33. Tidak Ada Yang Tersisa

990 241 10
                                    




"Kau tidak akan mendapatkan apapun dengan menyiksaku seperti ini! Bunuh saja aku!" Alex sama seperti anggota Bulan Hitam yang sebelumnya ditangkap oleh Domenico.

Pria ini jauh lebih bisa menahan rasa sakit dari yang sebelumnya. Saat ini jari-jari tangannya sudah terpotong semua, tapi ia tetap bertahan dengan kesetiaannya.

Hal ini hanya membuat Xinlaire tersenyum geli. "Kau pasti akan mati, tidak perlu meminta hal itu." Xinlaire menyeka darah yang membasahi belati kesayangannya. "Namun, sebelum kau mati aku ingin kau melihat kematian Ibumu, Nyonya Julia Wilde."

Pupil mata Alex melebar. Pria itu mulai bergerak marah. "Jangan sentuh Ibuku!"

Xinlaire mendengkus sinis. "Kau mencoba membunuh istriku, tapi kau tidak mengizinkan aku membunuh Ibumu? Tidakkah kau berpikir bahwa kau harus membayar sangat mahal atas keberanianmu?"

Xinlaire beralih ke Domenico. "Bunuh Nyonya Julia Wilde, bawa potongan kepalanya ke sini untuk dilihat oleh putranya yang berbakti."

"Bajingan sialan! Ibuku tidak melakukan apapun!"

"Kau pasti tahu apa hukuman bagi seseorang yang berani mencoba membunuh anggota keluarga kerajaan, Tuan Alex, anggota keluargamu akan menanggungnya bersamamu." Xinlaire berkata dingin. "Jalankan perintah!" Ia kembali beralih pada Domenico.

"Aku akan bicara! Biarkan Ibuku tetap hidup!"

"Kau seharusnya tidak menjadi anggota Bulan Hitam jika masih memiliki kelemahan, Tuan Alex." Xinlaire mencibir Alex.

Domenico yang mendapat perintah tadi kini menahan langkahnya.

"Aku tidak tahu siapa yang memerintahkan kami untuk membunuh Selir Raylene karena aturan di Bulan Hitam, hanya pemimpin yang boleh menerima pekerjaan."

Xinlaire sudah mendengar tentang hal ini sebelumnya. "Siapa pemimpin Bulan Hitam?"

"Tuan Matthew Waldock, tangan kanan Nyonya Dorothy dari kediaman Perdana Menteri Aegis." Alex menyebutkannya dengan jelas.

Xinlaire tidak akan berpikir Alex menipunya, hanya saja ini masih sedikit mengejutkan baginya. Jadi pemimpin kelompok pembunuh bayaran Bulan Hitam adalah tangan kanan ibu perdana menteri Aegis.

Jadi, apakah kediaman perdana menteri terlibat dalam percobaan pembunuhan terhadap Raylene? Ia akan tahu setelah ia bertemu dengan Matthew.

"Bereskan tempat ini!" Xinlaire akan mengurus Matthew dengan tangannya sendiri. Pria itu adalah pemimpin Bulan Hitam, jadi akan lebih baik baginya untuk mengurus pria itu sendiri.

"Bagaimana dengan Nyonya Julia?"

"Biarkan saja dia." Xinlaire tidak akan membunuh ibu Alex karena Alex sudah membuka mulutnya.

Domenico menebas kepala Alex dengan satu ayunan pedang. Pria itu kemudian memerintahkan bawahannya untuk segera membuang mayat Alex dan membersihkan tempat itu.

Xinlaire meninggalkan markas, pria itu kembali ke istana. Matahari sudah tenggelam ketika ia sampai di sana. Pria itu segera membersihkan tubuhnya yang berbau amis karena cipratan darah Alex.

Di dalam bak mandinya, Xinlaire memikirkan kembali tentang Matthew. Ia yakin bahwa perdana menteri Aegis tidak akan terlibat dalam percobaan pembunuhan terhadap Raylene, tapi bukan berarti anggota keluarganya yang lain tidak bisa.

Ia sangat mengenal karakter perdana menteri Aegis yang jujur dan bijaksana.

Besar kemungkinan jika nenek Charlotte yang memerintahkan Bulan Hitam. Untuk alasannya sendiri, Xinlaire tidak akan sulit menebaknya. Mungkin wanita tua itu ingin menyingkirkan Raylene demi mengamankan posisi Charlotte sebagai ratu.

Tawanan Hati Sang RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang