Kota Pharma (1)

54 10 0
                                    

Bug! Bug! Bug!

"Argh...!"

Jeremy membuka matanya setelah merasakan seluruh badannya sakit karena menghantam jalanan yang keras dan banyak batu batu kecil.

Dia melihat ada dua pasang mata bulat yang cantik sedang menatapnya. Jarak diantara mereka berdua hanya sekitar 10 cm, jeremy bisa melihat dengan jelas wajah perempuan itu tapi jeremy tidak mengenalnya. Yang jelas jeremy tau bahwa dia baru saja di tabrak sebongkah batu berjalan saat dia sedang berdiri membeli sesuatu.

Jeremy mendorong orang yang menindihnya.

"Bisakan jalan menggunakan mata anda nona?" suara jeremy terdengar sedikit ketus

Lalu perempuan itu berdiri dan bertolak pinggang

"KOK JADI SAYA YANG SALAH?! MAKANYA JANGAN BERHENTI DI TENGAH TENGAH JALAN!"

Jeremy bangkit dan raut wajahnya menjadi kesal. Seperti yang kita tau seorang jeremy memang gampang kepancing emosi

"Ini tempat umum! Jadi gabisa seenaknya berlarian tanpa memikirkan orang lain!"

Mereka berdua berhadapan dan memberikan tatapan tajam.

// Flashback //

Setelah jeremy dan nathan menemukan ada hal aneh di bunga crocusel mereka pun semua pergi ke ruangan khusus yang biasa di pake jeremy membuat penawar atau racikan obat. Dengan di dampingin dokter pribadi keluarga zephyr dan teman temannya, jeremy mengetes kandungan apa yang terdapat pada bubuk putih yang tersimpan di dalam batang crocusel.

"Bagaimana menurut dokter?" Tanya jeremy

"Seperti yang sudah bisa anda lihat. Bubuk putih ini hanya bisa membunuh setiap racun yang masuk ke dalam tubuh manusia tapi hal buruk yang sudah terjadi di dalam tubuh, bubuk ini tidak bisa bantu penyembuhan.. racun itu memberikan dampak yang hebat dalam merusak sel sel dan darah manusia"

Semua orang terdiam

"Jadi? Bisa dipakai atau tidak?" Tanya james

"Bisa kak hanya mencegah agar tidak semakin buruk kondisi mereka tapi mereka harus tetap bisa bertahan sambil menunggu kita membuat penawar yang efektif" jelas jeremy

"Berarti kita tetap harus ke perempuan itu segera jere.." Usul aiden

"Begitu deh.. mau tak mau.. hanya dia yang tau cara membuat penawarnya.."

"Kalau gitu kita ke sana besok. Lebih cepat lebih baik!" Usul dylan di setujui semua orang

"Tunggu! Kalau kita pergi semua siapa yang bakal urus bubuk ini?"

"Oh iya! Bener juga kata kak nathan! Kalau gitu kita tunda penukarannya sampe dua hari lagi. Besok aku, kak gale dan tian akan berbicara dengan perempuan itu. Sisanya yang lain di pimpin aiden menyiapkan bubuk putihnya"

"Kenapa ajak tian? Aku pikir kamu akan ajak aiden atau kak nathan"

"Karena aiden yang mengerti obat dan sebastian aku ajak agar dia bisa berkelahi bila tiba tiba kita di serang. Lumayan kan? Aku bawa kamu elemen angin yang bisa menjadi mata mata dan tian elemen air yang bisa berkelahi  hahaha"

"Kenapa ga ajak james dan kak nathan sekalian? Lengkap deh koleksi elemenmu" ejek dylan

"Memangnya kita pokemon?! Koleksi koleksi!" James memukul lengan dylan

"Ih! Gausah pukul pukul!"

"YA!! Siapa nanti yang akan membantuku jika kalian pergi semuaaa?!" Protes aiden

"Sudah sudah.. kak james itu kan penguasa elemen jadi dia gaboleh sering sering keluar dan kak nathan paling tua diantara kita jadi dia pasti lebih pintar menghadapi orang banyak jika kalian ketahuan"

ELEMENTWhere stories live. Discover now