8

3K 224 5
                                    

Pagi ini seperti biasa Dallen dan Frisca sedang sarapan bersama diruang makan, sarapan kali ini terlihat sedikit berbeda karena Dallen banyak diam

"Abang kenapa si daritadi diem aja? Isca ada salah ya sama abang?" tanya Frisca. Frisca merasa Dallen seperti menolak bertatapan dengannya

"Gapapa, perasaan kamu doang ca" jawab Dallen singkat dengan pandangan yang tetap fokus ke makanannya

"No, abang daritadi menghindar dari tatapan Isca. Abang kenapa sebenernya?" ucap Frisca. Hening beberapa saat sampai Dallen bertanya

"Kamu bahagia ca?" tanya Dallen tiba tiba seraya menatap wajah Frisca

"Tiba tiba banget? ya bahagia lah, Isca bahagia punya abang yang selalu care sama Isca, Isca bahagia abang selalu ada buat Isca kapanpun Isca butuh, Isca bah—" ucapan Frisca terpotong

"Bukan itu yang abang maksud, are you happy with your marriage?" tanya Dallen

"Hm? yes, i'm happy. Why not?" jawab Frisca dengan memaksakan senyumnya

"Don't lie, i know how you feel ca. Abang cuma mau pesan satu hal sama kamu, kalau kamu ga bahagia dengan pernikahan ini tolong bilang abang" ucap Dallen kepada Frisca

"Kalau Isca bilang emang abang mau ngapain?" tanya Frisca

"Abang ketawin" jawab Dallen

"Ih abanggggg" rengek Frisca

"Hahaha ya ngga lah, kalau kamu ga bahagia dengan pernikahan kamu ini, mending abang aja yang buat kamu bahagia, abang masih sanggup buat kamu happy sampai kapanpun" ucap Dallen

"Lemme cry" jawab Frisca dengan ekspresi yang disedih sedihkan

"Abang serius, tapi kam—" ucap Dallen teralih karena kedatangan Emrick, Frisca pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah Emrick

"Non Frisca, Pak Dallen, tadi Pak Emrick panggil panggil Non Frisca pas saya lewat kamar, jadi saya cek ke dalam kamar takutnya kenapa kenapa. Terus Pak Emrick nya minta dibawa kesini" ucap Pak Umar seraya mendorong kursi roda Emrick ke samping Frisca

"Oh iya, yaudah makasih ya pak umar" ucap Frisca

"Sama sama non, yaudah saya permisi mau cuci mobil" jawab Pak Umar

"Makan dulu Pak Umar, jangan sampe pas cuci mobil pingsan. Saya ga mau ya, ngangkatnya berat" ucap Dallen

"Aman Pak Dallen, lagian saya langsing gini diangkatnya juga ringan. Udah ya, saya permisi dulu" jawab Pak Umar dengan tersenyum dan beranjak pergi. Frisca hanya tersenyum melihat tingkah para manusia penghuni rumahnya ini

"Kamu kenapa cari saya?" tanya Frisca kepada Emrick, Emrick pun menoleh ke arah Frisca dan menggelengkan kepalanya

"Emrick belum kamu kasih sarapan ca? bener bener istri durhaka" ucap Dallen dan langsung mendapat tatapan tajam dari Frisca

"Apasi bang, orang tadi waktu Isca cek Pak Emrick masih tidur, jadi sarapannya Isca bawa ke bawah lagi" ucap Frisca

"Yaudah sekarang ditawarin mau sarapan apa"

"Kamu mau sarapan apa?" tanya Frisca kepada Emrick yang berada disebelahnya

"Samain aja sama kamu" jawab Emrick

"Jangan, sarapan nasi aja rick. Jangan ikut ikut orang aneh itu, anti nasi dia kalau pagi" balas Dallen. Frisca memang setiap pagi hanya memakan roti, ia tidak pernah mau makan nasi dipagi hari

"Biarin aneh juga. Tapi bener yang dibilang Bang Dallen, kamu makan nasi aja ya, soalnya habis ini kan harus minum obat" ucap Frisca dan diangguki oleh Emrick

Between Fate and AccidentWhere stories live. Discover now