalau dia ke sini ingin kenal denganku. Toh dia tidak salah apa-apa."

Ucapan Keysha membuat Sirius menyipitkan matanya. Sebenarnya keputusannya sudah bulat saat melangkah ke rumah Keysha.

"Kamu tidak marah?"

Keysha kini menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaannya. Wanita itu kini menunduk dan meremas jemarinya.

"Kak aku tahu di sini aku bersalah. Aku sudah mengganggu rumah tangga kalian. Tapi dari awal aku yang memilikimu kak. Meski pada akhirnya aku tidak akan pernah memilikimu. Karena aku akan mati."

Ucapan Keysha membuat Sirius memejamkan matanya. Ini kelemahannya. Wanita itu tahu kalau Sirius tidak menyukai ucapannya uang terakhir.

"Key. Please. Kita sudah bahas ribuan kali. Kamu jangan pernah mendahului takdir. Kamu masih bisa bertahan hidup Key. Masih dan masih. Jadi jangan pernah lagi sebut kata mati di depanku."

"Kakak membohongi diri kakak sendiri. Yang ada aku memang akan mati kak. Tubuh ini sudah tidak kuat lagi menahan rasa sakit. Harus cuci darah tiap satu Minggu satu kali. Kakak tahu kan bagaimana aku merasakannya?"

Sirius menyugar rambutnya dan kini menatap Keysha muram.
Hal inilah yang menahannya sampai saat ini. Dia tidak mungkin melepaskan Keysha begitu saja. Wanita itu sudah tidak mempunyai harapan lagi.

****

Dalam kegamangan hatinya, Sirius akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah. Hanya Bintang yang bisa menenangkan hati nuraninya. Meski istrinya itu sedang menjaga jarak dengannya dan juga tidak mau berbicara. Setidaknya istrinya itu memberikan rasa damai untuknya.

H@NY@ S@TU BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang