19. Halo Dek!

101K 6.3K 117
                                    

Untuk kesekian kalinya Lahya berlari menuju ke sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk kesekian kalinya Lahya berlari menuju ke sekolah. Motor bapak mogok lagi. Motor kesayangan bapak itu, mogok lagi. Entah sudah berapa kali ia mengingatkan bapaknya untuk membeli motor baru saja. Lahya tahu bahwa bapaknya memiliki uang simpanan lebih jika hanya untuk membeli sepeda motor baru.

PDU paskibraka yang Lahya gunakan untuk pengibaran tahun ini, ia kenakan kembali untuk mengibar di sekolahnya hari ini. Lahya cukup bangga bisa mengenakan PDU dipengibaran terakhir angkatannya di sekolah. Namun, apakah ia akan tetap bangga saat PDU nya sudah lebih dibasahi keringatnya karena lari pagi?

"Ya Allah bantu Lahya!" teriak Lahya berlari di atas trotoar saling berkejaran dengan jam upacara dimulai.

"Ya Allah, Lahya danton jadi mana boleh telat?" tanya Lahya pada dirinya sendiri. Lahya diberi tugas sebagai danton di pasukan delapan. Pasukan delapan ini pasukan inti diangkatannya ini karena pasukannya ini yang akan membawa bendera dan mengibarkannya.

Hampir semua pengguna jalan salah fokus dengan Lahya yang berlari menggunakan PDU paskibaraka. Termasuk seseorang yang baru saja turun dari motor kawannya di perempatan jalan dekat SMA Tunas Bangsa. Sejak Lahya muncul dalam radarnya, sedetikpun orang itu tak bisa mengalihkan pandangannya dari Lahya.

Deru mesin dari pengendara seketika senyap dari pendengarannya. Bahkan temannya yang sedaritadi menemaninya berbicara ikut terdiam mengikuti ke mana arah matanya. Setelah paham apa yang dilihat oleh temannya, barulah menggeleng terheran-heran.

"Bro! elah... ini mah yang dibilang lamaran gagal, anak SMA pun jadi incaran," ujar Fathur menepuk lengan Alif guna menyadarkannya.

Alif merasa panas dingin sendirian melihat Lahya berlari melewatinya mengenakan PDU paskibraka. Jadi, Lahya bukan hanya anggota paskibra di sekolah saja, tapi juga anggota paskibraka provinsi?

"Gus Alif, ngapunten nggeh. Kulo pamit mau kuliah dulu."

"Iya, hati-hati Thur. Terima kasih!" kata Alif sebelum akhirnya ikut berlari mengejar Lahya.

"Ass-" Fathur yang baru saja ingin memberi salam sebelum pergi memilih mengurungkan niatnya karena Alif lebih dulu meninggalkannya.

"Itu beneran anak kiyai apa bukan?" tanya Fahtur heran melihat Alif pergi tanpa mengucapkan salam.

"Sudah tua juga masih dapat tugas jadi anak SMA, Gus...Gus...." Fathur menggeleng melihat Alif yang kembali menggunakam seragam SMA setelah hampir enam tahun lamanya mereka lulus.

Disisi lain Alif berhasil mengejar Lahya dan mengimbangi larinya. Sedikit pun Alif tidak menoleh ke Lahya yang ada di sampingnya.

"Kamu telat kenapa?"

"ASTAGFIRULLAH!" kaget Lahya hampir saja melompat turun dari trotoar.

Lahya kaget dengan kemunculan Gus polisi yang tiba-tiba saja berada di sampingnya. Jantung Lahya berdegup semakin kencang karena serangan mendadak dari Alif.

ALIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang