1

6.6K 213 1
                                    

Pagi ini pukul 08.30 Frisca sedang berada diruang makan rumahnya bersama dengan sang kakak, Dallen. Frisca dan Dallen merupakan dua bersaudara, mereka sangat dekat satu sama lain. Dallen sangat amat protektif terhadap adik perempuan semata wayangnya itu

Kenapa Dallen sangat protektif? karena ia yang mengawasi sepenuhnya Frisca setelah kedua orang tuanya meninggal dunia sepuluh tahun yang lalu. Bahkan diumur Frisca yang sudah bukan remaja lagi seperti sekarang, Dallen tetap saja selalu mengawasi setiap kegiatan adiknya itu

"Bang, Isca pindah ke rumah Isca sendiri ya?" tanya Frisca kepada Dallen

"Ngomong apa? coba sekali lagi ngomong" jawab Dallen dengan menatap tajam Frisca

"Lagian kenapa si kalau Isca pindah ke sana bang. Disana lebih dekat jaraknya ke Theflow pusat, biar Isca ga cape juga bulak baliknya. Sayang juga jarang ditempatin" ucap Frisca

"Udah abang bilang berkali kali ga boleh, ngeyel banget si. Kalau kamu tinggal sendiri abang ga tenang ca, tau sendiri kamu kalau lagi sakit gimana manjanya, bawelnya juga siapa yang ngeladenin kalau tinggal sendiri?" ucap Dallen

"Yaudah lah terserah, padahal kan disana juga ada Bu Darmi (Pelayan) sama Pak Ujang (Pengurus taman), ga sendirian banget" ucap Frisca

"Tetep aja, ga boleh" ucap Dallen. Frisca pun memutar bola matanya malas, selalu saja over protektif kakaknya ini

"Ca sarapannya yang banyak, katanya kamu hari ini mau ada kerjasama sama floristry besar kan? jangan sampe ya kamu pingsan nanti, malu maluin aja kaya anak kurang stamina" lanjut Dallen

"Astaga bang, Isca ga selemah itu ya. Lagian ini juga udah makan banyak banget, dari tadi Isca makan roti satu pas habis ditambahin lagi sama abang, habis satu lagi ditambahin lagi sama abang, cape tau ngunyahnya" balas Frisca mengunyah roti yang sudah penuh didalam mulutnya

"Ya kamu juga ga jelas, makan sedikit banget mana lelet lagi. Kalau makan jangan sambil fokus ke ipad, salah suap baru tau rasa" ucap Dallen

"Bawel banget si bang, ini lagi ngurus kerjaan. Udah abang tenang aja Isca habisin semua nanti rotinya biar abang seneng. Sana gih ke kantor, udah jam segini juga" ucap Frisca

"Jam berapa emang sekarang?" tanya Dallen

"Jam sembilan kurang lima menit" jawab Frisca

"Astaga ca, kenapa kamu ga bilang daritadi kalau udah jam segini? abang ada meeting 20 menit lagi. Yaudah abang pergi dulu, jangan lupa kabarin abang nanti kalau udah sampe Theflow" ucap Dallen. Kemudian ia bangkit dan memakai jasnya lalu pergi keluar rumah

"Huft.. makanya jangan kebanyakan ngoceh daritadi" monolog Frisca dengan pandangan yang tetap fokus ke ipadnya

Beberapa saat kemudian Frisca pun segera bergegas pergi ke Theflow, ia segera menghampiri Pak Umar sopirnya yang sudah menyiapkan mobil dihalaman

"Pak Umar, hari ini saya bawa mobil sendiri ya" ucap Frisca

"Loh ko bawa mobil sendiri non? terus saya kerjanya ngapain?" jawab Pak Umar

"Udah bapak ngopi aja dibelakang, bersantai santai sambil menghirup udara sejuk Jakarta" ucap Frisca

"Mana ada sejuknya non, orang berpolusi begini" ucap Pak Umar

"Hahaha yaudah pak, saya berangkat ya" ucap Frisca melangkahkan kaki menuju mobil

