4

3.2K 199 0
                                    

Sepulangnya Frisca dari kediaman Emrick, ia tidak banyak berucap, air matanya terus menetes tanpa suara. Dallen dan Aletha yang melihat kondisi Frisca seperti itu sangat sedih dan tidak tega, tapi mereka pun tidak bisa berbuat apa apa

Frisca yang berhak memutuskan, semua keputusan ada ditangan Frisca sendiri. Sekarang Frisca sedang berada dikamarnya, ia sedang duduk dibed dengan memandang jendela kamarnya yang menampilkan langit malam yang terlihat gelap

"Frisca, lo mau ngobrol sama gue?" ucap Aletha. Ia lalu menghampiri Frisca dan duduk dibed. Ia mengusap lembut tangan Frisca, hening beberapa saat sampai akhirnya ia berucap kembali

"Lo yakin sama keputusan yang lo ambil? menikah itu bukan hal sepele, itu menyangkut masa depan lo. Lo mau mempertaruhkan masa depan lo dengan menikah sama orang yang ga lo cintai bahkan ga lo kenal?" ucap Aletha kembali

"Gue yakin tha, gue yang udah merusak masa depan Pak Emrick dan sekarang gue yang harus bertanggung jawab walaupun dengan mempertaruhkan masa depan gue. Ini juga ga sebanding dengan apa yang dialami Pak Emrick"

"Tapi ca, kalau lo setengah hati jangan dipaksain. Kita cari jalan keluar lain ya" ucap Aletha

"Jalan keluar apa? ga ada jalan keluar lain. Ini satu satunya cara gue untuk menebus semua rasa bersalah gue. Gue ga mau terus dihantui dengan rasa bersalah gue kaya sekarang tha" ucap Frisca

"Apalagi setelah gue liat kondisi Pak Emrick tadi, gue bener bener orang jahat yang udah merenggut kebebasan dia, karena gue dia ga bisa lagi ngerasain hidup normal. Lo liat kan tadi, Pak Emrick bahkan ga merespon omongan gue sama sekali, gue semakin merasa bersalah tha setelah liat kondisinya" lanjut Frisca

"Iya gue paham, tapi lo juga harus mikirin kehidupan lo kedepannya gimana ca" ucap Aletha menatap sahabatnya yang sangat terlihat kacau

"Gue ga peduli kehidupan gue kedepannya akan seperti apa" jawab Frisca

"Jangan ngomong gitu dong ca" ucap Aletha lalu memeluk Frisca erat. Frisca membalas pelukan tersebut dan menangis dipelukan Aletha

"Lo percaya sama gue ya tha, gue yakin dengan keputusan gue sekarang" ucap Frisca

"Kalau memang lo yakin dengan keputusan yang lo ambil, gue akan dukung lo, gue akan selalu ada disini untuk lo" lanjut Aletha

"Thank you" jawab Frisca disela tangisnya

"Abang juga dukung Isca kalau memang ini keputusan yang terbaik" ucap Dallen tiba tiba datang dan duduk tepat disamping Frisca. Ternyata sedari tadi Dallen ada didepan pintu, mendengarkan semua yang dikatakan mereka

"Makasih abang, maaf selama ini Isca selalu nyusahin abang, maaf juga karena masalah Isca ini abang jadi ikut pusing" ucap Frisca dan beralih memeluk Dallen

"Iya, sama sama. Kamu sama sekali ga nyusahin abang ca, ini semua emang udah tugas abang sebagai abang kamu" ucap Dallen

"Tapi sekali lagi abang tanya, kamu udah bener bener yakin kan dengan keputusan kamu?" Dallen mengarahkan tubuh Frisca tegak, memegang kedua pundaknya dan menatap intens matanya

"Iya, Isca udah yakin seratus persen" ucap Frisca yakin seraya menghapus sisa air mata dipipinya

"Kalau gitu, abang boleh ngomong sesuatu?"

"Kan dari tadi abang juga udah ngomong"

"Iya si" jawab Dallen

"Tapi denger ya ca, kamu tadi udah liat kondisi Pak Emrick kan? udah liat keadaannya seperti apa?" lanjutnya bertanya

"Iya udah" jawab Frisca

"Isca mau Pak Emrick sembuh supaya Isca ga merasa bersalah terus terusan kan?" tanya Dallen

"Iya" jawab Frisca kembali

"Sekarang yang Pak Emrick butuhin itu dukungan, Isca mau dukung kesembuhan Pak Emrick?"

"Iya mau bang" jawab Frisca

"Nah berarti Isca harus kembali jadi Isca yang selalu happy dan ceria, kalau Isca murung kaya gini gimana cara kasih dukungan ke Pak Emrick nya? Jadi ayo Isca kembali lagi jadi Isca yang dulu, Isca harus mulai lembaran baru" ucap Dallen

"Abang yakin semua yang terjadi sama Isca sekarang bukan semata mata hanya musibah, tapi tuhan sudah mempersiapkan sesuatu yang indah didepan sana" lanjutnya

"Jadi sekarang adik abang yang cantik ini jangan nangis terus ya, sebulan ini yang abang liat cuma Isca si pemurung. Mana dong senyumnya" lanjutnya kembali

"Ni special smile untuk abang" ucap Frisca dengan memperlihatkan senyuman termaisnya

"Nah gitu dong, gula aja kalah sama senyuman Isca. Pokonya setelah ini abang ga mau liat Isca sedih sedih lagi ya" ucap Dallen

"Iya bang, maafin Isca ya. Isca janji mulai sekarang ga akan sedih sedih lagi. Betul yang abang bilang, kalau Isca sedih dan murung terus gimana cara dukung kesembuhan Pak Emrick nya"

"Yang ada Pak Emrick tambah rungsing liat lo ca" ucap Aletha menggoda Frisca

"Hahaha iya, apalagi nanti kalau udah jadi istrinya. Mumet liat muka kamu kaya gitu ca" timpal Dallen

"Ih pasangan ini memang ngeselin ya" jawab Frisca mengerucutkan bibirnya

"Hahaha peace, yaudah kamu sekarang istirahat ya ca. Abang sama Aletha keluar, abang juga mau antar Aletha pulang dulu udah malem" ucap Dallen

"Iya, gue pulang ya ca" Aletha memeluk Frisca

"Iya hati hati ya, abang jangan ngebut bawa mobilnya, terus langsung pulang jangan pacaran dulu, udah malem soalnya takut nanti yang ketiganya setan" jawab Frisca

"Kamu setannya, soalnya selalu jadi yang ketiga diantara abang sama Aletha" jawab Dallen. Kemudian ia langsung bergegas keluar kamar

"Hahaha kaburrr" timpal Aletha, lalu ia pun keluar kamar mengikuti Dallen. Frisca hanya tertawa melihat tingkah kedua manusia kesayangannya itu

Kemudian Frisca segera bersiap untuk beristirahat. Ini saatnya untuk menenangkan pikirannya sejenak, setelah berbicara dengan Dallen dan Aletha perasaannya sudah lebih membaik sekarang. Sebelum memejamkan mata, Frisca berbicara pada dirinya sendiri

"Ayo semangat, gue harus bangkit. gue harus buktiin juga ke Pak Emrick kalau gue menyesal dan benar benar tulus ingin bertanggung jawab. Gue mau menebus semua kesalahan yang udah gue perbuat" ucapnya

Between Fate and AccidentWhere stories live. Discover now