Tugas Baru

115 13 3
                                    

Jeremy membantu warga yang sedang melawan serangan serangan dari orang orang yang memakai baju hitam dengan masker kain yang diikat ke belakang kepala mereka. Karena kekuatan api jeremy belum sehebat orang orang di negri itu, jadi jeremy memutuskan membantu anak anak yang masih belum bisa mengendalikan kekuatan mereka dengan baik. Jeremy hanya memberikan serangan bila ada yang ingin melukai dirinya sisanya dia membakar barang barang atau senjata yang terlempar ke arah dirinya. Dia berusaha menahan diri untuk mengontrol kekuatan dan emosinya.

Sementara aiden dia membuatkan pelindung besar dari api untuk untuk anak anak.

"Aiden kamu tunggu disini saja biar aku yang melawan mereka!"

Aiden menarik lengan jeremy sebelum anak itu berlari.

"Tidak. Kamu saja yang menjaga mereka."

"Mereka orang orangku. Aku harus menyelamatkan mereka"

Jeremy mengangguk, selama dia mengenal aiden tak pernah dia melihat aiden seserius itu, lalu aiden pergi ke arah tempat yang paling banyak di serang. Dia berdiri diatas tong sampah yang besar milik tukang buah lalu dia menarik nafas panjang, rambut hitamnya berubah menjadi merah gelap tersapu angin, matanya menajam dan bercahaya, lalu dia mengeluarkan seperempat kekuatannya untuk membakar orang orang berbaju hitam itu.

"Musnahlah kalian!"

Api menyambar tubuh orang orang berpakaian hitam itu. Mereka menjerit kesakitan. Hanya beberapa detik.

Semuanya mati.

Kekuatan api dari keluarga inti memang tidak bisa disepelekan. Aiden hanya mengeluarkan seperempat dari kekuatan aslinya tapi dalam beberapa detik seluruh musuh di negri api terbakar. Setelah itu semua warga bersorak dan berterimakasih ke aiden. Aiden menenangkan dirinya dan tersenyum kecil ke warga.

"Segera selamatkan keluarga kalian"

"Jika butuh sesuatu bilang saja padaku"

Lalu warga segera berpencar dan mencari anggota keluarga mereka yang terpisah.

"Kak james.. dimana dia??" Aiden teringat kakaknya dia bergegas turun dari tong sampah dan menghampiri jeremy terlebih dahulu

"Jere apakah kamu baik baik saja?"

"Wahh kamu hebat sekali.. aku ingin mempunyai kekuatan sehebat itu.." jeremy terpukau melihat kemampuan temannya itu. Aiden terkekeh

"Hey kau lupa ya? Kekuatanmu itu jauhh lebih besar dari punyaku. Yang harus kamu lakukan adalah belajar agar kamu bisa cepat menguasai kekuatanmu itu!"

---
Sorenya james terkejut dengan kondisi negrinya. Dia baru saja pulang dari negri angin. Dia sengaja tidak bilang ke tuan gustaf karena dia hanya ingin bertemu temannya.

Dia membuka pintu kuil dan melihat tuan gustaf, aiden dan jeremy sedang menunggunya di ruang tamu. Aiden berlari dan memeluk kakaknya lalu tak lama melepas pelukan dan menjewer kuping kakaknya.

"Aw..aw..aw! Sakit kupingku!"

"DARIMANA SAJA KAKAK??"

"KENAPA BARU PULANG SEKARANG?!"

"Aw... Sakit!.. A..AKU..DARI NEGRI ANGIN KETEMU SAMA GALE!"

Aiden sekarang menarik baju belakang james seperti menarik kucing. James hanya bisa mengomel dan tidak melawan. Mana bisa dia melukai adik kesayangannya.

"KENAPA GA BILANG KE TUAN GUSTAF! KAKAK TAU TIDAK?! NEGRI KITA HAMPIR RUNTUH!"

"LAGIPULA NGAPAIN KETEMU SAMA SI VAMPIR ITU!"

ELEMENTWhere stories live. Discover now