"Iya, hati hati non. Jangan ngebut ngebut dan patuhi rambu rambu lalu lintas yang ada"

"Siap" Jawab Frisca. Ia mengeluarkan tangannya dari kaca mobil dan mengacungkan jempolnya kepada Pak Umar

40 menit perjalanan, akhirnya Frisca sampai di Theflow. Theflow sudah sangat ramai pengunjung, ada yang membeli bunga dan ada juga yang hanya bersantai dan makan dicafe and resto saja

"Selamat pagi Ibu Frisca, cerah sekali wajahnya pagi ini" ucap salah satu pegawai disana

"Selamat pagi, emang kemarin kemarin wajah saya gelap?" jawab Frisca

"Bukan gitu bu, auranya keluar banget hari ini" ucap pegawai

"Dasar pakar aura, ini karena baju saya aja kali yang warnanya cerah jadi wajahnya keliatan lebih kontras" ucap Frisca

"Lebih kontras? kaya pencahayaan aja bu hahaha. Tapi ibu si memang setiap hari juga wajahnya selalu cerah dan ceria. Minta tipsnya dong bu supaya keliatan bahagia terus kaya ibu"

"Cari di google aja tipsnya banyak, udah ah balik kerja sana, lagi rame banget juga" ucap Frisca

"Siap laksanakan" ucap Pegawai seraya hormat kepada Frisca

Kemudian Frisca segera naik ke lantai dua untuk menuju ruangannya, ia ingin beristirahat sebentar sebelum 15 menit lagi bertemu clientnya untuk melaksanakan kerjasama

******

Disisi lain Emrick pagi ini sedang sibuk dengan tumpukan berkas dihadapannya, ia sudah berada di kantor setengah jam yang lalu. Emrick merupakan orang yang sangat tepat waktu dalam segala hal

Emrick juga sangat telaten dalam mengurus perusahaan. ketika Emrick sedang fokus dengan berkas dihadapannya, tiba tiba pintu ruangan Emrick terbuka tanpa diketuk

"Hi dear, kamu lagi sibuk banget kayanya ya akhir akhir ini sampe ga ada waktu buat aku" ucap seorang perempuan bernama Angel, ia merupakan kekasih Emrick

"Kamu ngapain? ga punya tangan buat ketuk pintu dulu sebelum masuk?" jawab Emrick ketus dengan pandangan yang tetap ke berkasnya, tidak memandang Angel sama sekali

"Ya maaf, terlalu bersemangat mau ketemu kamu" ucap Angel. Ia kemudian mendekat ke arah meja kerja Emrick

"Jangan mendekat kesini, disini banyak berkas berkas, takut berantakan" ucap Emrick. Mendengar ucapan Emrick akhirnya Angel tidak jadi mendekat

"Yaudah, nanti malam dinner yuk. Terus aku juga mau shopping, cari barang barang branded"

"Ga bisa, sibuk" ucap Emrick singkat

"Ih yaudah lah bete banget aku, kamu selalu aja kaya gini" ucap Angel dan langsung berlalu dari ruangan Emrick. Setelah kepergian Angel, Emrick menghembuskan nafas kasar

Beberapa saat kemudian datang kembali seseorang mengetuk ruangan Emrick

Tok.. tok..

"Masuk" ucap Emrick. Kemudian pintu terbuka menampilkan sekretarisnya

"Pak 15 menit lagi bapak ada meeting dengan Nirmala Company" ucap sekretaris Emrick

"Baik, hari ini saya ada jadwal apa saja?" ucap Emrick

"Setelah meeting dengan Nirmala Company, pukul 13.30 bapak ada jawal jadi pembicara di BSN. Kemudian malamnya pukul 19.00 ada pertemuan dengan Lansa Corp pak" jelas sang sekretaris

"Noted, kalau begitu kamu bisa pergi" ucap Emrick

"Baik pak, saya permisi" jawabnya dan berlalu

Beberapa saat kemudian akhirnya Emrick segera bergegas untuk melaksanakan meeting

Between Fate and AccidentWhere stories live. Discover now