Perang (2)

80 13 0
                                    

"Emil apakah kamu tidak punya informasi apapun lagi?" Tanya jeremy

Mereka bertujuh dan juga emil sedang duduk di ruang tamu kuil. Untuk merencanakan penyerangan.

"Aku sudah tidak ada infromasi lagi jeremy. Ini saja karena aku tidak sengaja mendengar mereka di hutan kalau tidak mungkin kalian akan terluka karena diserang dadakan.. maafkan aku hanya itu yang bisa kubantu."

"Tidak apa emil.. aku sangat berterimakasih karena kamu sudah membantu aku dan yang lain"

"Bagaimana ini? Dominic akan menyerang negri apa? Kita harus melindungi negri siapa?" Tanya james

Mereka semua terdiam, mereka tidak mendapat jawaban apapun di otak masing masing.

"Aku juga tidak bisa meninggalkan negri tanah. Kak levon belum balik.." kata nathan

Lalu tiba tiba pintu terbuka dan terlihat levon dan asistennya baru saja pulang dari negri air.

"Kak levon!" Nathan langsung menghampiri levon

"Nathan sepertinya... dominic akan menyerang di negri api.."

Lalu mereka bisa melihat arah mata levon menuju ke jeremy dan dari situ muncul kekhawatiran dan ketakutan di hati jeremy. Teman temannya pun langsung mengerti maksud dari levon.

"Sudah kuduga.. karena mereka tahu aku keturunan universal pasti mereka mencari tahu siapa yang membesarkanku.."

"Aku tidak akan biarkan oma dan tuan gustaf terluka!" Jeremy langsung berdiri dan raut wajahnya terlihat marah.

"Aku juga tidak akan membiarkan mereka menghancurkan negriku!" James juga ikutan berdiri dan disusul aiden "Ayo! Kita serang dominic disana!"

Mereka semua mengangguk.

"Kakak gapapa di negri sendirian?"

"Tidak apa apa nathan. Kamu bantu saja jeremy. Kakak akan menjaga negri."

"Oh ya dylan dan sebastian. Kata ayah kalian.. jangan khawatirin kondisi negri air. Ada ayah kalian yang akan menjaga negri itu"

Dylan dan sebastian mengangguk

"Kamu juga gale. Ayah dan ibumu pasti sudah mempunyai strategi jadi bantu saja teman temanmu ya"

"Tentu saja! Lagian di negriku ada keenan yang bisa menjaga ayah dan ibu. Emil kamu balik ke negri angin aja, bantu aku jaga warga angin ya dan kakekmu"

Emil pun tersenyum "Iya. Kalian hati hati ya. Semoga berhasil! Aku mendoakan kalian semua!" Setelah itu emil pamit dan terbang ke negri angin

"Lalu tunggu apa lagi? AYO!!" Seru sebastian

Mereka bertujuh pergi dari negri tanah di bantu kekuatan gale dan jeremy. Mereka terbang ke negri api. Dari atas mereka bertujuh bisa melihat banyak sekali peperangan yang terjadi di negri yang lain.

"Biadab sekali!" Kata dylan

"Mereka benar benar gila.." Nathan menghela nafas panjang

"Akan aku hanguskan si dominic itu jika negriku hancur!" Teriak aiden

Dalam waktu 15 menit dengan kecepatan penuh mereka sampai di belakang kuil negri api tanpa terlihat oleh musuh atau warga sama sekali. Mereka mendarat dan menginjak rumput. James menuntun mereka ke pintu rahasia yang terhubung langsung dengan dapur. Mereka masuk ke pintu itu dan aiden langsung mengunci pintu itu. Mereka bertemu dengan seorang penjaga dekat dapur.

Penjaga itu terkejut "Oh! Tuan muda james! Anda sudah pulang rupanya!"

"Tolong beritahu tuan gustaf untuk bertemu disini sekarang."

ELEMENTWhere stories live. Discover now