9

2.9K 205 0
                                    

Sekarang Frisca dan Emrick baru saja sampai di apartemen milik Emrick, Emrick bukan hanya memiliki unit disini tetapi memang apart ini miliknya pribadi. Apart ini merupakan salah satu property yang ia miliki pure dari jerih payahnya

Para pegawai yang melihat kedatangan Emrick setelah lama tidak berkunjung kesini pun langsung menunduk hormat, lalu ada manager apart yang langsung datang menghampirinya

"Wei rick, ya ampun setelah lama ga kesini akhirnya dateng juga lo. Gimana keadaan lo sekarang? sorry ya gue belum sempat jenguk lo" ucap Tommy manager apart sekaligus orang kepercayaan Emrick yang memang teman semasa kuliahnya. Ia langsung menjabat tangan Emrick

"Santai aja, gue juga udah baikan" ucap Emrick membalas jabatan tangan tersebut

"Ini siapa rick? halo cantik perkenalkan gue Tommy" ucap Tommy dan langsung menjabat tangan Frisca. Tommy ini memang orangnya sangat sok akrab dan matanya tidak bisa dikontrol jika melihat perempuan cantik. Tapi dibalik sikapnya yang seperti itu dia tetap laki laki baik, sikapnya saja yang kadang minus

"Halo Pak Tommy, saya Fris—" ucap Frisca terpotong karena ucapan Emrick

"Kebiasaan sok akrab lo itu hilangin deh tom" ucap Emrick acuh tak acuh

"Hehehe lo kaya ga tau gue aja. Ohya rick, lo ko bisa si kecelakaan kaya gini? ini parah banget loh, keterlaluan banget yang udah nabrak lo. Lo ga naikin kasusnya ke pengadilan bro? yakin gue kalau dinaikin juga yang nabrak lo langsung kena hukuman seberat beratnya. Sadis bro, untung lo ga mati" ucap Tommy

Mendengar ucapan Tommy senyum diwajah Frisca memudar seketika, rasa bersalah itu kembali datang lagi. Wajahnya yang tadinya ia fokuskan ke arah Tommy yang sedang berbicara akhirnya ia palingkan

Air mata Frisca rasanya sudah siap meluncur kapan saja. Setelah mendengar ucapan Tommy, Emrick langsung melirik Frisca yang berada dibelakangnya. Emrick pun berucap

"Ya harusnya si gitu ya, kalau gue naikin kasusnya pasti sekarang orang yang nabrak gue lagi dijeruji, tapi sayangnya nyokap bokap sok ngide kasih pelakunya pertanggung jawaban dalam bentuk lain" jawab Emrick

Ini pertama kalinya Frisca mendengar Emrick berbicara panjang lebar. Tapi dipembicaraan tersebut Emrick malah menimpali ucapan Tommy seperti itu membuat dada Frisca terasa sesak, ia berusaha mengatur nafasnya. Ia juga sadar memang apa yang dikatakan Tommy dan Emrick benar

"Pertanggung jawaban dalam bentuk lain gimana? dalam bentuk materi? come on bro, harta lo udah banyak jadi ga mungkin kan ga sanggup biayain pengobatan lo?" ucap Tommy dan hanya dibalas senyuman oleh Emrick

"Unit gue udah siap?" Emrick mengalihkan topik

"Udah, unit tuan muda udah sangat siap untuk ditempati. Eh tapi si cantik mau tidur dimana? mau disiapin unit lagi?" jawab Tommy

"Dia tidur sama gue" jawab Emrick asal

"Wah kacau, siap deh. Yaudah ayo gue anter ke unit, sini cantik biar gue yang bawa Emrick" balas Tommy. Ia meminta Frisca bergeser untuk ia gantikan, Frisca pun bergeser

Kemudian Tommy berlalu mendorong Emrick diikuti Frisca dibelakangnya, jujur saja kalau bisa Frisca ingin kabur sekarang juga. Tapi ia tidak boleh lari dari tanggung jawab

Beberapa saat akhirnya mereka sampai diunit dan Tommy langsung membuka access unit tersebut, pintu terbuka menampilkan unit yang terlihat mewah dengan nuansa hitam putih. Tommy langsung mendorong kembali kursi roda Emrick

"Mau gue anter ke kamar? biar gue bantu pindah ke bed" ucap Tommy

"Ga usah, gue mau sama dia aja" ucap Emrick dengan menatap Frisca. Tommy melirik ke arah Frisca, menatap mata Frisca yang kelihatan berkaca. Sebetulnya Tommy sangat ingin berbicara dengan Frisca, tapi ia tidak berani karena ada Emrick

"Yeh, tau aja lo sama yang cantik. Yaudah gue balik kerja deh. Cantik gue lanjut kerja dulu ya, kalau ada yang dibutuhin bisa ke gue, lo tanya aja ke resepsionis dimana Pak Tommy yang ganteng nan rupawan ini" ucap Tommy berniat mencairkan suasana. Frisca hanya tersenyum dan menatap balik Tommy sesaat. Kemudian Tommy langsung bergegas pergi keluar unit

Setelah kepergian Tommy suasana unit terasa sangat hening, Frisca tetap pada posisinya seraya memalingkan wajahnya ke sembarang arah dan Emrick terus menatap ke arahnya

"Saya mau pindah ke bed" ucap Emrick

Kemudian Frisca langsung mendekat ke arah Emrick, ia mendorong kursi roda ke arah kamar dan langsung mendekat ke arah bed. Setelah itu ia membawa tubuh Emrick kedalam rengkuhannya, memapah tubuh sang tuan untuk mengarah ke bed

Setelah sudah berada di bed ia langsung merebahkan tubuh Emrick. Ketika Frisca ingin menjauhkan tubuhnya dari jangkauan Emrick, Emrick malah menarik tubuh Frisca mendekat ke arahnya, kemudian ia memajukan wajahnya dan berbisik di telinga Frisca

"Don't be a crybaby, saya ga suka perempuan cengeng" bisik Emrick tepat digelinga Frisca

"I don't care" jawab Frisca dengan menekan setiap katanya, menghadapkan wajahnya ke wajah Emrick

Mata Frisca dan Emrick terkunci beberapa saat, Frisca menatap tajam Emrick. Tanpa aba aba air mata Frisca malah menetes dan jatuh tepat dipipi Emrick

Emrick pun segera memalingkan wajahnya, secepat kilat Frisca beranjak dari posisinya. Ia langsung bergegas keluar kamar dengan cepat. Tidak ingin berlama lama didekat Emrick

Setelah kepergian Frisca, Emrick langsung mengusap air mata Frisca yang tadi menetes dipipinya. Kemudian ia langsung menghembuskan nafasnya kasar

Sementara Frisca, setelah keluar kamar Emrick ia langsung mengambil barangnya dan masuk ke kamar lainnya. Ia langsung merebahkan tubuhnya di bed dan menatap langit langit kamar

'Kalau bukan karena kecelakaan ini, hidup gue mungkin ga akan serepot sekarang. Hidup gue masih akan berjalan seperti semestinya, gue bisa bebas diluar sana tanpa bayangan rasa bersalah apapun. Gue berharap Emrick cepet pulih supaya gue bisa cepet keluar dari hidupnya dan dia pun bisa pergi jauh dari hidup gue' ucap Frisca dalam hati dengan memejamkan matanya

Between Fate and AccidentWhere stories live. Discover now