48

2.5K 258 33
                                    

Tiga minggu telah berlalu, selama tiga minggu ini Emrick sama sekali tidak mendapatkan kabar tentang Frisca. Ia sangat gusar, hidupnya sangat hampa karena kepergian perempuannya. Emrick sangat merindukan Frisca

Selama kepergian Frisca, Emrick jarang pulang ke rumah. Emrick selalu mencari Frisca, semua orang suruhannya sudah turun tangan tetapi hasilnya nihil. Frisca seperti sedang bersembunyi dilubang semut, sangat susah ditemukan

Pikirannya bercabang sekarang, ia takut Frisca melakukan tindakan yang membahayakan. Emrick tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Frisca saat ini. Pasti perempuannya sangat terkejut dengan fakta yang ia ketahui

Emrick tahu kenyataan yang Frisca ketahui pasti sangat menyakitkan untuknya, Emrick pun merasa begitu. Ia tidak menyangka ayahnya begitu tega dan tidak punya hati, Emrick tidak habis pikir. Luka yang Frisca derita ternyata ulah ayahnya

Tiga minggu lalu, setelah kepergian Frisca yang tiba tiba, Emrick mendapat laporan jika Frisca pergi ke bandara dengan diantar sopir keluarganya yang di Singapore. Sudah pasti Frisca pulang ke Indonesia, Emrick pun segera pulang ke Indonesia

Saat kepulangan Emrick ke Indonesia, Emrick mengira Frisca ada dirumah yang ditempati Dallen, ia mencari kesana tetapi tidak ada. Emrick juga sudah menghubungi Bu Darmi, ia bilang Frisca juga tidak pulang ke rumah pribadinya

Di rumah pribadi mereka berdua juga tidak ada tanda tanda keberadaan Frisca. Di penthouse pun sama. Kemana Frisca sebenarnya? Emrick tidak bisa berpikir jernih. Setiap Emrick menghubungi nomor Frisca juga selalu tidak aktif

Selama tiga minggu ini Emrick sering mengunjungi Theflow dari Theflow pusat sampai beberapa cabangnya, ia berharap bertemu Frisca tetapi tetap saja tidak ada hasil. Emrick rasanya ingin berteriak sekencang kencangnya

Sekarang Emrick sedang berada di Theflow pusat, ia mengistirahatkan dirinya diruangan Frisca. Emrick berada dikamar Frisca, harum perempuannya sangat tercium dikamar ini. Emrick sangat merindukan harumnya

Emrick ingin mendekap erat tubuh Frisca dan membawa Frisca ke gendongannya saat ini juga. Emrick merindukan keceriaan perempuannya, sikap lucu perempuannya, sikap manjanya. Emrick merindukan wajah perempuan pujaan hatinya

"Kamu dimana sayang? aku ga bisa kalau ga ada kamu, aku butuh kamu disamping aku Frisca. Aku rindu semua hal tentang kamu, aku rindu semua hal yang ada pada diri kamu"

"Aku tau semua yang terjadi sekarang pasti sangat menyakitkan untuk kamu, aku mau merasakan sakit yang kamu rasakan juga sayang. Kenapa kamu pergi dan bawa rasa sakit itu sendirian?"

"Apa kamu sekarang benci sama aku karena ulah ayahku? kalau memang begitu, kamu ga salah. Bagaimanapun juga ayah kandungku yang udah membuat orang tua kamu pergi untuk selamanya"

"Maaf, maaf atas segala hal yang terjadi dalam hidup kamu karena ulah ayahku. Tapi sayang, apa aku masih boleh berharap hubungan kita akan baik baik aja setelah ini?"

"Kamu selalu minta aku untuk tetap ada disamping kamu, tapi sekarang kamu yang pergi entah kemana. Aku berdoa semoga dimanapun kamu berada sekarang kamu baik baik aja"

"Aku akan selalu ada disini, aku tunggu kamu pulang. Cepat sembuh agar cepat pulang kedalam dekapanku. Sayang kamu manja, i will wait for you until whenever"

Tak terasa air mata Emrick lolos begitu saja dari matanya, ia merasakan kepedihan yang teramat saat berucap seperti itu. Jika bisa memilih harus  kehilangan Frisca atau kehilangan dirinya sendiri, mungkin akan lebih baik ia kehilangan dirinya saja

Beberapa saat Emrick terus berlarut dalam kesedihannya, ia tidak bisa mengontrol dirinya. Sampai akhirnya Emrick menghapus air matanya dan bangkit merapihkan pakaiannya yang terlihat sangat berantakan. Lalu ia bergegas keluar kamar

Between Fate and AccidentWo Geschichten leben. Entdecke jetzt