27

2.8K 192 3
                                    

Keesokan harinya setelah Emrick dan Frisca sampai Jakarta, mereka berdua langsung kembali kepada aktivitas masing masing. Setelah sarapan pagi, Emrick pergi ke kantor dan Frisca ke Theflow

Sebetulnya Emrick sudah melarang Frisca untuk pergi ke Theflow karena Emrick melihat kondisi perempuannya itu tidak stabil, sepulang dari Bali asma Frisca beberapa kali kambuh

Sepertinya saat ini Frisca sedang ada yang dipikirkan. Emrick juga merasa Frisca menjadi lebih pendiam, tidak seceria dan secerewet biasanya. Tentu hal itu sangat membuat Emrick khawatir

Emrick sudah biasa dengan sikap cerewet Frisca, ia ingin secepatnya Frisca kembali ceria. Bagaimapun caranya ia akan lakukan asalkan Frisca kembali seperti semula

Saat ini raga Emrick memang sedang berada dikantor tetapi pikirannya pergi bersama perempuannya, untung saja dikantor sedang tidak hectic, jadi pikirannya sekarang tidak begitu mengganggu pekerjaannya

Saat Emrick sedang sibuk dengan pikiran pikiran tentang perempuannya itu, tiba tiba handphonenya berdering menampilkan nama Dallen disana. Tanpa pikir panjang, Emrick langsung mengangkat sambungan telepon tersebut

"Halo rick" ucap Dallen dalam sambungan telepon

"Halo, kenapa len?" jawab Emrick

"Gapapa, gue cuma mau tanya keadaan Frisca. Frisca okay kan? dari tadi text gue belum dibalas, gue call juga ga di angkat"

"Ohya? Frisca lagi di Theflow len mungkin lagi sibuk kali, lo ga usah khawatir. Tapi len, semenjak pulang dari Bali asma Frisca beberapa kali kambuh. Ini juga ga tau cuma perasaan gue atau bukan, tapi gue merasa sepulang dari Bali Frisca jadi ga banyak ngomong, dia juga ga seceria biasanya" ucap Emrick

"Huft.. ini yang gue selalu ga suka. Setiap pulang dari tempat itu Frisca selalu gini, gue ga tau harus kasih tau ke Frisca dengan cara apalagi supaya dia ga terus terusan melawan traumanya dengan mengabaikan kondisi tubuhnya gini. Have you been told everything that happened by Frisca?"

"Yes, Frisca told me. But I still don't understand some things. If I want to ask you about the incident, do you mind?" Mendengar ucapan Emrick, Dallen tidak merespon apapun. Ia hanya diam, Emrick yang merasa tidak enak pun akhirnya mengeluarkan suara kembali

"Kalau lo keberatan gue ga akan maksa lo len" ucap Emrick kembali

"Gue ga keberatan ko, santai aja. You can ask anything you want to know about the incident" jawab Dallen

"Okay, thank you len. First, kenapa kejadian itu bisa terjadi?" tanya Emrick to the point

"Gue ga tau kenapa kejadian itu terjadi, itu terlalu tiba tiba menurut gue. Ga ada tanda apapun yang mencurigakan sebelum kejadian itu terjadi. Seperti yang kemarin mungkin udah diceritain Frisca ke lo, malam itu Mama, Papa dan Frisca udah ada ditempat itu lebih dulu untuk merayakan hari special yang setiap tahunnya selalu dirayakan kita sama sama"

"Saat itu gue ga berangkat bareng Mama, Papa dan Frisca karena gue harus selesain beberapa urusan kuliah gue dan jadilah mereka berangkat bertiga, jadi gue ga tau kejadian disana gimana. Tapi kalau dengar cerita tentang kejadian itu, Mama Papa benar benar ditiadakan dengan cara yang menyakitkan"

"Malam itu gue sampai tempat itu ga lama dari kejadian itu terjadi, gue datang bareng Om Abimana adiknya Papa yang sekarang pegang Thea Company. Saat gue dan Om Abi datang, keadaan bangunan kayu tempat Mama, Papa dan Frisca ngadain acara benar benar sepi. Ga ada siapapun disana, yang bisa gue liat hanya kondisi bangunan yang udah ga beraturan"

"Gue dan Om Abi coba menghubungi Mama dan Papa tapi handphonenya ga mereka bawa, begitupun dengan Frisca. Akhirnya gue sama Om Abi mutusin untuk keluar bangunan dan cari mereka disekitar sana. Saat gue telusuri sekeliling, mata gue liat Frisca ditepi beach lagi digendong paruh baya laki laki staff penginapan disana"

Between Fate and AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang