"Namun, saat ini kondisi Ratu Charlotte sedang hamil dan tidak akan baik baginya jika mendapatkan guncangan dengan melihat neneknya di hukum mati." Xinlaire masih sedikit memikirkan Charlotte, tapi percayalah ia bukan sedang bermurah hati pada Dorothy. "Akan lebih baik bagi Anda untuk mati karena serangan jantung, dengan begitu Ratu Charlotte tidak akan begitu dirugakan, dan rakyat Allegra juga tidak akan tahu bahwa ibu dari Perdana Menteri dan nenek dari Ratu telah melakukan kejahatan serius."Wajah Dorothy terlihat semakin suram, alih-alih memikirkan Charlotte dan Aegis, Xinlaire memaksanya untuk mati dalam diam.
"Kau hanya memiliki waktu sampai besok pagi, Nyonya Dorothy, jika kau tidak meminum obat itu maka artinya kau memilih di eksekusi di depan rakyat Allegra dan dikenang sebagai pendosa." Xinlaire telah selesai. Ia yakin bahwa Dorothy pasti akan memilih meminum obat yang ia berikan. Dorothy adalah wanita bangsawan, bagaimana mungkin dia sudi dikenang sebagai penjahat.
"Yang Mulia, bawa kembali hadiah dari Anda!" Dorothy tidak ingin mengurusi kepala Matthew.
Xinlaire melihat kepala Matthew di lantai. "Dia bukan orangku, Nyonya Dorothy. Sebaiknya kau yang mengurusnya sendiri." Kemudian Xinlaire pergi.
Dorothy merasa dadanya mulai sakit begitu juga dengan kepalanya.
Seperginya Xinlaire, Dorothy segera memasukan kepala Matthew kembali ke dalam kotak. Jika ada pelayannya yang melihat kepala Matthew maka itu akan menjadi masalah.
Pelayan Dorothy masuk. Ia mendekati majikannya untuk melayani wanita tua itu lagi.
Dorothy mencoba sebisa mungkin untuk bersikap seperti biasa agar pelayannya tidak curiga bahwa ia dan Xinlaire terlibat dalam perseteruan tadi.
"Yang Mulia Raja sangat perhatian pada Yang Mulia Ratu, keduanya memang pasangan yang sangat serasi." Pelayan itu mencoba menyenangkan hati Dorothy.
Darah Dorothy semakin mendidih karena ucapan sang pelayan, tapi ia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya.
"Aku merasa sedikit lelah, keluarlah, aku akan istirahat."
Pelayan tidak merasa aneh, sebelumnya Dorothy memang sedikit tidak enak badan.
"Baik, Nyonya." Pelayan itu mundur lalu berbalik keluar dari ruangan itu.
Dorothy kembali memikirkan ucapan Xinlaire. Ia tidak bisa memberitahu putranya tentang apa yang terjadi karena putranya pasti akan datang memohon pada Xinlaire.
Xinlaire adalah pria yang kejam, ia telah membunuh ribuan orang dengan tangannya sendiri. Pria itu jelas tidak akan mengampuninya. Pada akhirnya ia masih akan menerima hukuman mati di depan semua orang. Anak dan cucunya akan dicecar oleh banyak orang, juga namanya akan dikenang sebagai penjahat.
Kepala Dorothy seperti akan meledak, dadanya saat ini terasa sangat sesak seperti ada batu besar yang menghimpit di sana. Ia tidak memiliki pilihan lain selain meminum obat dari Xinlaire.
Dorothy tidak menyangka jika ini adalah akhir dari hidupnya. Ia pikir bahwa di masa tuanya ia akan menikmati kemuliaan sebagai nenek ratu Allegra, tapi ternyata ia salah. Ia harus mati bahkan sebelum melihat cicitnya lahir.
Tatapan Dorothy beralih ke kotak hitam yang berisi kepala Matthew. Ia harus menyingkirkan kepala pengkhianat itu terlebih dahulu.
Dorothy pergi ke belakang kamarnya, wanita itu memasukan kotak hitam yang ia bawa ke tempat pembakaran.
**
Malam ini Xinlaire kembali tidur dengan Charlotte. Pria itu terus mengikuti keinginan Charlotte yang ingin berdekatan dengannya.
YOU ARE READING
Tawanan Hati Sang Raja
FantasyMalam pernikahan yang seharusnya berakhir dengan bahagia malah berakhir dengan tragis, Raylene Allegra menemukan ayah, ibu dan keluarganya tewas mengenaskan. Seluruh dunia Raylene hancur, dan menjadi lebih hancur lagi ketika dia tahu siapa yang tel...