37. Hadiah

980 263 7
                                    




Di saat semua orang sedang tertidur lelap, Raylene telah membunuh tiga orang yang telah ikut andil dalam menjebak Melissa.

Pakaian hitam yang dikenakan olehnya telah berbau amis karena cipratan darah dari tiga targetnya. Wanita itu kini dalam perjalanan kembali menuju ke istana.

Di paviliunnya, Vivian masuk ke dalam kamarnya. Vivian melihat jendela terbuka, wanita itu mengalihkan pandangannya ke ranjang. Di bawah cahaya remang lilin, Vivian melihat tubuh Raylene terbaring di sana tanpa melihat wajahnya dari dekat.

Vivian tidak membuat suara, ia mendekati jendela dan menutupnya lalu setelahnya kembali keluar dari sana agar tidak mengganggu tidur Raylene.

Setelah pintu tertutup, Nora yang menyamar menjadi Raylene turun dari ranjang. Wanita itu kembali mendekati jendela dan membukanya. Raylene tidak akan bisa masuk jika jendela itu tertutup.

Nora sudah menyadari bahwa Raylene akan menyelinap keluar saat Raylene memasuki kamar pelayan secara diam-diam.

Hampir satu jam berlalu, Raylene akhirnya kembali. Wanita itu masuk melalui jendela. Ia segera melepaskan pakaiannya, membersihkan noda-noda darah yang melekat di tubuhnya lalu kemudian memakai kembali pakaian yang sebelumnya ia kenakan.

Kening Raylene berkerut. Ada aroma asing di pakaiannya, dan itu bukan miliknya. Apakah ada seseorang yang  mengenakan pakaiannya? Jika itu benar artinya ada seseorang yang masuk ke dalam kamarnya. Ia tidak tahu apa maksud dari orang itu, tapi ia akan mencari tahu besok.

Pagi harinya Raylene bangun seperti biasanya, seolah ia tidak melakukan apapun kemarin.

"Selamat pagi, Selir Raylene." Nora menyapa Raylene dengan hormat.

"Pagi." Raylene membalas sapaan Nora.

Nora mendekati Raylene. "Air mandi Anda sudah siap."

"Ya."

Raylene turun dari ranjang, ia melewati Nora. Wanita itu menajamkan penciumannya. Aroma yang sama dengan yang terdapat di pakaiannya.

Di dalam kamar  mandi, Raylene berendam di bak mandi sementara Nora melayaninya. Di sana mereka hanya berdua saja sedangkan Vivian mengurus sarapan Raylene.

"Apa yang kau lakukan dengan pakaianku semalam?"

"Bagaimana Anda mengetahuinya?"

"Aroma tubuhmu tertinggal di gaun tidurku."

"Anda memiliki penciuman yang tajam," balas Nora. "Semalam saya menggantikan Anda berbaring di atas ranjang. Saya menyadari Anda memeriksa situasi di kamar pelayan, jadi saya pikir bahwa Anda mungkin akan melakukan sesuatu pada Tuan Gerald semalam."

"Bagaimana kau tahu?"

"Tatapan Anda terhadap Tuan Gerald yang  memberitahu saya."

"Kau menyelidikiku?"

"Saya hanya ingin membantu Anda," balas Nora.

"Bukankah aku sudah mengatakan bahwa aku tidak membutuhkan bantuan darimu?" suara Raylene terdengar dingin.

"Selir Raylene Anda tidak bisa bergerak sendirian untuk membalaskan dendam Anda." Nora mengatakannya dengan jelas.

"Apakah kau tahu kenapa Melissa dan calon anakku meninggal dengan tragis?"

"Saya tahu, Selir Raylene."

"Kau tidak tahu!" Raylene sedikit emosional. "Mereka semua tewas karena mereka adalah orangku. Dan hal yang sama akan terjadi padamu jika kau ikut terlibat! Aku tidak ingin menjadi penyebab orang lain tewas lagi!"

Tawanan Hati Sang RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang