Negri Tanah (6) : Emosional

77 13 0
                                    

"Kak apakah kamu tau siapa pemimpin bangsa refraga?"

Ke tujuh anak itu sedang berada di sungai. Dylan memohon kepada mereka supaya mau menemaninya memancing hari ini, karena tanpa di temani dan ijin nathan tentu dylan yang bukan warga di negri tanah tidak akan mendapat ijin pergi ke sungai untuk mengambil ikan disana.

"Tau dong"

Nathan merebahkan dirinya di batu tempat jeremy, aiden dan dirinya duduk menunggu yang lain memancing.

"Siapa kak?"

"Aiden kamu saja yang beritahu" nathan memejamkan matanya malas dan mendapat tatapan sinis dari aiden yang sedang memakan dumpling yang dia buat pagi ini.

Diantara mereka bertujuh yang bisa masak hanya jeremy dan aiden.
Aiden menaruh sumpitnya dan menutup kembali kotak makannya. Dia meminum air dan mulai menjelaskan ke jeremy

"Menurut kamu kira kira pemimpin gila itu umur berapa?"

Jeremy sedikit berpikir. Kalau di pikir pikir dengan melihat teman temannya yang masih muda ini pasti ga jauh beda kan atau mereka seumuran ayahnya gale? Atau ayahnya dylan dan sebastian?

"Mmm.. mungkin seumuran lord levon?"

Lalu aiden tertawa kencang dan itu membuat nathan membuka mata terkejut "Ketawanya jangan di sebelah telingaku dong!"

"Ih apa sih! Kak nathan ga seneng aja! Tidur tuh di kasur bukan di batu! Jangan kebanyakan meditasi lama lama jadi batu!" Ketus aiden karena nathan merusak ketawanya yang terdengar bahagia.

Nathan tidak menghiraukan aiden, sebenernya nathan itu sudah mempelajari karakter ke enam temannya ini. Khusus untuk jeremy dia tidak mau menambah bebannya, kalau aiden dia tidak mau bertengkar karena aiden itu cukup pintar jadi nathan berhati hati jika mau berkelahi, kalau sebastian nathan tidak ingin melukai hati anak kecil nanti takut ngambek kan repot kalau bayi merengek.

Sedangkan 3 orang yang satu frekuensi itu.... ah sudahlah nathan ingin menendang mereka bertiga balik ke negri masing masing agar tidak berisik dan merepotkan. Bagaimana tidak merepotkan? Dylan memohon untuk ditemanin memancing dan selalu ingin makan daging sapi mahal, gale ingin ranjangnya empuk seperti awan dan dia mengeluh jika banyak serangga.. dan james dia ingin diperlakukan seperti raja karena dia itu penguasa negri elemen, makan dan pakaian yang di dapatkan harus sehat dan mahal.

"Salah jere.. pemimpin sebelumnya memang seumuran lord levon tetapi meninggal dibunuh oleh sepupunya yang seumuran dengan kak nathan. Anak itu yang memimpin sekarang."

"Dia bisa memimpin seluruh musuh kita?! Kok bisa??? Memangnya orangtua mau mendengarkan dia??"

"Kalau kamu berpikir anak itu membuat semua musuh tunduk di hadapannya dalam sekejap kamu salah.. karena kan awalnya bukan dia yang memimpin.. bangsa mereka sudah terbentuk puluhan tahun dan masalah siapa yang memimpin, yang terpenting ada orang yang bisa menunjukkan kekuatan dirinya yang hebat di hadapan mereka. Anak itu bisa membuktikan kalau dia hebat dengan membunuh kakak sepupunya yang sangat hebat itu"

Jeremy terdiam. Dia berpikir seberapa hebat anak itu dan pasti dia memiliki alasan yang sangat besar jika dia benar benar ingin mengambil posisi jeremy sekarang. Posisi memimpin seluruh negri elemen dan menjadi yang terkuat agar semua orang tunduk di kaki dia. Tapi jeremy tidak punya tujuan seperti anak itu, jeremy hanya ingin membantu dan membenarkan kembali apa yang telah salah dari awal."

"Aiden apa kamu tahu siapa nama anak itu?"

Aiden pun mengangguk "Namanya Dominic Sheldon, kakek buyutnya adalah adik tiri dari kakek buyutnya kak nathan"

Sontak jeremy menengok ke nathan yang masih menutup mata dan tidak bergerak seolah olah tidak peduli

"Dia elemen tanah? Dan masih keluarga jauh dari keluarga kak nathan?"

ELEMENTWhere stories live. Discover now