10

3.3K 214 7
                                    

Sebulan sudah Frisca dan Emrick tinggal diapartemen, selama sebulan ini juga tidak ada keceriaan di wajah Frisca. Sebulan ini interaksi diantara Frisca dan Emrick sangat minim, bahkan Frisca enggan untuk melihat wajah Emrick

Akan tetapi ia tetap merawat sang tuan, ia tetap memenuhi kebutuhan Emrick seperti memberikan obat tepat waktu, memberi makan tepat waktu, mengantar Emrick check up dan mengurus semua kebutuhan sang taun dengan baik

Akan tetapi sikapnya tidak seperti dulu, ia tidak lagi mempedulikan apapun yang diucapkan Emrick. Emrick pun merasakan perubahan sikap Frisca, sikapnya tidak lagi sehangat diawal. Tapi itu tidak jadi masalah untuknya

Emrick tidak peduli dengan apapun yang dilakukan Frisca. Tidak peduli atau berusaha tidak peduli? hanya Emrick dan hatinya yang tau. Saat ini Frisca sedang mengerjakan beberapa pekerjaannya diruang tamu, sedangkan Emrick sedang duduk dibed

Emrick menyandarkan diri disandaran bed dalam kamarnya. Karena pintu kamarnya tidak tertutup rapat, Emrick bisa melihat aktivitas Frisca diruang tamu dengan jelas. Frisca sedang fokus dengan macbooknya dan sesekali memijat pelipisnya yang mungkin terasa pening

Tak lama terdengar bunyi bel, entah siapa yang datang. Frisca langsung bergegas bangkit untuk membuka pintu, Emrick melihat Frisca berjalan ke arah pintu. Ia langsung bergegas membuka pintu unit. Kemudian pintu terbuka menampilkan Dallen dan Aletha disana

"Hi adik abang yang paling cantik sedunia" ucap Dallen dengan wajah excitednya. Frisca yang mendapati sang kakak dan sahabat tersayangnya datang pun tidak kalah excited menyambutnya

"Abangggg" ucap Frisca. Ia langsung lompat dan memeluk Dallen erat, Dallen pun mengangkat tubuh Frisca dan mendekapnya erat. Akhirnya keceriaan yang sebulan ini hilang dari wajah Frisca kembali terlihat lagi

Sebulan ini, setelah Frisca dan Emrick pindah ke apartemen memang Frisca sama sekali belum bertemu dengan Dallen. Dallen selama sebulan berada diluar negri untuk urusan bisnisnya dan tentu saja Aletha ikut bersamanya, jadi baru hari ini mereka bertemu kembali

"Heh udah dong turun, gue juga mau dipeluk kali ca" ucap Aletha. Mendengar ucapan Aletha, Frisca pun langsung turun dari tubuh jangkung kakak tersayangnya itu

"Hehehe sorry sorry, cemburuan banget si. Bilang aja lo ga terima kan cowo lo gue peluk lama lama" Frisca langsung mendekap tubuh mungil Aletha, menyalurkan segala kerinduan yang teramat

"Ya ngga lah, cowo gue juga abang lo, terserah mau lo apain aja" ucap Alteha. Kemudian Aletha melonggarkan dekapan Frisca dan beralih menatap wajah sang puan, ia memegang kedua pipi sahabatnya itu. Lalu ia mengeluarkan suara kembali

"Gimana disini, happy?" tanya Aletha. Pertanyaan Aletha itu sedikit membuat hati Frisca perih, happy? tidak ada perasaan happy sama sekali selama sebulan ini. Tetapi Frisca tidak ingin Aletha dan Dallen tau apa yang ia rasakan. Beberapa saat ia diam sampai akhirnya berucap

"Happy dong, happy banget malah. Kalian juga happy pasti kan? kerja bareng diluar negri, bisa sambil pacaran disana. Gue tau ni pasti sebenernya kalian ada kerjaan disana ga sampe sebulan kan? kalian extend buat liburan?" ucap Frisca dengan menatap Aletha dan Dallen bergantian. Kemudian ia kembali berucap

"Ah kesel ga diajakkkkk, marah banget gueeeee" ucap Frisca. Ia melepas pelukannya dengan Aletha dan menyilangkan tangannya didepan dada

"Yah tantrum dia tha" ucap Dallen seraya tertawa

"Hahaha bawelannya muncul tu, jelasin bang ke adik tersayangmu itu" ucap Aletha

"Adik cantik, adik manis, adik abang yang paling tersayang. Look at me, tatap mata abangmu yang rupawan ini" ucap Dallen membujuk Frisca. Kemudian Frisca menatap ke arah abangnya

Between Fate and AccidentWhere stories live. Discover now