pindah?

8.6K 1K 40
                                    

Hanya satu Bintang Bintang terbangun saat merasakan dirinya ingin ke kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya satu Bintang
Bintang terbangun saat merasakan dirinya ingin ke kamar mandi. Bintang benar-benar tak mengerti kenapa dirinya sudah ada di atas kasur. Di dalam kamarnya. Bukankah tadi dia masih di dalam mobil menuju perjalanan pulang?

Bintang mengerjapkan matanya lagi. Lalu menoleh ke arah kirinya. Sirius tampak tertidur pulas di sampingnya. Bintang kembali terkejut mendapati Rio ada di dalam kamarnya. Bukankah keluarganya sudah pulang? Tapi kenapa Rio masih tidur di sini?

Bintang menghela nafasnya. Itu dapat dibicarakan besok pagi. Mungkin Rio terlalu lelah untuk kembali ke kamarnya sendiri. Lalu tiba-tiba dia merasa malu saat teringat mungkinkah Rio yang menggendongnya dari mobil sampai ke dalam kamar? Pasti dia tadi tertidur di dalam mobil. Sungguh hal itu membuatnya malu.

Bintang menyibak selimut yang menghangatkan tubuhnya. Lalu turun perlahan dari atas kasur. Lampu kamar memang tidak di matikan oleh Rio. Sehingga cahaya temaram masih menyinarinya.

Segera Bintang melangkah menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya. Tapi akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke kamar mandi yang ada di dekat dapur. Dia ingin membuat susu hangat juga malam ini, karena perutnya tiba-tiba terasa lapar.

*****

"Bintang!"

"Sayang!"

Suara panggilan Rio membuat Bintang menghentikan kunyahannya. Dia sedang duduk di kursi yang ada di dapur. Menyesap satu gelas susu hangat dan memakan biskuit yang ada di dalam lemari es. Dia sangat kelaparan sebenarnya malam ini.

"Astaga!" Rio mengucapkan itu saat dia muncul di ambang pintu dapur. Wajahnya terlihat khawatir. Rambutnya acak-acakan dan benar-benar terlihat seperti baru saja bangun tidur dan langsung berlari mencarinya. Nafas pria itu terengah.

"Aku pikir kamu.." Rio menyugar rambutnya saat melangkah mendekatinya. Pria itu masih sangat mengantuk sebenarnya.

"Aku tadi ingin pipis terus perutku lapar. Jadi yah..aku makan ini."

Bintang menunjuk biskuit yang ada di depannya. Kali ini Rio menatap biskuit itu dan susu hangat yang ada di atas meja.

"Kenapa gak bilang sama aku? Aku kan bisa buatin kamu makanan. Atau angetin pizza yang ada di dalam kulkas. Tadi aku beli satu box lagi dengan extra Mozarella."

Tentu saja air liur Bintang hampir menetes saat mendengar iming- iming pizza kesukaannya.

"Nah itu air liurnya udah netes. Wait ya.."

Bintang tentu saja membelalakkan matanya mendengar ucapan Rio. Dia langsung mengusap mulutnya dengan ujung piyamanya. Tapi derai tawa kini terdengar oleh Bintang.

"Kamu itu lucu." Rio mengacak rambutnya lalu pergi menuju lemari es yang ada di dekat kabinet. Pria itu mengambil pizza.

Bintang memberengut merasa di kerjain oleh Rio.
"Udahlah gak usah repot-repot, aku udah kenyang kok."

Bintang memang tidak mau membuat repot Rio. Lagipula dia memang sudah sedikit kenyang.

Kali ini Rio tidak mendengarkan Bintang. Pria itu tetap melangkah ke arah microwave yang ada di dekat wastafel. Lalu memasukkan pizza itu ke dalamnya.

"Jangan bohong kepadaku. Kamu itu lapar. Aku tidak mengijinkan buah hatiku dan kekasih hatiku kelaparan."

Ucapan Rio membuat Bintang mencibir. Dia tidak mengerti kenapa Rio sekarang tampak berubah seperti ini. Tentu saja memang Bintang masih terkejut dengan pernyataan cinta Rio. Dia masih belum bisa mempercayainya.

"Ngimpi ketemu sama Romeo apa kamu? Sampai bisa ngegombal gitu."

Tawa renyah Rio kembali terdengar. Dan Bintang bisa melihat Rio sudah kembali lagi ke mejanya dan meletakkan satu pan pizza itu. Kejunya yang meleleh tentu saja membuat Bintang langsung mengambil pizza itu.

"Awwwh." Bintang terkejut karena tangannya terasa panas. Ternyata dia menyentuh pan alas pizza itu.

"Sakit ya?" Sebelum Bintang menarik tangannya. Rio sudah menangkap tangannya lalu menunduk untuk mengamati tangan Bintang yang sudah memerah itu. Pria itu bahkan meniupi tangan Bintang. Membuat gelitik menyebar di dalam tubuh Bintang.

Bintang terkejut dengan sikap manis Rio. Pria itu sungguh menggetarkan hatinya.

"Udah gak apa-apa kok.Bintang langsung menarik tangannya dari genggaman Rio. Tapi pria itu menahannya."

Please Bin, biar aku menyuapimu saat ini. Boleh ya?"

"Eh...enggak. Enggak usah. Cuma pizza ini."

Bintang langsung menggelengkan kepalanya depan panik. Melepaskan genggaman tangan Rio. Dan pria itu akhirnya membiarkannya. Ada senyum tipis di bibir pria itu.

"Kalau enggak mau aku suapin kenapa pipimu merona?"

Sungguh malam ini Rio membuat Bintang salah tingkah. Jantungnya berdegup dengan kencang saat pria itu tertawa lagi lalu mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.

"Bercanda Bin. Udah di makan ya. Keburu dingin lagi."

Bintang hanya mengangguk dan langsung mengambil satu slice pizza di depannya. Sementara Rio beranjak lagi dari duduknya. Tapi kemudian tampak kembali dengan satu cangkir kopi panas.

"Ehm kamu kalau mau tidur lagi sana. Aku tidak perlu kamu temani."
Bintang menunjuk pintu dapur saat Rio kembali duduk di depannya dan menyesap kopi panas buatannya sendiri.

"Ehmm aku ingin menemanimu di sini."

Bintang tentu saja tidak bisa mengatakan apapun lagi. Dia mengunyah kembali pizzanya. Tampak canggung tiba-tiba.

"Ehmm jadi..."

"Bin..aku.."

Keduanya langsung menghentikan ucapan mereka masing-masing saat terdengar berbarengan. Rio kembali tertawa.

"Ok kamu duluan."

Bintang menghela nafasnya tapi kemudian menggelengkan kepalanya.

"Tidak penting kok. Kamu ada yang mau di omongin?"

Rio langsung mengangguk. Kali ini pria itu itu bersedekap dan bersandar di kursinya.

"Ehm aku ingin mengajakmu pindah ke Kota lain."

Bintang menyipitkan matanya saat mendengar ucapan Rio.

"Maksudnya?"

Rio kini mencondongkan tubuhnya untuk mendekat ke arahnya.

"Ehm aku ingin mengawali kehidupan pernikahan kita lagi. Aku ingin membuat kamu percaya kalau aku tidak akan berhubungan lagi dengan Keysha. Jalan satu-satunya adalah dengan pergi dari kota ini. Maukah kamu?"

Bersambung

Tinggal satu hari lagi ya open po novel rahasia pelanginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tinggal satu hari lagi ya open po novel rahasia pelanginya..

Harga kembali normal jika pesan di luar PO ya

Buruan merapat...

H@NY@ S@TU BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang