BAB 27 MERENGKUHMU!

9K 1.1K 40
                                    

BAB 27 MERENGKUHMU!

BAB 27 MERENGKUHMU!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cantik. Satu kata yang terus terngiang di otaknya. Marsha tahu kalau adik sahabatnya itu sejak pertama dulu sudah menahan hatinya untuk tidak pergi kemana-mana lagi. Karena Marsha sudah jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Bintang.

Sosok gadis yang kalem dan manis. Marsha tidak bisa mengenyahkan itu semua. Padahal dulu dia sudah menepikan hatinya untuk Bintang. Gadis itu terlalu kecil dulu. Masih belum terjangkau. Tapi bagaimanapun juga Marsha tidak bisa mengingkarinya. Karena cinta itu sudah mengendap bertahun-tahun dan tidak mau pergi.

Meski hatinya merepih saat mengetahui Bintang sudah menikah, Marsha sempat putus asa memang. Tidak mungkin dia akan merengkuh Bintang lagi. Hanya saja, saat bertemu kembali dengan Bintang wanita itu tampak tidak bahagia. Marsha tidak akan membiarkan Bintang bersedih. Apalagi berdasarkan cerita Adrian pria Bintang menikah karena dijodohkan. Jadi kesempatan untuknya masih terbuka lebar.

"Bintaaang sini sini..." Suara Bulan membuat Marsha tersadar kalau dia tengah duduk di ruang keluarga menunggu Bintang turun.

Dia mendongakkan wajahnya saat melihat Bintang menuruni tangga dan kini terlihat sangat cantik.

Bintang sudah mandi, dan tampak anggun dengan dibalut gaun putih selutut dengan motif bunga mawar besar. Rambutnya panjang tergerai, wajahnya polos tanpa make up.

Marsha terdiam untuk sesaat ketika melihat wajah Bintang tampak memerah dan kelopak matanya seperti habis menangis. Ada apa dengan Bintang?

"Buka kadoooooo." Adrian kini mengagetkannya saat sahabatnya itu membawa setumpuk kado yang memang akan diberikan kepada Bintang. Kali ini Bintang terduduk di atas sofa di depannya. Dan tampak berseri saat melihat bungkusan-bungkusan besar ada di depannya.

Marsha sendiri belum memberikan kadonya. Dia berniat memberikan sendiri nanti, saat berdua dengan Bintang. Satu hal yang masih membuatnya merenung, Bintang tampak menyimpan rahasia tentang suaminya. Pria itu memang sepertinya misteri. Dan juga Bintang terlalu tertekan. Dia tahu perasaan wanita itu. Bintang pasti tidak mau membuat keluarganya bersedih dengan masalahnya. Maka dia ada di sini untuk membantu Bintang.

"Bun lapeerr nih kapan makan?" Celetukan Adrian membuat semuanya berhuuu ria. Tapi kemudian mereka satu persatu melangkah menuju ruang makan yang ada di seberang ruangan. Meninggalkan Bulan yang masih mengumpulkan semua hadiah-hadiah dari keluarganya itu.

"Bin." Marsha memanggil Bintang, membuat wanita itu menatap ke arahnya. Lalu senyum manis itu tersungging.

"Kak Marsha mana kado buatku?" Bintang mengerjapkan matanya dan kini menengadahkan tangannya.

Tentu saja Bintang tersenyum saat Marsha menggelengkan kepalanya dan tertawa. Dia beranjak dari duduknya dan kini melangkah mendekati Bintang. Lalu duduk bersimpuh di bawah Bintang.

H@NY@ S@TU BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang